Dalam Kitab Suci, kisah tentang Abraham terdapat dalam Kitab Kejadian bab 12-25, dengan prolog Kejadian 11:27-32. Berikut ini adalah rangkuman dari kisah Abraham yang terdapat dapat Kitab Kejadian.
Monday, February 13, 2017
"BIOGRAFI" ABRAHAM MENURUT KITAB KEJADIAN
Dalam Kitab Suci, kisah tentang Abraham terdapat dalam Kitab Kejadian bab 12-25, dengan prolog Kejadian 11:27-32. Berikut ini adalah rangkuman dari kisah Abraham yang terdapat dapat Kitab Kejadian.
INJIL MATIUS (JEMBATAN PENGHUBUNG)
Susunan kitab-kitab Perjanjian Baru
dalam naskah-naskah kuno, tidak selalu sama. Sebagai missal, Codex Bezae, satu
dari naskah-naskah yang terkenal, menurun susunan Matius, Yohanes, Lukas dan
Markus. Tetapi bagaimanapun, dalam semua naskah Perjanjian Baru, Matius selalu
mendapat tempat yang pertama. Hal ini bukanlah karena Matius merupakan buku
yang pertama ditulis. Sebab beberapa surat Paulus ditulis empat puluh tahun
sebelum Injil Matius. Biar begitu, Injil Matius selalu muncul sebagai yang
pertama karena Matius merupakan jembatan penghubung Perjanjian Lama dengan
Perjanjian Baru. Matius mempersatukan kedua perjanjian itu. Matius melihat
Yesus pemenuhan harapan bangsa Yahudi dan pemenuhan janji Allah kepada
umat-Nya.
Dalam
Matius, sebutan Anak Daud untuk Yesus lebih sering dari pada dalam Injil-Injil
yang lain, juga kalau ketiga Injil yang lain dikumpul bersama (Mat 1:1; 9:27;
12:23; 15:22; 20:30.31;21:9.15). Dalam Markus dan Lukas, Yesus tegas-tegas
disebut Anak Daud hanya pada peristiwa
penyembuhan orang buta (Mrk 10: 47-48; Luk 18:38-39). Dalam Yohanes, Yesus tak
pernah tegas-tegas disebut Anak Daud.
Supaya
tahu persis kekhasan Matius itu, kita harus membaca ceritera keempat penulis
Injil tentang Yesus memasuki Yerusalem
(Mat 21: 1-9; Mrk 11:1-10; Luk 19: 28-38; Yoh 12: 12-19). Dari keempat versi
ceritera itu, hanya dalam versi Matius, Yesus disebut Anak Daud.
Magisterium
Yesus mendekati mereka [kesebelas murid-Nya] dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)
Magisterium adalah Wewenang Kuasa mengajar Gereja. Dasar Magisterium adalah sebagai berikut :
“Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan alas nama Yesus Kristus” (DV 10). (KGK 85)
TRADISI-TRADISI DALAM GEREJA KATOLIK
SATU – Air Suci
Bila Anda datang ke gedung gereja, hal
pertama yang Anda lakukan adalah mencelupkan tangan Anda ke dalam air
suci dan membuat tanda salib. Mengapa Anda melakukan itu? Nah, inilah
tiga alasannya:
- demi pertobatan terhadap dosa-dosamu;
- untuk perlindungan terhadap yang Jahat;
- untuk mengingatkan Anda tentang pembaptisan.
Penjelasan
- Air suci mengingatkan kita untuk menyesali dosa-dosa kita. Ketika ada ritual pemercikan dalam liturgi, kita selalu menyanyikan Asperges, yang berarti “Anda akan diperciki atau dicuci“. Asperges me hysoppo et mundabor; lavabis me et super nivem dealbabor. Ini adalah kata-kata dari Mazmur pertobatan besar, Mazmur 50: Engkau akan mereciki aku dengan hisop dan aku akan dibersihkan: Engkau akan mencuci aku, dan aku akan menjadi lebih putih dari salju.
- Air suci adalah sakramental yang merupakan perlindungan terhadap perangkap setan. Doa lama untuk pemberkatan air suci mengatakan: Ya Allah, pencipta dengan kekuasaan tak terkalahkan, Raja kerajaan tak terkalahkan dan pemenang sungguh agung: yang mengalahkan kekuasaan musuh dan menaklukkan kemarahan amukan musuh, yang memerangi dengan kuasa melawan musuh jahat kami: dengan gentar kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, kami mohon dan meminta kepada-Mu: dengan belas kasih lihatlah air dan garam ini, dengan murah hati terangilah ini, menguduskannya dengan embun cinta kasih-Mu, sehingga dimanapun itu ditaburkan, melalui penyeruan Nama-Mu yang kudus, setiap perwujudan roh jahat diusir, dan teror dari ular beracun dijauhkan. Dan semoga kehadiran Roh Kudus selalu bersama kami, kami yang memohon belas kasihan-Mu.
- Air suci mengingatkan kita tentang janji pembaptisan kita untuk : menolak Setan, mengakui iman dalam Kristus, dan telah dibaptis dalam misteri Tritunggal Kudus. Pada saat itu, semua dosa kita telah diampuni: dosa asal dan aktual, dan kita menjadi anak-anak Allah, filii in Filio, ahli waris dari janji Allah, dan sekarang berani memanggil Allah sebagai Bapa kita.
Friday, February 3, 2017
BAPAK STANISLAUS LEWOTOBY
Acara perpisahan pak Stanis dengan Bapak Basyari Syam (Kepala Kanwil) |
“Setiap hari kita harus membuat titik-titik kebaikan.” Kata-kata ini merupakan kata kunci bagi seorang Stanislaus Lewotoby selama menjabat sebagai Pembimbing Masyarakat Katolik (Pembimas Katolik) pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten. Pria berdarah Ambon dan Flores ini selama kurang lebih 9 tahun mengabdi sebagai Pembimas di Banten. Banyak suka dan duka dialaminya ketika menjabat sebagai Pembimas.
Jabatan yang diemban selama ini
berakhir juga seiring dengan masa pension, terhitung mulai 1 Februari 2017. Menjelang
pension, para staf, guru dan penyuluh berkumpul bersama di Kantor Bimas
Katolik, Senin 30 Januari 2017 untuk mendengar pamitan terakhir sebelum
memasuki masa pension. Ada banyak kesan dan pesan yang disampaikan oleh semua
staf, guru dan penyuluh berkaitan dengan masa kepemimpinannya. Selamat memasuki
masa pension, dan terima kasih untuk semua jasa baikmu.***(Valery Kopong)
Subscribe to:
Posts (Atom)