Thursday, November 9, 2017

Madani Menghapus Air Mataku



Seorang ibu, sebut saja Yeny (bukan nama sebenarnya) menceritakan pengalaman tentang bagaimana keberadaan koperasi Madani yang sangat membantunya. Kurang lebih dua tahun yang lalu ketika suaminya yang sedang sakit meminta pulang kampung ke Flores. Dengan berat hati, ibu dan anaknya-anaknya merelakan  Dino suaminya (bukan nama sebenarnya)  untuk  pulang kampung dengan tujuan berobat. Dino bersama ponaan melangkah dengan sedikit sempoyongan  karena sakit yang sedang dideritanya.  Tetapi niat untuk pulang kampung yang sangat kuat dan didorong oleh keinginan untuk sembuh maka dalam kondisi apa pun dijalaninya juga.
           
Beberapa minggu ketika sampai di Flores, kondisi Dino semakin memburuk  dan bahkan maut menghantarnya untuk mengakhiri hidupnya di dunia ini. Pengalaman kepergian Dino menyisahkan duka yang mendalam bagi Yeny dan kedua anaknya yang tinggal di Tangerang. Yeny dan kedua anaknya meratapi kepergian Dino sambil berharap agar bisa melihat janazah  Dino untuk terakhir kalinya.
            Memang, menempuh perjalanan dari Tangerang menuju Flores tidaklah mudah. Di satu sisi jarak yang terlalu jauh dan di sisi lain terkendala oleh minimnya finansial. Tetapi sore itu, Yeny mencoba meminta bantuan koperasi Madani untuk meminjam uang untuk membiayai perjalanan dari Tangerang menuju Flores. Tanpa banyak pertimbangan, pihak koperasi Madani segera meminjamkan sejumlah uang untuk membeli tiket. Apa yang dilakukan oleh pihak koperasi Madani terkesan sederhana tetapi pada moment ketakberdayaan Yeny, Madani adalah pahlawan yang bisa membebaskan batin yang tertekan karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai. Koperasi Madani bagai “oase” di tengah padang gurun yang memberikan kesejukan bagi Yeny yang rindu untuk melihat jenazah suaminya untuk terakhir kali.
            Kehadiran koperasi Madani menjadi penolong untuk para anggotanya pada saat-saat  genting, di mana kita tidak memiliki selember rupiah di tangan. Karena itu tabungan kita di koperasi Madani menjadi solusi yang bisa memecahkan persoalan yang tengah dihadapi. Apa yang dialami oleh Yeny mungkin juga dialami oleh banyak orang, hanya cara mendapatkan bantuan pun berbeda pula. Sebagai anggota koperasi Madani memberikan peluang bagi kita untuk berinvestasi bagi masa depan kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari-hari mendatang.   
            Menjadi anggota koperasi terutama di Madani berarti kita sedang membangun tindakan antisipatif  yang bisa membebaskan kita sewaktu-waktu di saat kita mengalami sebuah kesulitan. Yeny bersama keluarganya telah membuktikan bahwa apa yang ditanamkan selama ini bersama koperasi Madani adalah sebuah jalan panjang merintis aset-aset hidup yang bakal dituai pada saat ketika mengalami sebuah kesulitan finansial. Air mataku dihapus oleh Madani ketika meminjamkan uang padaku saat pulang kampung melihat jenazah suamiku untuk terakhir kalinya. Air mata ini keluar bukan hanya kepergian suamiku tetapi juga ketidakpunyaan uang di saat aku butuh. Air mataku telah dihapus oleh pelayanan koperasi Madani.***(Valery Kopong) 

No comments: