Friday, May 13, 2016

LELAKI ‘MENOPAUSE’


Langit kota Tangerang masih sedikit kabut, walau jam yang terpampang pada dinding tembok Lapas Pemuda Tangerang  itu menunjukkan pukul  08.30. Jarum jam berdetak dalam keheningan, seakan bersolider dengan para penghuni  Lapas  yang sering berontak dalam keheningan batin.   Hari itu, hari Rabu di bulan Januari 2016, kami berjumpa lagi setelah ia bebas dari kurungan penjara.  Ketika bertemu denganku,  ingatannya akan masa lalu seakan muncul kembali. Dahulu kami mengunjungi dia sebagai salah satu anggota Lapas Pemuda Tangerang. Tetapi kali ini lain. Ia bersama team pengunjung dari kelompok Legio Maria,  Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda-Tangerang, mengunjungi para narapidana.  
Lama kami bercerita terutama tentang saat-saat di mana ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Tiga tahun ia dijatuhi hukuman penjara karena diduga menggelapkan uang saat bekerja sebagai operator di sebuah warnet. Nanang (bukan nama sebenarnya) harus menjalani masa-masa sulit dalam penjara.  Awalnya ia sendiri merasa sulit menerima diri dan berusaha lari dari kenyataan. Tetapi apa daya, segala keputusan tentang dirinya berakhir di pengadilan. Ia kalah di hadapan hukum dan harus menjalani masa hukuman itu.