Jumat siang itu, tepatnya tanggal 5 Agustus 2016. Aku melepaspergikan
motor kesayanganku. Sudah sembilan tahun, aku menungganginya dan tak pernah mengeluh ketika menggunakannya ke
tempat kerja dan tempat-tempat
lain. Ibarat melepaskan seorang anggota
keluarga untuk bepergian jauh dan pasti ada rasa yang kurang yang muncul dalam
diri orang-orang yang melepaskannya. Demikian
juga dengan motor kesayanganku, sudah sembilan tahun hidup dan ada bersamaku, terpaksa aku melepaskannya
untuk dikirim ke kampung halamanku, Gelong-Adonara Timur-Flores Timur.
Aku coba untuk mengambil kamera dan memotretnya, supaya aku memiliki sebuah dokumentasi tentangnya, tentang REVO yang berplat B 6506 NSA. Walau aku harus merelakannya ke kampung halamanku, tetapi kenangan yang terdokumentasi seakan membuka memori kehidupanku pada sembilan tahun silam ketika aku dengan susah payah memilikinya. REVO, motorku seakan tahu tentang perjalanan hidupku yang merangkak dari bawah dan perlahan menanjak. Ia mengerti suka duka hidupku dalam menerjang gemuruh knalpot dan riuh-redahnya mesin-mesin di kota metropolitan.
REVO, kini dalam perjalanan bersama
kantor Pos menuju Surabaya dan masih harus melanjutkan perjalanan dari Surabaya
menuju Adonara dengan menumpang kapal barang. Sebuah perjalanan melelahkan
tetapi harus dijalani demi mencapai lewo tanahku tercinta, Gelong-Adonara. Sembilan tahun, REVO menemaniku menelusuri
lorong-lorong kota yang riuh tetapi perjalananmu pulang ke kampung merupakan
sebuah perjalanan pulang, perjalanan sunyi. Kiranya REVO menemukan tempat baru
dan mendapat energi baru di tempat yang sunyi, lewo tanahku tercinta Gelong
yang jauh dari sentuhan sinyal.***(Valery Kopong).
1 komentar:
luarbiasa. heeeee
Post a Comment