Friday, December 11, 2015
Tuesday, December 8, 2015
Ini Pernyataan Lengkap Kemarahan Jokowi Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'
Jakarta - Tak biasanya Presiden Joko Widodo emosi. Selama ini, semua masalah dihadapinya dengan tenang. Namun dalam urusan kasus 'papa minta saham', Jokowi sepertinya benar-benar marah.
Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.
Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi:
Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.
Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!
Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara.
(jor/mad)
Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.
Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi:
Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.
Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!
Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara.
(jor/mad)
Monday, November 9, 2015
BANGGA MENJADI PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
BANGGA MENJADI PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
“Kita harus bangga menjadi pegawai
Kementerian Agama, “ demikian Bapak Drs.
H. Moh. Agus Salim, M.Pd, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten,
mengawali sambutan saat menjadi Pembina
apel pada Senin, 9 November 2015. Apel
pagi yang dimulai pada pukul 07.30 dihadiri sekitar ratusan peserta, terdiri
dari para pegawai Kementerian Agama Kabupatan Tangerang, para Kepala KUA se
Kabupaten Tangerang, para Penyuluh Agama Islam, dan para pengawas serta para
Kepala Madrasah.
Bapak H. Moh. Agus Salim, M,Pd, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten |
Di
sela-sela sambutannya, selain menjelaskan secara rinci masing-masing point dari nilai budaya kerja itu, Bapak Kanwil
juga menjelaskan contoh-contoh penting berkaitan dengan indisipliner dan dampak
dari indisipliner yang berbuntut pada pencopotan seorang pegawai negeri sipil.
Ia berharap agar peristiwa indisipliner tidak terjadi pada pegawai yang ada di
kementerian Agama Kabupaten Tangerang.
Setelah
pelaksanaan apel pagi, dilanjutkan dengan acara rapat dinas tetap (RANDINTAP)
yang dihadiri oleh para Kepala Madrasah, Kepala KUA se-Kabupaten Tangerang,
para pengawas dan para penyuluh Agama
Islam.***(Valery Kopong)
Friday, October 23, 2015
Perjalanan Perizinan Gereja St Bernadette, Tangerang
Sejarah Berdirinya Paroki St Bernadette
Thursday, October 15, 2015
Polri: Rumah Ibadah di Aceh Singkil Dibakar Ratusan Orang
VIVA.co.id - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Suharsono, mengatakan massa yang melakukan pembakaran Gereja di Desa Sukamakmu, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, tidak sedikit.
"Ratusan orang, bisa lebih," ujar Suharsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pembakaran di tempat ibadah, maka polisi sudah menghalau massa yang akan melakukan pengrusakan di tempat ibadah lain. "Karena ada perlawanan dan dihalau oleh polisi, akhirnya tidak jadi (pengrusakan)," ujarnya.
Ia mengatakan, pasukan dari Tenatara Nasional Indonesia (TNI), anggota Polri sudah diterjunkan untuk melakukan pengamanan di titik tertentu. Namun, ia tak merinci berapa jumlah personel yang dikerahkan.
"Kalau jumlah personel saya tidak tahu persis. Yang jelas memadai," paparnya.
Seperti diberitakan, sebuah rumah gereja yang disebut "undung-undung" dibakar massa di Desa Sukamakmu, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa, 13 Oktober 2015.
Aksi pembakaran itu dilakukan oleh kelompok orang dalam jumlah besar.
Usai membakar gereja, massa kemudian bergerak ke lokasi lain. Puluhan polisi bersenjata lengkap yang berjaga tak dapat menghalau massa yang sangat banyak. (ren)
Tuesday, October 13, 2015
Paman Pastor Yanto: 'Sampai Kapan Pun Kami Tetap Satu Darah'
Paman Pastor Yanto, SVD, Sardama menjelaskan, ia datang dari Sidoarjo, Jawa Timur untuk menemani kakak perempuannya, Siti Aisyah yang mendampingi Yanto yang ditahbiskan menjadi pastor atau imam Katolik.
Baginya, perbedaan iman atau keyakinan bukan menjadi penghalangnya untuk melihat kebahagian dalam diri Yanto dan ibunya.
"Kalau saya tidak dukung pasti saya tidak datang. Urusan iman itu berbeda, tidak masalah. Sampai kapan pun kami tetap satu darah," kata Sardan.
Sardan mengungkapkan kebanggaannya karena ponaannya kini menjadi seorang pemimpin umat.
Sardan lebih bangga lagi karena Pater Yanto, benar-benar total dengan pilihannya.
Monday, September 28, 2015
KEPAHLAWANAN MAXIMILIAN KOLBE
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13)Bila Anda pernah membolak-balik buku sejarah, atau menonton film "Schindler's List", "Life is Beautiful", atau "Anne Frank", Anda mungkin akan tahu bagaimana situasi pada zaman Nazi berkuasa. Serba muram, tanpa harapan.
Seorang pria yang menganggap dirinya sebagai "Penerus Tugas-tugas Martin Luther yang Belum Selesai" dan menebarkan ajaran bahwa semua orang Yahudi itu perlu dibasmi karena merekalah bangsa yang membunuh Yesus, tampil menguasai dunia. Adolf Hitler namanya. Kamp-kamp konsentrasi dibangun. Kamp-kamp untuk menampung mereka yang suatu saat akan dibunuh.
Juli 1941, seorang tahanan perang menghilang dari Auschwitz, sebuah kamp konsentrasi Nazi bagi orang Yahudi di sebelah selatan Polandia. Para Nazi berang. Jika dalam waktu 24 jam tahanan itu tak ditemukan, 10 orang dari 600 orang di sana akan secara acak dipilih untuk dibunuh.
Seorang pria yang menganggap dirinya sebagai "Penerus Tugas-tugas Martin Luther yang Belum Selesai" dan menebarkan ajaran bahwa semua orang Yahudi itu perlu dibasmi karena merekalah bangsa yang membunuh Yesus, tampil menguasai dunia. Adolf Hitler namanya. Kamp-kamp konsentrasi dibangun. Kamp-kamp untuk menampung mereka yang suatu saat akan dibunuh.
Juli 1941, seorang tahanan perang menghilang dari Auschwitz, sebuah kamp konsentrasi Nazi bagi orang Yahudi di sebelah selatan Polandia. Para Nazi berang. Jika dalam waktu 24 jam tahanan itu tak ditemukan, 10 orang dari 600 orang di sana akan secara acak dipilih untuk dibunuh.
Monday, September 14, 2015
ULANG TAHUN KE 3 GEREJA SANTO GREGORIUS
Salah satu adegan drama kolosal, sabtu 5 September 2015 |
Sedangkan pada keesokan harinya pada Minggu, 6 September 2015 ada perayaan Ekaristi sekaligus pelantikan dewan paroki yang baru. Hadir pada perayaan Ekaristi adalah Romo Samuel Pengestu sebagai Vikjen KAJ yang melantik dewan paroki. Dewan paroki yang baru adalah Romo Andy (Ketua) dan wakil ketua dewan 1 (Agustinus Sugeng Wahyudi) dan wakil ketua dewan 2 (Bapak Kinson Purba). Selamat ya***
Monday, August 31, 2015
MENDALAMI ARAH DASAR PASTORAL KAJ 2016-2020
Memasuki 2016, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan memiliki rumusan
Arah Dasar (Ardas) Pastoral baru. Ardas baru ini akan berlaku 2016-2020.
“Ardas yang baru ini merupakan pendalaman dan pengembangan dari bentuk
Ardas 2011-2015 yang terdiri dari empat bagian (Alinea) yaitu alinea
pertama cita-cita, alinea kedua perutusan, aline ketiga sasaran
prioritas pelayanan dan alinea keempat ungkapan harapan,” jelas RD.
Raditya Wicaksono yang akrab disapa Rm. Inung, pengurus harian Dewan
Karya Pastoral KAJ dalam Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ pada 15
Agustus 2015 lalu.
Hari Study yang dilaksanakan di Gereja Katedral Jakarta itu dihadiri Vikjen KAJ, RD. Samuel Pangestu, Ketua Tim Karya Komisi & KKI Didiek Dwinarmiyadi, para ketua komisi-komisi KAJ dan anggota komisi serta utusan Lembaga Dana Dharma KAJ. Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo sendiri hadir lewat kertas kerja yang telah dia susun dan dibagikan kepada para peserta Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ.
Hari Study yang dilaksanakan di Gereja Katedral Jakarta itu dihadiri Vikjen KAJ, RD. Samuel Pangestu, Ketua Tim Karya Komisi & KKI Didiek Dwinarmiyadi, para ketua komisi-komisi KAJ dan anggota komisi serta utusan Lembaga Dana Dharma KAJ. Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo sendiri hadir lewat kertas kerja yang telah dia susun dan dibagikan kepada para peserta Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ.
Tuesday, July 14, 2015
MENGHARAPKAN ISLAH PERMANEN
(Catatan Politik)
Ketika menulis skripsi tentang
Golkar, saat yang sama waktu itu, Golkar sedang mengalami problema dan hampir
dibubarkan. Problema itu terus mendera
Golkar seiring dengan waktu yang menambah usia partai itu yang semakin tua. Semakin
tua beringin itu, semakin dia diterpa pelbagai badai ambisi kekuasaan. Melihat
tingkah para politisi, masyarakat umum semakin hari semakin muak dengan situasi
yang tengah menjadi tontonan yang tidak menarik.
Tetapi kondisi ini tetap mendera partai-partai politik, seiring dengan
ambisi para elite politik yang haus akan
kekuasaan.
Dua
kubu dalam satu tubuh partai, mencerminkan keterbelahan yang semakin parah.
Ketika pilkada serentak yang sudah diambang pintu maka gesekan kedua kubu dalam
lindungan “beringin” semakin kuat terasa. Namun ketika kubu Agung Laksono
dinyatakan menang dan upaya islah semakin terbuka, walau hanya dalam
kesepakatan terbatas. Sebuah kesepakatan yang boleh dikata sebagai kesepakatan
‘terpaksa’ untuk melanggengkan langkah kedua kubu menjaring calon kepala daerah
untuk disandingkan calon yang diusung dari partai lain. Menjadi pertanyaan penting di
sini adalah, ke kubu manakah seorang calon kepala daerah yang diusung
berdasarkan kesepatakan kedua kubu di partai Golkar itu berpihak?
Subscribe to:
Posts (Atom)