Beberapa waktu yang
lalu, Yogyakarta dikejutkan dengan pemotongan salib yang tertancap pada salah
satu makam Katolik. Masyarakat luas digegerkan dengan peristiwa yang kurang
terpuji ini. Selang beberapa bulan kemudian, ada perusakan salib di makam
Katolik dan kali ini terjadi di Magelang-Jawa Tengah. Salib yang menjadi simbol
kemenangan Kristus, seakan menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang
beragama lain sehingga ketika melihat salib, sepertinya nurani mereka terganggu.
Mengapa mesti salib yang ada di makam orang mati yang dirusakkan? Apakah pelaku perusakan salib ingin mencari
sensasi agar dikenal publik dengan cara yang tidak terpuji?
Friday, January 4, 2019
Thursday, January 3, 2019
Jaga Kebersamaan
Penulis berfoto sebelum upacara HAB di Kabupaten Tangerang |
Tidak terasa, sudah 73
tahun berdirinya Kementerian Agama Republik Indonesia, tepatnya tanggal 3
Januari 1946. Keberadaan kementerian ini memberikan kontribusi besar dalam
kaitan dengan pengayoman terhadap semua agama maupun menyelenggarakan Pendidikan
berbasis agama. Para pendiri dan penggagas lahirnya Kementerian Agama telah
memikirkan secara matang terutama terhadap keberadaan dan sepak terjang Kementerian
Agama dalam melayani publik.
Untuk
mengisi Hari Amal Bakti Kementerian Agama, setiap kemenag seluruh Indonesia
mengadakan pelbagai kegiatan. Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, juga turut memeriahkan kegiatan HAB dengan mengadakan
kegiatan pertandingan volley ball, lomba
fashion show, gerak jalan kebangsaan dan pelbagai kegiatan lain. Puncak
kegiatan HAB adalah melaksanakan upacara bersama yang dipusatkan pada lapangan
utama Pemda Kabupaten Tangerang. Pada upacara memperingati HAB Kementerian
Agama, Bupati Tangerang, Bapak Zaki
Iskandar bertindak sebagai inspektor upacara. Dalam sambutannya, Bapak Zaki
membacakan sambutan dari Menteri Agama, Bapak Lukman Hakim. Sambutan itu lebih banyak
menyoroti pelayanan publik dan menjaga kebersamaan umat.
Wednesday, January 2, 2019
Cerita dari Pangkuan Merapi
“Sekali
mendayung, dua atau tiga pulau terlampaui.” Ungkapan ini rupanya mengena dengan
perjalanan wisata kami ke Cangkringan-Sleman, Yogyakarta. Tempat pertama yang
kami kunjungi adalah “Stonehenge Yogyakarta”yang letaknya di atas pangkuan Merapi.
Tempat ini terbilang sederhana karena hanya merupakan tancapan batu-batu buatan
dari semen namun kelihatan natural dan memiliki daya tarik terhadap wisatawan. Banyak
pengunjung berusaha untuk berfoto dengan latar belakang batu-batu buatan itu.
Penulis dan ular piton di Jogya Exotarium |
Liburan ke Yogyakarta
tanpa mengunjungi tempat-tempat wisata, rasanya perjalanan untuk berlibur
terasa hambar. Tanggal 22 Desember 2018 kami berlibur ke Yogyakarta dan tidak
hanya berdiam diri di rumah yang terletak di Jatimulyo, kota Yogyakarta tetapi
hampir setiap hari kami mengisi kegiatan dengan mengunjungi tempat-tempat
wisata yang sedang dikembangkan. Tempat wisata pertama yang kami kunjungi
adalah daerah Cangkringan – Sleman- Yogyakarta. Tempat wisata yang berada di
ketinggian Merapi itu tidak hanya menawarkan suasana seram saat Merapi mulai
mengamuk tetapi pada saat-saat teduh, tempat wisata menjadi ramai dikunjungi.
Subscribe to:
Posts (Atom)