Thursday, July 5, 2018

Menjadi Blogger

Hampir sepuluh tahun lebih saya menggunakan blog  sebagai media untuk mempublikasikan seluruh tulisan saya. Awalnya saya tidak tertarik dengan blog tetapi sekitar tahun 2008, salah seorang teman mengajari saya bagaimana membuat blog dan mulai hari itu juga saya berkenalan dengan blog dan memacu saya untuk terus menulis. Ketika awal memiliki blog, rasanya seperti memiliki sebuah “media cetak” yang bisa memperkenalkan tulisan kepada orang lain. Blog, bagi saya merupakan media paling ampuh untuk memperkenalkan karakter tulisanku dan lebih dari itu menjadi media interaksi antara saya yang waktu itu mengajar di SMA Vianney – Jakarta Barat dengan para murid.
Ada satu gagasan sederhana yang muncul waktu itu, yakni menggunakan blog untuk memposting tulisan-tulisanku tentang masalah sosial-politik dan para siswa yang saya ajari itu, disuruh untuk mengunjungi blog saya. Para siswa diminta untuk membaca dan memberikan catatan kritis mengenai tulisan yang telah diupload itu. Saya sendiri selama 8 tahun mengajar Sosiologi di SMA Vianney – Jakarta Barat, karena itu semua siswa diajak untuk mengetahui persoalan sosial yang sedang terjadi yang dikemas dalam bentuk tulisan.  
Memang, siswa-siswi dari program IPS cukup banyak memberikan catatan kritis bahkan memberikan beberapa tawaran baru setelah membaca tulisanku. Dari catatan kritis yang diberikan melalui blog itu kemudian saya memberi nilai sebagai nilai tugas. Prinsip saya waktu itu sederhana, yakni siswa-siswi diajak untuk perlahan meninggalkan kliping yang dibuat atas suruhan gurunya. Jika saya memberikan kesempatan untuk membuat kliping secara manual, maka anak-anak pasti mencarinya di internet dan belum tentu gurunya bisa baca kliping yang terkumpul itu.
Dengan menggunakan blog sebagai media pembelajaran, memberikan nuansa tersendiri terhadap siswa-siswi. Pertama, para siswa/i digiring untuk masuk ke dalam dunia digital sesuai dengan tuntutan zaman. Siswa/i yang lahir di tahun 1980-an harus melek teknologi dan sebagai guru harus punya kewajiban untuk memperkenal media online kepada siswa/i. Kedua, siswa/i terbantu untuk tidak membuat kliping secara manual dan mereka lebih fokus untuk membaca dan mengkritisi tulisan. Tulisan yang diupload adalah tulisan saya sendiri sebagai guru Sosiologi.
Mengapa saya harus mempublikasi tulisanku sendiri? Alasan sederhana adalah mau membangun kepercayaan siswa/i terhadap saya sebagai gurunya yang juga memiliki kemampuan menganalisis persoalan sosial-politik dan mengemasnya dalam bentuk tulisan.  Cara sederhana ini saya lakukan hampir delapan tahun dan sangat membantu saya dan juga siswa/i. Cara yang saya lakukan ini tidak berdampak pada guru-guru. Banyak guru yang masih berkutat dengan kegiatan manual dan ini cukup banyak menyita waktu untuk membaca setiap kliping yang dikumpulkan oleh siswa/i.  
Tahun 2010 setelah saya keluar dari SMA Vianney – Jakarta Barat, ada kompetisi pembuatan blog yang diselenggarakan oleh  MPK (Majelis Persekolahan Katolik) Keuskupan Agung Jakarta. Beberapa guru menghubungi saya untuk bertanya mengenai bagaimana membuat blog, entah menggunakan blogspot maupun wordpress. Dengan pengetahun sederhana, saya coba mengarahkan mereka untuk membuat blog  untuk diperlombakan.

Kurang lebih sebelas tahun, saya menggunakan blog sebagai media pribadi untuk mempublikasikan tulisan-tulisan saya. Saya merasa bahwa di era digital ini, media online terutama blog menjadi media ampuh untuk memperkenalkan  produk maupun gagasan ke hadapan publik. Menjadi seorang blogger berarti terus mengasah kesadaran dan mempengaruhi publik dengan tulisan-tulisan yang bermutu.***(Valery Kopong)  

No comments: