Di depan kapel tua itu, 3 orang lelaki tampak bingung dan gelisah.
Kebingungan yang menghinggap pada mereka ketika hendak memberikan persembahan
kepada Tuhan. Di tangan mereka ada recehan rupiah yang akan dijadikan
persembahan untuk Tuhan. Tapi sebelum mempersembahkan, mereka bertiga membuat
tiga lingkaran, persis di halaman kapel. Ketiga lingkaran ini dijadikan sebagai
ukuran untuk bagaimana mempersembahkan uang kepada Tuhan.
Orang pertama mulai beraksi. Ia
mulai melemparkan uang recehan ke atas dan apabila uang tersebut jatuh persis
dalam lingkaran tersebut maka uang yang berada dalam lingkaran itu dijadikan
sebagai persembahan. Kini giliran orang
kedua. Ia melakukan hal serupa. Ia mulai melemparkan beberapa recehan uang ke
atas dan apabila uang tersebut jatuh dan berada di luar lingkaran maka uang
yang berada di luar lingkaran tersebut dijadikan sebagai persembahan. Kemudian aksi orang ketiga yang dianggap lebih aneh. Ketika
melemparkan beberapa recehan uang ke atas, ia katakan: “jika uang yang
dilemparkan ke atas dan uang tersebut tetap melayang di atas maka uang itu
dijadikan sebagai persembahan, dan semua recehan uang yang jatuh ke tanah
merupakan milik saya sendiri.”