Ketika memasuki tahun politik, para
politisi melakukan manuver sebagai strategi untuk menaikan popularitas calon
tertentu dan juga menaikkan popularitas partai. Setelah pelaksanaan Pilkada
serentak pada 27 Juni 2018, para analis politik berlomba-lomba untuk memberikan
prediksi tentang kemenangan yang diraih oleh pasangan tertentu pada perhelatan
Pilkada serentak dan membuka ruang baru dalam mengutak-atik calon presiden dan wakil presiden untuk bertarung
dalam perhelatan demokrasi pada 2019 mendatang.
Pada
bulan Agustus 2018 nanti akan diadakan pendaftaran calon presiden dan wakil
presiden. Kita semua sudah tahu bahwa sampai dengan saat ini masih dua calon
presiden yang sudah dideklarasikan oleh partai pengusung. Jokowi diusung oleh
PDIP dan partai koalisinya dan Prabowo diusung oleh partai Gerindra dan
koalisinya. Pilpres masih cukup lama tetapi gema pilpres mulai terasa di tahun
2018 disaat terjadi Pilkada serentak. Pilkada ini menjadi bagian penting karena
bisa menentukan kekuatan partai pendukung untuk pemilihan presiden nanti.