Kalender yang lusuh itu masih
tergantung pada dinding rumahku. Tetapi pada tepian tahun 2016 ini, kalender
itu sepertinya harus berakhir seiring
berlalunya waktu. Waktu terus berputar dan kita pun turut terlibat dalam putaran
waktu. Dalam detak waktu yang berjalan tanpa kendali manusia, menimbulkan
pertanyaan bagi kita. Sudah berapa langkah kaki ini memberikan bekas pada tanah
yang dipajaki dan berapa kali tanganku ini berbuat kebaikan di bawah kendali
waktu? Di bawah terik matahari, kita terus bekerja, entah sampai berapa lama.
Untuk apa kita bekerja? Atau meminjam bahasa biblis Sang Pengkhotbah, untuk apa
kita harus berjerih lelah di bawah terik matahari? Sungai-sungai terus mengalir
ke laut tetapi laut tidak juga menjadi penuh.