Showing posts with label Renungan seorang awam. Show all posts
Showing posts with label Renungan seorang awam. Show all posts

Wednesday, September 11, 2019

Tawa Sang Guru


Setiap orang yang masuk ke biara tua itu, pertama-tama yang diperhatikan adalah lukisan wajah Yesus yang sedang tertawa. Memandang lukisan itu secara mendalam terus melahirkan pertanyaan-pertanyaan seputar lukisan itu. Mengapa Yesus tertawa? Apa yang membuat Yesus tertawa? Adakah teks kitab suci yang mengisahkan Yesus sedang tertawa? Inilah pertanyaan-pertanyaan sederhana yang lahir dari kedalaman batin para tamu di biara itu. Lukisan yang terpampang di dinding biara tua itu sepertinya menawarkan nalar refleksi untuk mempertanyakan lukisan yang tidak umum itu.  Memang, Yesus sendiri seperti yang tertulis dalam kitab suci Perjanjian Baru, kita tidak pernah menemukan teks yang berbicara tentang Yesus yang tertawa saat berhadapan dengan murid-murid-Nya maupun kelompok-kelompok yang membenci kehadiran-Nya. Tertawa seperti yang terlukis itu mengisahkan kemanusiaan seorang Yesus yang tidak dihadirkan oleh penulis kitab suci. Yesus terkesan sangat serius menghadapi situasi di tengah karya pewartaan-Nya. Karena itu yang lebih ditonjolkan adalah kehidupan doa dan ajaran-ajaran-Nya.

Tuesday, August 20, 2019

Hidup Di Alam Kemerdekaan


Bangsa pilihan Allah bertahun-tahun hidup dan menetap di Mesir. Sejak Yusuf menjadi petinggi di negeri itu dan pada peristiwa kelaparan, Yusuf menyuruh saudara-saudaranya serta orang tuanya untuk segera ke Mesir agar terbebas dari ancaman kelaparan. Titik awal untuk tinggal di Mesir,  memberikan peluang bagi mereka untuk bisa hidup.  Semakin lama mereka semakin berkembang bahkan menyaingi jumlah penduduk Mesir. Apakah mereka hidup di Mesir maka mereka berada pada situasi yang menyenangkan? Tidak!! Banyak perlakuan di luar batas kemanusiaan dan bahkan mereka tetap diminta untuk kerja paksa. Sebagai bangsa pilihan Allah, Israel tidak dibiarkan untuk tetap berada dalam penindasan.

Friday, August 16, 2019

Jadilah Kehendak-Mu


Berbicara tentang Bunda Maria, berarti berbicara tentang tawaran keselamatan. Allah  mengutus malaikat Gabriel untuk menyampaikan kabar gembira bahwa Maria dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu Tuhan. Kabar gembira ini bisa dikatakan juga sebagai “kabar yang membawa kegalauan” bagi Maria.  Mengapa Maria mengalami kegalauan saat menerima tawaran untuk menjadi ibu Tuhan? Karena menerima tawaran ini penuh dengan pelbagai resiko, yakni bersedia mengandung seorang anak yang akan diberi nama Yesus walaupun belum bersuami. Resiko sosial  menjadi titik pergulatan seorang Maria dalam menerima tawaran menjadi ibu Tuhan. Menerima kabar dari malaikat Gariel berarti menerima “tawaran keselamatan” sekaligus berani menghadapi resiko sosial yang akan menimpahnya.
 Kesannya kabar yang diterima Maria sederhana. Seolah-olah Maria sekedar mengatakan “ya” atas tawaran itu. Kitab suci tidak mendeskripsikan secara detail tentang bagaimana pergulatan batin seorang Maria sebelum memutuskan diri untuk menerima tawaran itu. Namun dalam kepasrahan penuh pada Allah, Maria akhirnya juga mengatakan “Fiat Voluntas Tua.” Jadilah kehendak-Mu menjadi sebuah bentuk kepasrahan diri Maria pada kehendak Allah dan sekaligus membiarkan Allah bekerja dalam dirinya. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Kalimat ini mengungkapkan kehampaan diri Maria di tengah pergulatan dan menentukan sikap.

Thursday, August 15, 2019

Atas Nama Cinta Untuk Berkorban


Ketika pertama kali terbentuknya lingkunganku sekitar empat belas tahun silam, saya diminta untuk mencari nama orang-orang kudus untuk menjadi nama pelindung lingkungan. Ada beberapa nama  orang kudus dan latar belakang kehidupannya menjadi bahan pertimbanganku, apakah bisa dijadikan sebagai nama pelindung atau tidak. Menarik bahwa ada nama Zakheus dalam pusaran pemilihan nama-nama itu. Saya sendiri tertarik apabila nama Zakheus menjadi nama lingkunganku. Alasan sederhana bahwa Zakheus, walaupun diberi label sebagai manusia pendosa tetapi berani membuka diri di hadapan Yesus. Berkat keterbukaannya maka ia mendapat pengampunan dari Tuhan.