Saturday, November 20, 2010

Please, Kondom Jangan Dianaktirikan!

E-mail Print PDF
Jakarta, FloresNews.com - Stigma kondom yang sering dianggap 'barang nista' oleh sebagian kaum agamawan membuat upaya pencegahan HIV/AIDS sulit dilakukan. Padahal, peran tokoh agama dalam pengenalan fungsi kondom sangat dibutuhkan. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA) menilai, sebagian tokoh agama masih melihat kondom dengan sebelah mata. Kondom belum dipandang secara proporsional dalam fungsinya untuk mencegah penularan.

"Peran tokoh agama untuk mencegah HIV/AIDS sangat dibutuhkan. Hanya, kadang-kadang tokoh agama yang tidak bisa melihat kondom dari fungsinya. Kami di caci-maki karena bicara tentang kondom. Tetapi pil biru, obat  meningkatkan keperkasaan pria, ada yang protes? Tidak ada. Padahal itu yang menyebabkan mereka (masyarakat) mencari seks di mana-mana, bahkan memperkosa anak perempuan," kata Nafsiah Mboi, Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPA) di sela diskusi Pembahasan Intervensi Pengurangan Dampak buruk HIV/AIDS di Indonesia, Senin(30/08).

Menurut Nafsiah, kondom kerap dianaktirikan, padahal bermanfaat mencegah penularan virus HIV/AIDS. "Kondom yang bodoh begini, yang sebagian besar orang tidak mau pakai. Kita diomel-omelin biar kita bicara tentang kondom padahal bermanfaat, "kata Nafsiah.

Karena itu, Nafsiah mengharapkan para tokoh agama bersama-sama mengkampanyekan pencegahan terhadap virus HIV/AIDS melalui empat pendekatan. Pertama, meningkatkan ketahanan iman dan keluarga. "Sehingga sedikit kemungkinan sejak usia 15 hingga 40 tahun yang akan terjerumus dalam kecanduan narkoba dan seks," kata Dr. Nafsiah.

Kedua, bila seseorang terjatuh dalam seks yang tidak benar, semoga dalam agama tidak distigma, tapi diberikan jalan keluar. "Kalau seseorang sudah terlanjur positif HIV/AIDS, ya, sudah. Kemudian, berikanlah dia kondom kalau dia ingin berhubungan seks dengan suami atau istri," kata Dr. Nafsiah.

Ketiga, bagimana agama dengan penuh kasih sayang memberikan informasi bahwa sebagai manusia biasa pernah sekali-kali jatuh dalam seks yang tidak baik. "Kita tetap manusia biasa yang pernah jatuh sekali-kali. Tapi apabila sudah pernah berisiko terkena HIV/AIDS supaya dites untuk mengetahui sudah positif atau belum. Jadi bila sudah positif bisa dikonseling sehingga tahu bila dirinya positif dan tidak akan melakukan hubungan seks tanpa kondom," kata Dr. Nafsiah.

Menurut Dr. Nafsiah, hal itu yang disebut self protection, sehingga orang yang tertular virus HIV/AIDS tidak lagi menularkan pada orang lain, baik lewat jarum suntik atau hubungan seks. Keempat, memohon dukungan para pemuka agama bagi janda-janda korban HIV/AIDS. "Banyak kejadian seperti itu (janda HIV/AIDS) dan itu menjadi masalah sosial. Karena menjadi janda atau anak yatim karena AIDS mereka juga distigma. Padahal banyak janda yang istri baik-baik, namun mendapatkan HIV/AIDs dari suami, " kata Nafsiah.

Menurut Nafsiah, kaum agawaman berperan vital untuk menghentikan stigma-stigma yang ada supaya program penangulangan HIV/AIDs dapat berjalan efektif.  "Yang penting, kaum agamawan menjelaskan pada masyarakat, bahwa tidak perlu menstigma orang yang terinfeksi HIV/AIDS dan kondom,"kata Nafsiah.(kps)
 

Kenapa Perempuan Ingin Dipeluk Usai Bercinta?

