Monday, December 14, 2015

N A T A L


Memasuki bulan Desember, memori publik diingatkan akan Natal, kelahiran Yesus Kristus. Bayangan tentang Natal tidak lain adalah sebuah  kandang hewan yang pengap dan  penuh kesederhanaan. Tak ada lampu gemerlap dan nyanyian merdu para artis yang menyongsong kedatangan Yesus yang lahir di kandang papa. Ia lahir dalam sunyi, lahir dalam kesederhanaan.  Maria dan Yosef harus lelah mencari penginapan  sebagai tempat bagi Maria untuk melahirkan Sang Juru Selamat. Tak ada rumah warga yang menjadi tumpangan bagi Maria dan Yosef. Dunia seakan menutup pintu rumahnya untuk tidak membiarkan Sang Juru Selamat itu lahir dalam rumah mereka. Tetapi ketika semakin mereka menutup rapat pintu rumah mereka, pada saat yang sama, Allah membiarkan Putera-Nya lahir dalam sunyi, lahir dalam kesederhanaan di kandang hewan penuh kotoran itu.
Kesederhanaan menjadi pesan tunggal dalam merayakan Natal. Allah  tidak meminta sebuah rumah sakit mewah sebagai tempat untuk melahirkan Putera-Nya. Allah membiarkan Maria dan Yosef untuk mengetuk kesadaran warga agar mendapatkan tempat yang layak bagi kelahiran Sang Putera. Perjalanan Maria yang tengah mengandung adalah sebuah perjalanan derita dan pada akhirnya tersenyum legah setelah bayi Sang  Putera Yesus lahir dalam dekapannya.

Friday, December 11, 2015

Soal Agama Katolik (SMA)

       
SMA  KHARISMA BANGSA – PONDOK CABE – TANGERANG SELATAN
UJIAN  AGAMA KATOLIK
KELAS: XII




1.       Pelopor pergerakan Gereja Lutheran adalah…..
a.       Martin de Pores
b.      Martin Luther
c.       Yohanes Calin
d.      Yohanes Kristotomus
e.      Carolus Boromeus
2.       Yang dimaksudkan dengan “Sola fide” adalah….
a.       Pembenaran hanya karena iman para pendosa
b.      Pembenaran hanya karena iman
c.       Pembenaran hanya karena ketidakpercayaan
d.      Pembenaran hanya karena iman orang lain
e.      Pembenaran hanya karena orang lain
3.       Tokoh reformasi  Gereja Kalvinis adalah….
a.       Yohanes Calvaro
b.      Yohanes Pembaptis
c.       Yohanes de Sales
d.      Yohanes de Brito
e.      Yohanes Calvin
4.       Anglikantisme bermula pada pemerintahan….
a.       Henry VII
b.      Henry  VI
c.       Henry  V
d.      Henry  IV
e.      Henry  III
5.  

Soal Agama Katolik (SD)

SD KHARISMA BANGSA – PONDOK CABE – TANGERANG SELATAN
PELAJARAN AGAMA KATOLIK
KELAS: III




  1. Salah satu sifat  baik Yusuf dan disenangi oleh Yakub  adalah….
a.       Bandel
b.      Pemalas
c.       Jujur
d.      Tidak jujur
  1. Yakub mempunyai anak berjumlah….
a.       10 orang
b.      11 orang
c.       12 orang
d.      13 orang
  1. Sikap iri hati akan mendorong seseorang untuk berbuat….
a.       Jahat
b.      Cinta 
c.       Kasih
d.      Sayang
  1.  Kemampuan yang dimiliki oleh Yusuf adalah….
a.        Membaca kitab suci
b.      Menafsir mimpi
c.       Bermain bola
d.      Menulis  surat
  1. Yusuf akhirnya dipakai oleh Allah untuk………saudara dan ayahnya
a.       Membenci
b.      Menyaingi 
c.       Memusuhi
d.      Menyelamatkan
  1.  Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya karena….
a.       Yusuf adalah orang kaya
b.      Yakub sangat menyayangi Yusuf
c.       Yusuf adalah orang yang sombong
d.      Yusuf dicintai neneknya
  1. Sikap iri hati akan menjadikan perpecahan dalam….
a.       Persaudaraan
b.      Kebencian
c.       Permusuhan
d.      Kesengsaraan
  1. Kemampuan manusia merupakan  anugerah dari….
a.       Orang tua
b.      Tuhan
c.       Teman
d.      Guru 
  1. Alam yang indah diciptakan oleh Allah untuk kebahagiaan….
a.       Manusia
b.      Allah
c.       Binatang
d.      Tumbuhan

“BAPA KAMI YANG ADA DI BUMI”


“Bapak kami yang ada di surga.” Itulah penggalan awal doa Bapak Kami, sebuah doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita. Ketika mendaraskan doa ini, terasa Bapa itu masih jauh dari hadapan manusia, Allah yang transenden. Sepertinya ada paradox antara pemahaman Katolik tentang Allah yang imanen, yang menetap di hati kita tetapi pada saat yang sama ketika doa Bapa Kami itu didaraskan, orang merasa bahwa Allah itu masih jauh, kurang terlibat dengan kehidupan manusia.  
            Doa menjadi titik simpul setiap manusia yang memohon keberpihakkan Allah dalam hidupnya. Permohonan konkret yang dibuat manusia melalui doa Bapa Kami adalah memohon kerajaan Allah yang berpihak dan rejeki yang berlimpah. Kerajaan Allah bukanlah kerajaan utopia, tetapi Allah sedang hadir dan ada dalam kehidupan manusia ketika pesan pewartaan Yesus yang berpihak pada yang lemah, miskin dan tersingkir.
            “Bapa Kami Yang Ada di Bumi,” sebuah buku terjemahan ini seakan ada untuk menggugat sebuah situasi di mana manusia merasa masih jauh dari Allah. Allah itu ada dalam setiap gerak laku manusia, dan Allah turut melakukan intervensi terhadap setiap kehidupan kita. Tanpa campur tangan Allah maka seluruh apa yang kita lakukan jauh dari harapan, dan kerajaan damai tak akan pernah menyentuh bumi.

          

Foto Dokumentasi

pembangunan gedung pastoran Paroki St. Gregorius Agung Kota Bumi-Tangerang 2015














Tuesday, December 8, 2015

Ini Pernyataan Lengkap Kemarahan Jokowi Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'

Jakarta - Tak biasanya Presiden Joko Widodo emosi. Selama ini, semua masalah dihadapinya dengan tenang. Namun dalam urusan kasus 'papa minta saham', Jokowi sepertinya benar-benar marah.

Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.


Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi:

Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.

Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!

Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara. 
(jor/mad)