Setelah menjual Yesus dengan harga 30 keping perak, Yudas akhirnya menyesali segala perbuatannya dan pergi menggantung dir. Tempat di mana Yudas menggantung diri dikenal sebagai “tanah darah.” Beberapa tahun kemudian, Petrus, seorang murid kesayangan Petrus pun meninggal. Mereka dua sama-sama ketemu di alam baka. Mereka dua sempat berbincang-bincang tentang sorga.
Petrus: hai Yudas, kenapa kamu di neraka?
Yudas: sudah tahu, nanya lagi….Saya pingin masuk sorga. Saya masih nunggu di sini karena kunci sorga katanya Petrus yang pegang.
Petrus: Iya, saya yang pegang kunci. Memang kenapa?
Yudas: Tolong masukan saya juga ke sorga ya.
Petrus: engga usahlah. Lu itu cocok di neraka!!
Yudas: Petrus, lu jangan macam-macam dengan saya ya. Yesus sudah saya jual. Apakah lu mau, supaya saya jual kamu? Sorga dan neraka saya bisa jual. Kalau dua-duanya saya jual, di mana kamu tinggal?
Petrus: haaaaaa. Yudas,,,,,,aya-aya wae.***(Valery Kopong)
Popular Posts
-
Tersobek mulut-Nya mengatup emosi Tersumbat pula kerongkongan-Nya emas murni Duhai! Betapa ruangan ini diserbak sanksi Bau ahli Taurat dan…....
-
Tersobek wajah-Nya dikecup pasukan Yudas Ludah-ludah khianat melekat di pipi-Nya Zaitun! Zaitun….! Zaitun Aromamu membaur dalam angkara seja...
-
Pada hari Sabtu, 26 September 2020 merupakan hari bahagia bagi Bapak Panut karena setelah melewati perjuangan panjang, ia telah mencapai t...
-
Oleh: Valery Kopong* Pemberlakuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), semata-mata sebagai pemberi arah dalam dunia pembela...
-
Doa memainkan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Doa bekerja untuk menyembuhkan, mengubah dan membuat mungkin untuk set...
Recent Posts
Categories
Unordered List
Pages
Blog Archive
Powered by Blogger.
Comments
Popular Posts

Total Pageviews
Blog Archive
www.adonaranews.com
www.adonaranews.com
Find Us On Facebook
Ad Home
Featured Video
Featured Video
Random Posts
Recent Posts
Header Ads
Labels
About Me
Foto Keluarga

Keluargaku

Foto profilku

Pemilik website
Labels Cloud
Labels
Follow Us
Pages - Menu
Popular Posts
-
Courtesy Museion Museum / ...
-
TARIAN “HEDUNG”: CERMIN KEBUASAN MANUSIA ( Sebuah Analisis Sosio-kultural) Oleh: Valery ...
-
Setelah memberikan materi tentang “siapakah saudaraku” pada anak-anak Persink Gregorius, pikiranku tertuju pada keluarga dan tetangga yang...
-
Seorang perempuan cacat tanpa tangan, hidup di sebuah panti asuhan Yogyakarta. Setelah dewasa, ia dipersunting oleh seorang laki-laki ya...
-
UJIAN SEMESTER – SD KHARISMA BANGSA – PONDOK CABE – TANGERANG SELATAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS: V Pilihlah salah satu jawa...
-
Oleh: Valery Kopong* Malam semakin larut dan keheningan perlahan turun mencium bumi Pasar Kemis-Tangerang-Banten. Tepat pukul 21.30 mala...
-
MUDIK (catatan di akhir mudik) Oleh: Valery Kopong* Sabtu, 27 September 2008 kami mengadakan perjalanan (mudik) ke kota Gudeg, Yogyakarta. K...
-
SATU – Air Suci Bila Anda datang ke gedung gereja, hal pertama yang Anda lakukan adalah mencelupkan tangan Anda ke dalam air suci dan ...
-
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SWASTA INSAN TERATAI Jl. Kalimati RT.012/RW.010, Gelam Jaya, Pasar Ke...
-
Sore yang mendung dengan rinai hujan membasahi jalanan menuju rumah tua itu. Hampir setengah jam aku melangkah menyusuri lorong-lorong k...
0 komentar:
Post a Comment