E-mail Print PDF
Jakarta, FloresNews.com - Bukan rahasia lagi kalau kebanyakan perempuan merasa lebih senang dipeluk dan dimanja setelah bercinta. Sementara pria cenderung ingin bersantai dengan mengisap rokok atau sekadar minum.
Mengapa keduanya bisa berperilaku berbeda seusai bercinta? Para ilmuwan di AS mengungkapkan alasan di balik fenomena tersebut. Sebuah riset terbaru tentang perilaku setelah bercinta mengindikasikan bahwa perempuan ternyata memiliki inisiatif lebih besar untuk menjalin ikatan dan keintiman, baik dalam konteks hubungan sesaat maupun jangka panjang.

Sementara para pria cenderung terjebak dalam perilaku "menghargai secara ekstrinsik", atau menambah peluang melakukan seks berikutnya."Kebanyakan studi psikologi evolusioner tentang reproduksi manusia terfokus pada apa yang terjadi sebelum dan menjelang hubungan seks. Tetapi strategi reproduktif tak berhenti setelah hubungan badan. Dan, hal itu mungkin memengaruhi secara langsung perilaku spesifik pasca-hubungan seks," ujar penulis riset, Susan Hughes.

Hughes mengatakan, ada sejumlah elemen dalam proses reproduksi setelah peristiwa itu terjadi. Elemen tersebut termasuk bonding (ikatan), niat berhubungan selanjutnya (dan kemungkinan melakukan aktivitas seksual berikutnya), penyimpanan dan kompetisi sperma, menjaga pasangan, dan kemungkinan pembuahan.

"Kami menduga, pertimbangan antara pria dan perempuan pasca-hubungan badan sedikit berbeda akibat berpencarnya strategi reproduksi," kata Hughes yang melakukan kajian dengan cara mewawancarai 170 orang. 

"Dibandingkan lelaki, kaum perempuan lebih menitikberatkan pada lima hal,  yakni ngobrol secara intim, berciuman, belaian dan pelukan, menyatakan cinta pada pasangan, serta bicara kelanjutan hubungan setelah seks," ujar Hughes.

"Hal berbeda ditunjukkan pria yang mengutamakan meraih penghargaan ekstrinsik setelah ngeseks (seperti minum atau merokok, makan atau menanyakan kesukaan pasangan). Pria juga lebih mementingkan berlanjutnya aktivitas seksual ketimbang perempuan," tambahnya.

Menurut kajian yang dipublikasi Journal of Sex Research ini,  pria juga lebih suka mengawali ciuman sebelum bercinta, sedangkan perempuan justru senang mengawalinya seusai bercinta.

Selain itu, kaum Hawa menilai pembicaraan intim dan diskusi tentang hubungan lebih penting dibahas sebelum melakukan seks ketimbang sesudahnya.  Sementara pria beranggapan tidak ada bedanya antara sesudah atau sebelum ngeseks. Satu-satunya hal yang seragam antara pria dan perempuan adalah keduanya sama-sama menganggap penting untuk mengatakan "I love you" kepada pasangan setelah bercinta.(kps)
 

Perempuan Lebih Menikmati Seks Menjelang 40 Tahun

E-mail Print PDF
FloresNews.com - Life begins at 40! Hm... kalimat sakti ini ternyata bukan sekadar penghiburan untuk Anda yang sedang bersiap memasuki usia kepala 4. Khususnya untuk urusan seks, karena seks di usia ini ternyata lebih nikmat untuk kaum perempuan. Enggak percaya? Ini merupakan hasil penelitian, lho.
University of Texas, yang menjaring 900 perempuan dalam suatu survei, menyatakan bahwa hanya karena fisik Anda mulai menurun, tidak berarti libido Anda ikut menurun. Hasil penelitian mereka menunjukkan, menjelang usia 40 tahun, perempuan cenderung lebih memiliki fantasi seksual.
Menurut para peneliti, hal itu disebabkan oleh naluri perempuan bahwa peluang mereka untuk hamil dan memiliki anak sudah tertutup, sehingga mengurangi kekhawatiran dan akhirnya mampu meningkatkan keinginan mereka untuk berhubungan seksual.

