Friday, December 11, 2015

“BAPA KAMI YANG ADA DI BUMI”


“Bapak kami yang ada di surga.” Itulah penggalan awal doa Bapak Kami, sebuah doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita. Ketika mendaraskan doa ini, terasa Bapa itu masih jauh dari hadapan manusia, Allah yang transenden. Sepertinya ada paradox antara pemahaman Katolik tentang Allah yang imanen, yang menetap di hati kita tetapi pada saat yang sama ketika doa Bapa Kami itu didaraskan, orang merasa bahwa Allah itu masih jauh, kurang terlibat dengan kehidupan manusia.  
            Doa menjadi titik simpul setiap manusia yang memohon keberpihakkan Allah dalam hidupnya. Permohonan konkret yang dibuat manusia melalui doa Bapa Kami adalah memohon kerajaan Allah yang berpihak dan rejeki yang berlimpah. Kerajaan Allah bukanlah kerajaan utopia, tetapi Allah sedang hadir dan ada dalam kehidupan manusia ketika pesan pewartaan Yesus yang berpihak pada yang lemah, miskin dan tersingkir.
            “Bapa Kami Yang Ada di Bumi,” sebuah buku terjemahan ini seakan ada untuk menggugat sebuah situasi di mana manusia merasa masih jauh dari Allah. Allah itu ada dalam setiap gerak laku manusia, dan Allah turut melakukan intervensi terhadap setiap kehidupan kita. Tanpa campur tangan Allah maka seluruh apa yang kita lakukan jauh dari harapan, dan kerajaan damai tak akan pernah menyentuh bumi.

          

Foto Dokumentasi

pembangunan gedung pastoran Paroki St. Gregorius Agung Kota Bumi-Tangerang 2015














Tuesday, December 8, 2015

Ini Pernyataan Lengkap Kemarahan Jokowi Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'

Jakarta - Tak biasanya Presiden Joko Widodo emosi. Selama ini, semua masalah dihadapinya dengan tenang. Namun dalam urusan kasus 'papa minta saham', Jokowi sepertinya benar-benar marah.

Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.


Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi:

Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.

Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!

Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara. 
(jor/mad)

Monday, November 9, 2015

BANGGA MENJADI PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA

BANGGA MENJADI PEGAWAI KEMENTERIAN  AGAMA

“Kita harus bangga menjadi pegawai Kementerian Agama, “ demikian  Bapak Drs. H. Moh. Agus Salim, M.Pd, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, mengawali sambutan  saat menjadi Pembina apel pada  Senin, 9 November 2015. Apel pagi yang dimulai pada pukul 07.30 dihadiri sekitar ratusan peserta, terdiri dari para pegawai Kementerian Agama Kabupatan Tangerang, para Kepala KUA se Kabupaten Tangerang, para Penyuluh Agama Islam, dan para pengawas serta para Kepala Madrasah.
Bapak  H. Moh. Agus Salim, M,Pd, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten 
                Lebih jauh, dalam sambutannya, Bapak Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten menyoroti masalah kedisiplinan yang menjadi titik patokan dalam bekerja. Sebagai seorang pegawai Kementerian Agama harus mengetahui lima budaya kerja yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan seorang pegawai. Lima budaya kerja yang dimaksudkan adalah integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan  keteladanan.
                Di sela-sela sambutannya, selain menjelaskan secara rinci masing-masing point  dari nilai budaya kerja itu, Bapak Kanwil juga menjelaskan contoh-contoh penting berkaitan dengan indisipliner dan dampak dari indisipliner yang berbuntut pada pencopotan seorang pegawai negeri sipil. Ia berharap agar peristiwa indisipliner tidak terjadi pada pegawai yang ada di kementerian Agama Kabupaten Tangerang.  
                Setelah pelaksanaan apel pagi, dilanjutkan dengan acara rapat dinas tetap (RANDINTAP) yang dihadiri oleh para Kepala Madrasah, Kepala KUA se-Kabupaten Tangerang, para pengawas dan para   penyuluh Agama Islam.***(Valery Kopong)  
                  
                


                

Friday, October 23, 2015

Perjalanan Perizinan Gereja St Bernadette, Tangerang

Kegiatan jemaat Paroki St Bernadette pada Februari 2013 lalu. (Foto: santabernadet.com)
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM – Berusaha patuh pada pemerintah, paroki St Bernadette memindah ibadahnya dari Sekolah Sang Timur di Karangtengah, Ciledug, Tangerang (2004) karena ditolak  kelompok intoleran. Mereka mendapat izin mendirikan bangunan di Bintaro, tetapi kemarin massa mengatasnamakan warga, menyegel Gereja Katolik Paroki St Bernadette.  ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace) melalui Koordinator Bidang Informasi, Komunikasi, dan Penelitian, Ahmad Nurcholish mengatakan, “Mempercayai pemerintah sia-sia. Mereka tunduk pada mayoritas, bukan tunduk pada hukum.”
Sejarah Berdirinya Paroki St Bernadette

Thursday, October 15, 2015

Polri: Rumah Ibadah di Aceh Singkil Dibakar Ratusan Orang

VIVA.co.id - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Suharsono, mengatakan massa yang melakukan pembakaran Gereja di Desa Sukamakmu, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, tidak sedikit.

"Ratusan orang, bisa lebih," ujar Suharsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2015.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pembakaran di tempat ibadah, maka polisi sudah menghalau massa yang akan melakukan pengrusakan di tempat ibadah lain. "Karena ada perlawanan dan dihalau oleh polisi, akhirnya tidak jadi (pengrusakan)," ujarnya.
Polri: Rumah Ibadah di Aceh Singkil Dibakar Ratusan Orang

Ia mengatakan, pasukan dari Tenatara Nasional Indonesia (TNI), anggota Polri sudah diterjunkan untuk melakukan pengamanan di titik tertentu. Namun, ia tak merinci berapa jumlah personel yang dikerahkan.

"Kalau jumlah personel saya tidak tahu persis. Yang jelas memadai," paparnya.

Seperti diberitakan, sebuah rumah gereja yang disebut "undung-undung" dibakar massa di Desa Sukamakmu, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa, 13 Oktober 2015.

Aksi pembakaran itu dilakukan oleh kelompok orang dalam jumlah besar.
Usai membakar gereja, massa kemudian bergerak ke lokasi lain. Puluhan polisi bersenjata lengkap yang berjaga tak dapat menghalau massa yang sangat banyak. (ren)

Tuesday, October 13, 2015

Paman Pastor Yanto: 'Sampai Kapan Pun Kami Tetap Satu Darah'

Paman Pastor Yanto, SVD, Sardama menjelaskan, ia datang dari Sidoarjo, Jawa Timur untuk menemani kakak perempuannya, Siti Aisyah yang mendampingi Yanto yang ditahbiskan menjadi pastor atau imam Katolik.
Baginya, perbedaan iman atau keyakinan bukan menjadi penghalangnya untuk melihat kebahagian dalam diri Yanto dan ibunya.
Paman Pastor Yanto: 'Sampai Kapan Pun Kami Tetap Satu Darah'Dan, bagi Sardam, peberdaan ia dan Yanto tidak bisa memisahkan mereka sebagai paman dan keponakan.
"Kalau saya tidak dukung pasti saya tidak datang. Urusan iman itu berbeda, tidak masalah. Sampai kapan pun kami tetap satu darah," kata Sardan.
Sardan mengungkapkan kebanggaannya karena ponaannya kini menjadi seorang pemimpin umat.
Sardan lebih bangga lagi karena Pater Yanto, benar-benar total dengan pilihannya.

Monday, September 28, 2015

KEPAHLAWANAN MAXIMILIAN KOLBE

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13)Bila Anda pernah membolak-balik buku sejarah, atau menonton film "Schindler's List", "Life is Beautiful", atau "Anne Frank", Anda mungkin akan tahu bagaimana situasi pada zaman Nazi berkuasa. Serba muram, tanpa harapan.

Seorang pria yang menganggap dirinya sebagai "Penerus Tugas-tugas Martin Luther yang Belum Selesai" dan menebarkan ajaran bahwa semua orang Yahudi itu perlu dibasmi karena merekalah bangsa yang membunuh Yesus, tampil menguasai dunia. Adolf Hitler namanya. Kamp-kamp konsentrasi dibangun. Kamp-kamp untuk menampung mereka yang suatu saat akan dibunuh.

Juli 1941, seorang tahanan perang menghilang dari Auschwitz, sebuah kamp konsentrasi Nazi bagi orang Yahudi di sebelah selatan Polandia. Para Nazi berang. Jika dalam waktu 24 jam tahanan itu tak ditemukan, 10 orang dari 600 orang di sana akan secara acak dipilih untuk dibunuh.

Monday, September 14, 2015

ULANG TAHUN KE 3 GEREJA SANTO GREGORIUS

Salah satu adegan drama kolosal, sabtu 5 September 2015
Gereja Santo Gregorius merayakan ulang tahun menjadi paroki mandiri untuk tahun yang ketiga. Tanggal 3 September yang merupakan peringatan Santo Gregorius Agung, pada saat yang sama, Gereja kita merayakan ulang tahun mengikuti pesta pelindungnya. Perayaan untuk memperingati pesta ulang tahun Gereja Paroki Santo Gregorius Agung dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 5 September 2015. Perayaan ini ditandai dengan pelaksanaan drama kolosal yang dibawakan oleh OMK Santo Gregorius dan didukung oleh Komsos Keuskupan Agung Jakarta.

Sedangkan pada keesokan harinya pada Minggu, 6 September 2015 ada perayaan Ekaristi sekaligus pelantikan dewan paroki yang baru. Hadir pada perayaan Ekaristi adalah Romo Samuel Pengestu sebagai Vikjen KAJ yang melantik dewan paroki. Dewan paroki yang baru adalah Romo Andy (Ketua) dan wakil ketua dewan 1 (Agustinus Sugeng Wahyudi) dan wakil ketua dewan 2 (Bapak Kinson Purba). Selamat ya***

Monday, August 31, 2015

MENDALAMI ARAH DASAR PASTORAL KAJ 2016-2020

Memasuki 2016, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan memiliki rumusan Arah Dasar (Ardas) Pastoral baru. Ardas baru ini akan berlaku 2016-2020. “Ardas yang baru ini merupakan pendalaman dan pengembangan dari bentuk Ardas 2011-2015 yang terdiri dari empat bagian (Alinea) yaitu alinea pertama cita-cita, alinea kedua perutusan, aline ketiga sasaran prioritas pelayanan dan alinea keempat ungkapan harapan,” jelas RD. Raditya Wicaksono yang akrab disapa Rm. Inung, pengurus harian Dewan Karya Pastoral KAJ dalam Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ pada 15 Agustus 2015 lalu.
Hari Study yang dilaksanakan di Gereja Katedral Jakarta itu dihadiri Vikjen KAJ, RD. Samuel Pangestu, Ketua Tim Karya Komisi & KKI Didiek Dwinarmiyadi, para ketua komisi-komisi KAJ dan anggota komisi serta utusan Lembaga Dana Dharma KAJ. Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo sendiri hadir lewat kertas kerja yang telah dia susun dan dibagikan kepada para peserta Hari Studi Tim Karya Komisi-Komisi KAJ.