Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Friday, August 23, 2019

Sepotong Doa

Di Getzemani dalam balutan ketakutan
Engkau bersandar pada sepotong doa
“Ya, Bapa, kalau mungkin, biarlah piala ini berlalu daripada-Ku
Tetapi bukan atas kehendak-Ku melainkan kehendak-Mu”

Dalam peluh-Mu berdarah
Kutemukan kemanusiaan-Mu terdalam
Namun atas kehendak Bapa-Mu
Engkau mereguk perintah-Nya
dan melumat kebenaran
Pasrah-Mu membawa selamat bagi kami

Tangerang, 20 Agustus 2019
Valery Kopong

Friday, July 19, 2019

Melumat Kebenaran


Langkah-Mu tak pernah goyah
walau didera peluh darah
Oh, Getzemani

Engkau pasrah sumarah saat Pilatus
menjatuhkan vonis pada tak bersalah
Mulut-Mu tetap melumat kebenaran
Memendam perih
Demi manusia selamat
Demi misi-Mu yang suci

Tangerang, 19 Juli 2019

Thursday, July 18, 2019

Genggam Hening

Kugenggam keheningan dalam balutan dingin
Bukit-bukit berdiri tegak menatapmu penuh harap
Aku hanya diam menyapamu dibalik bukit dan keheningan
Aku akan kembali menjumpamu dalam gelak tawa ria

Tangerang, 18 Juli 2019


Wednesday, July 17, 2019

MIMPI-MIMPI LIAR


Malam kini larut dalam hening
Anak-anak lahir dari rahim masa lampau
Merantau mengail rezeki
Hingga ke  benua tak bertepi

Pada titik akhir sebuah perhentian
Ketika hati ini bergolak rindu
Aku menimbah inspirasimu

Ketika masih tegar
Engkau mengembara di padang
Dengan gagah engkau memanggul tombak
Memburuh hewan-hewan liar

Di tanganmu yang dingin
Engkau ajarkan aku
Tentang cara unik menakluk mimpi
Merengkuh binatang liar

Aku pun belajar tentang cara menjinakkan mimpi-mimpi  liar
Jadi cita penuh makna


Tangerang, 17 Juli 2019



Tuesday, May 28, 2019

Memburu Sunyi

Malam semakin larut dalam temaram buram
Cuma segelas kopi menemaniku
Membangkitkan imajinasi
Memburu kata dalam sunyi
Aku dalam siluet tipis


Tangerang, 28 Mei 2019

Friday, May 17, 2019

Friday, June 17, 2016

UNTUK SAHABAT

Oh Tuhan…
Dengarkanlah suara hatiku
Yang semakin keras ini
Lihatlah wahai angin dan hujan
Kebungkaman mulut ini
Yang tak mampu mengucapkan
Kata selamat tinggal
Dengarkanlah wahai sahabat
Betapa sakitnya perpisahan  ini
Hati ini kesepian dan duduk termenung
Menantikan kau kembali padaku
Dan ingatlah wahai sahabat
Tak akan tega kukhianatimu
Tak peduli bila kau sudah melupakanku
Sampai kapan pun
Kau tetap sahabatku

Oleh: Odilia N.I.Restu H   (7.2)

SMP Maria Mediatrix-Kota  Bumi-Tangerang

Monday, May 2, 2016

AYAH


Ayah…kau adalah pahlawanku
Jika tidak ada ayah
Hidupku kesepian
Ayah…..jika aku sedang kesal
Pasti kau yang menghiburku
Jika aku dalam masalah
Kau selalu membantuku

Ayah…..terima kasih selalu ada bagiku
Terima kasih selalu menyemangatiku
Ayah…..kaulah yang terbaik bagiku
Kau akan selalu ada di hatiku
Sekali lagi kuucapkan
Terima kasih untuk segalanya


By: Anastasia (8.4) SMP Maria Mediatrix