Dalam eksperimen sosial ini, 900 perempuan yang disurvei tersebut dibagi menjadi tiga kelompok: pertama, yang paling subur (usia 19-26 tahun), kedua yang mulai mengalami penurunan kesuburan (usia 27-45 tahun), dan ketiga, yang sudah memasuki masa menopause. Perempuan yang termasuk dalam kelompok kedua ternyata memiliki libido yang lebih tinggi dan sifat adventurous ketimbang mereka yang masuk dalam kelompok pertama dan ketiga.

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dengan kesuburan yang menurun justru memiliki motivasi seksual yang lebih besar, dan perilaku seksual yang meningkat, daripada perempuan yang kesuburannya masih relatif tinggi," ujar Profesor David Buss, dari University of Texas.

Adanya penelitian ini diharapkan mampu membantu memfasilitasi pembuahan sebelum peluang hamil tertutup akibat kesuburan perempuan sudah menurun. Peneliti lain, Dr Pam Spurr, mengatakan bahwa perempuan di usia akhir 30-an sering terlihat mampu menikmati hidupnya. Ada di antara mereka mereka yang menyadari penyebabnya, ada pula yang tidak. Mereka yang menyadari hal tersebut umumnya lebih memahami tingkat kesuburannya setelah usia tertentu, dan berani mengungkapkan apa yang diinginkannya terhadap pasangan.(kps)
 

Friday, November 19, 2010

 

Lautan Pasir Gunung Bromo

Oleh Amril Taufik Gobel

Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.

Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.

Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.

Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.

Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.

Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .

Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.

Photo credits - Rhamadian Qadafi/Portaltiga

Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.

Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.

Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.

Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Selamat menikmati keindahan eksotis Gunung Bromo!

Danau cantik dari Bencana

Oleh Amril Taufik Gobel

Tak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara tidak mampir sejenak ke Danau Toba, danau vulkanik yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Pesona eksotisnya berupa hamparan danau luas laksana lautan dengan pepohonan rindang dan perbukitan yang menawan. Danau ini berukuran 1700 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut, di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang tak kalah menariknya menjadi objek kunjungan wisata.

Photo credits - Arie Basuki/Tempo

Dalam kunjungannya pada 1996, Pangeran Bernard dari Belanda bahkan menyatakan kekagumannya pada panorama indah danau ini. “Juallah nama saya untuk danau ini. Saya tak dapat melukiskan betapa indahnya Danau Toba,” katanya antusias.

Ada tujuh kabupaten di sekeliling danau, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir yang memiliki panorama alam indah dan menjadi lokasi tujuan wisata. Umumnya wisatawan menikmati keelokan Danau Toba dari Parapat di Simalungun dan Tuktuk Siadong di Pulau Samosir.

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73 ribu-75 ribu tahun lalu dan merupakan letusan super volcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama dua minggu.

Photo credits - Agung Chandra/TempoDebu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama satu minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan, pada beberapa spesies, juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Ketika menikmati keindahan danau ini, Anda mungkin tak membayangkan bahwa pesona yang terjadi berasal dari bencana dahsyat letusan gunung berapi yang mendatangkan ketakutan dan kengerian ketika itu.
Perjalanan darat ke Danau Toba, tepatnya ke Parapat, memakan waktu empat sampai lima jam dari Medan. Tersedia bus atau travel yang langsung menuju Parapat. Rutenya melewati Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, dan belok ke arah Pematang Siantar. Sepanjang perjalanan, kita disuguhi panorama perkebunan kelapa sawit dan karet.

Apabila menggunakan kereta api, dari Medan pilih rute menuju Pematang Siantar. Dari sini perjalanan dilanjutkan menggunakan bus ke Parapat. Waktu tempuhnya satu jam.

Photo credits - Agung Chandra/Tempo

Untuk tempat menginap dan tinggal lebih lama menikmati keindahan Danau Toba, tersedia banyak hotel dan penginapan. Di Parapat, sedikitnya ada 900 kamar hotel berbagai jenis, mulai dari bintang empat hingga homestay, di Tuktuk juga tak berbeda. Baik di Parapat maupun Tuktuk, wisatawan dapat langsung menikmati danau dari pinggirannya. Tarif hotel di Tuktuk dan Parapat bervariasi, sesuai tipikal turis yang datang. Mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu per malam tergantung tipe hotel.

Sebuah perusahaan travel bahkan menawarkan menikmati keindahan Danau Toba dari udara, yakni menggunakan paralayang. Setiap wisatawan diberi kesempatan terbang menggunakan paralayang dari kawasan pegunungan Tongging, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Bagi para wisatawan yang ingin mencoba paralayang akan ditemani seorang instruktur berpengalaman, namun tentunya penentuan bisa terbang atau tidak tergantung pada kondisi cuaca dan angin.

Tidak hanya itu, menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam bisa Anda nikmati dari pesisir danau. Dari dataran tinggi Karo di sebelah utara, keelokan danau terlihat memanjang dipandang dari Sikodonkodon. Namun, hanya ada satu resor di sini. Di sisi barat, pemandangan danau dan Pulau Samosir dapat dengan sempurna disaksikan dari Tele. Ada gardu pandang di ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut untuk menikmati senja di Danau Toba.

Pesona Warna Kawah Kelimutu

Oleh Amril Taufik Gobel

Inilah sebuah gunung yang menyimpan misteri sekaligus pesonanya. Gunung Kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan puncak berketinggian 1.690 m dari atas permukaan laut, gunung itu memiliki keunikan karena ada tiga buah danau kawah berbeda warna.

Photo credits - Arif Fadillah

Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring perjalanan waktu. Tak kurang sudah 12 kali perubahan warna terjadi dalam waktu 25 tahun terakhir ini. Danau pertama dan kedua letaknya sangat berdekatan, sedangkan danau ketiga terletak menyendiri sekitar 1,5 km di bagian Barat. Perubahan warna ini diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar danau.

Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Photo credits - Arif FadillahDanau atau Tiwu Kelimutu dibagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa orang-orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu. Bagi penggemar hiking dan menyukai keindahan alam di desa pegunungan tropis, berwisata ke tempat ini merupakan pilihan terbaik. Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

Untuk mencapai Gunung Kelimutu yang pernah meletus di tahun 1886 ini, butuh “perjuangan” tersendiri. Dari Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur, butuh waktu sekitar 3 jam dengan mobil sewaan dengan kondisi jalan yang tidak terlalu bagus, berkelak-kelok, melintasi jurang dan tebing. Kita akan menemui kampung terdekat dengan kawah gunung Kelimutu yang bernama Kampung Moni.

Kampung ini terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende yang berjarak 13 kilometer dari Danau Kelimutu. Dari Moni hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai bibir Danau Kelimutu.

Selain dari Maumere, Kelimutu juga dapat dicapai dari Ende menggunakan bus antarkota ataupun kendaraan sewaan, dengan harga dan waktu perjalanan yang relatif tidak jauh berbeda. Dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, pengunjung dapat menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. Kelimutu terletak sekitar 66 kilometer dari Kota Ende dan 83 kilometer dari Kota Maumere.

Photo credits - Arif Fadillah

Di Kampung Moni banyak dijajakan kain tenun Lio yang menjadi salah satu produk khas lokal disana dan dijual oleh penduduk setempat kepada para wisatawan. Di Kampung Moni pula terdapat penginapan yang bisa dipakai oleh wisatawan untuk menginap atau beristirahat.

Terdapat sekitar 20 homestay yang dikelola penduduk dengan tarif Rp 25.000- Rp 50.000 per malam sedangkan cottage milik pemerintah bertarif Rp 75.000-Rp 85.000. per malam. Edelweis, Pinus dan Cemara adalah sejumlah tumbuhan yang dapat kita temui saat memasuki kawasan Kelimutu.

Nah, selamat menikmati kawasan kawah danau 3 warna gunung Kelimutu yang eksotis itu!

CekRicek Editor, CekRicek - Kamis, 18 November 2010 19.05 WIB
                    Syahrini|Foto: Yayat Ruhayat C&R
Syahrini|Foto: Yayat Ruhayat C&R
JAKARTA-C&R/OMG-Kendati sudah tak lagi bersama Anang Hermansyah , rekan duetnya, penyanyi Syahrini mengaku happy. Apa pasal?.
Penyanyi yang menelurkan album solo bertajuk 'MY Lovely' pada 2008 itu kembali bersolo karier dengan mendaur ulang lagu milik almahrumah Alda Risma yang berjudul 'Aku Tak Biasa'.
Tanggapan masyarakat pun diakuinya sangat bagus. "Happy sekali. Lagunya juga mulai disukai," ujarnya saat ditemui usai tampil di acara 'DahSyat' di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (18/11/2010).
Tak dipungkiri, duetnya bersama Anang telah melambungkan namanya di industri musik. Maka, Syahrini pun berharap bisa meraih kesesuksesan walau tak lagi berduet dengan Anang.
"Dulu kan aku jadi penyanyi solo, sekarang balik lagi jadi penyanyi solo. Kalau ditanya apakah bisa sukses tanpa Mas Anang, biarlah waktu yang menjawab," tuturnya seraya tersenyum.
Namun, dara kelahiran Bogor, 1 Agustus 1982 itu tak berkelit jika masih ada campur tangan musisi Anang Hermansyah dalam lagu terbaru tersebut.
"Soal karya, kami masih saling mendukung. Mas Anang masih membuatkan lagu-lagu untuk saya," paparnya. (Deva).

Angklung Resmi Warisan Budaya Dunia

E-mail Print PDF
Jakarta, FloresNews.com - Alat musik angklung segera dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia pada 18 November 2010 mendatang di Nairobi, Kenya."Pada 18 November 2010 nanti, angklung akan diresmikan menjadi warisan budaya dunia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Wardiyatmo, di Jakarta, Selasa (16/11).
Pengukuhan tersebut akan dilakukan di Nairobi, Kenya, dalam sidang UNESCO, Kamis, 18 November 2010.Pihaknya telah mengirimkan duta yang dipimpin Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) Kemenbudpar untuk menyaksikan langsung pengukuhan angklung sebagai warisan budaya dunia. "Ke depan, kita targetkan warisan dunia milik Indonesia yang diakui UNESCO akan semakin banyak," katanya.
Pengukuhan angklung oleh badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia itu berarti akan menyusul batik, wayang, dan keris yang sebelumnya telah lebih dahulu dikukuhkan.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengupayakan berbagai hal untuk dapat mencatatkan angklung sebagai warisan budaya dunia.Perjuangan tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya angklung akan segera diakui masuk dalam "Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity".
Pihaknya mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam. "Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah," katanya.
Dari 11 warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak 4 di antaranya berupa alam, 3 cagar budaya, dan 4 karya budaya takbenda.Untuk warisan dunia berupa alam terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran.Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representatif list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009), dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010).(kps)

Ribuan Desa di NTT Rawan Pangan

E-mail Print PDF
Kupang, FloresNews.com - Sebanyak 1.481 desa di 201 kecamatan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan rawan pangan akibat el nino. Ribuan desa itu tersebar tidak merata di 20 dari 21 kabupaten/kota. Kepala Badan Ketahanan Pangan NTT Niko Nuhan mengatakan, el nino mengakibatkan tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi, dan kacang gagal panen. Sebagian tanaman pangan juga gagal panen akibat serangan hama dan bencana banjir. "Masalah gagal tanam dan gagal panen sering dihadapi petani NTT dalam mengembangkan usaha pertanian mereka," katanya.

Sesuai catatan Badan Ketahanan Pangan menurut Niko, lahan pertanian yang gagal tanam dan gagal panen mencapai 94,395 hektare (ha). Akibatnya, pendapatan petani menurun. Kondisi ini membuat petani terancam krisis pangan. Dia mengatakan, dari ribuan desa itu, 746 desa diantaranya mengalami risiko rawan pangan tinggi dengan jumlah 189.085 kepala keluarga. Pemerintah terus memantau warga di desa-desa tersebut guna mengantisipasi terjadinya krisis pangan yang lebih parah. Adapun 400 desa lainnya mengalami risiko rawan pangan ringan dengan penduduk terlanda 74.774 kepala keluarga dan risiko rawan pangan sedang terjadi di 335 desa dengan jumlah penduduk 64.658 kepala keluarga.(mi)
 

Pemprov Berupaya Kembalikan NTT Jadi GudangTernak

E-mail Print PDF
Kupang, FloresNews.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Esthon Leilo Foenay, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT sedang berupaya mengembalikan kondisi provinsi itu menjadi gudang ternak, sebagaimana yang pernah terjadi pada era 1950 hingga era 1970-an. Julukan gudang ternak itu telah mengalamai degradasi, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk di dalamnya sistem manajemen peternakan yang belum dilakukan secara tepat guna.

"Ekspor ternak bibit yang dilakukan tanpa dikendalikan secara baik diikuti dengan pemotongan terhadap ternak betina produktif secara tidak terkontrol serta sejumlah penyakit menular yang mewabah dan mematikan kawanan sapi produktif di NTT telah membuat gudang ternak di NTT saat ini hanya bagian dari sejarah masa lalu," kata Foenay di Kupang, Kamis (18/11) saat membuka rapat kerja daerah pembangunan peternakan tingkat Provinsi NTT.

Menurut dia, berbagai proyek pemerintah telah dilakukan untuk menumbuh kembangkan sapi potong di NTT, baik berasal dari alokasi anggaran APBN, APBD Provinsi, maupun dari kalangan swasta dan investor lainnya, namun sejauh ini belum memberikan dampak perkembangan yang berarti.

Dia mengatakan, sub sektor peternakan di NTT, memiliki peranan penting bagi daerah dan nasional, karena sudah cukup lama menjadi sumber ternak bibit dan ternak potong khusus sapi dan kerbau yang kemudian dikirim ke DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan maupun daerah-daerah lainnya.

Untuk itu kata dia, tanggung jawab pemerintah, baik di pusat meupun di daerah serta masayarakat dan pengusaha swasata, untuk sama-sama menangani pembangunan peternakan di NTT dengan mengoptimalkan peran masing-masing pihak dan elemen bangsa tersebut.

Sekretaris Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr drh Samsul Bahri MSc, pada kesempatan itu mengatakan, pentingnya mengembalikan NTT sebagai gudang ternak, sebagai bagian dari upaya mengembangkan kualiotas sumber daya manusia. Karena menurut dia, portein hewani yang berada pada daging hewan, akan sangat membantu memberikan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang selalu mengkonsumsinya.

Untuk itu lanjut dia, peternakan merupakan salah satu sub sektor yang sangat strategis, yang memberikan sejuta manfaat, baik dari aspek kesehatan dalam pemenuhan gizi masyarakat yang mengkonsumsi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. "Karena itu saya kira tekad untuk menjadikan NTT gudang ternak harus menjadi tekad bersama untuk dilaksanakan," kata Samsul Bahri.(ant)