Monday, December 6, 2010

BERITA

Wah, Palestina Bantu Israel Memadamkan Api


REPUBLIKA.CO.ID, HAIFA--Regu pemadam kebakaran Palestina membantu Israel memerangi kebakaran hutan besar di Perbukitan Carmel, Israel utara. Demikian dikatakan Presiden Palestina, Mahmud Abbas Sabtu waktu setempat (4/12).

Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling menghubungi lewat telepon, berbicara tentang kebakaran. Menurut Netanyahu negara tetangga harus saling membantu. Ia selanjutnya mengatakan pembicaraan berlangsung damai.

Kebakaran terjadi Kamis pagi (2/12) dan telah menelan sedikitnya empat puluh jiwa. Kebanyakan korban adalah penjaga penjara, yang sedang dalam perjalanan pulang naik bus. Kebakaran juga telah menghancurkan lahan seluas 34 kilometer persegi dan empat juta pohon.

Akibat kekurangan material, Netanyahu Jumat (3/12) meminta bantuan luar negeri. Masyarakat internasional secara massal menangapi permohonan itu dan mengirim lebih dari sepuluh pesawat pemadam kebakaran. Yunani, Rusia, Bulgaria, Amerika Serikat, Yordania, Siprus, dan Azerbaijan memberikan bantuan. Belanda mengirim helikopter pemadam kebakaran ke kawasan bencana yang kemungkinan tiba di sana Senin (6/12).

Kendati semua bantuan datang, Israel memperkirakan masih membutuhkan waktu satu pekan sebelum bisa mengendalikan api.

BERITA

Pemerintah Rumuskan Kewenangan Sri Sultan



Pemerintah Rumuskan Kewenangan Sri Sultan

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pemerintah sedang merumuskan pembagian kewenangan antara Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam draf sementara Rancangan Undang-Undang Keistimewaan. "Nanti kita akan bagi, itu yang akan kita rumuskan sampai hari Senin, apa saja kewenangan Sultan. Yang pasti, Sultan tidak hanya sekadar menjadi simbol seperti di beberapa negara lain," katanya, di Jakarta, Jumat (3/12).

Pemerintah dalam draf sementara RUUK, menegaskan pada prinsipnya Sultan dan Paku Alam tetap memegang posisi orang tertinggi yang memiliki kewenangan khusus sesuai keistimewaan Yogyakarta. Namun, untuk posisi Gubernur DIY sebagai penyelenggara pemerintahan, dipilih secara demokratis sesuai undang-undang, dengan kewenangan tertentu.

"Sultan dan Paku Alam memegang posisi orang nomor satu di DIY dan memiliki kewenangan khusus. Sementara gubernur sebagai penyelenggara pemerintahan, itu harus dipilih karena dalam UUD ditegaskan agar dipilih secara demokratis," katanya.

Mendagri menjelaskan, tidak menutup kemungkinan bagi Sultan untuk mengajukan diri sebagai calon kepala daerah. Jika Sultan mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah, lanjut Mendagri, maka ada kekhususan yang diterapkan. Menurut dia, kekhususan yang diterapkan di DIY terkait dengan pemilihan gubernur tetap disesuaikan dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Namun, kekhususan ini hanya diberikan untuk Sultan. "Ia (Sultan) tidak perlu memenuhi syarat mencalonkan diri yang ada, seperti tidak perlu mendapatkan 15 persen suara," katanya. Apabila Sultan hanya satu-satunya calon gubernur untuk DIY, maka DPRD dapat langsung menetapkannya sebagai kepala daerah.

"Ini yang kita tawarkan ke DPR. Jadi di situ demokrasi terakomodir, Pasal 18 UUD terakomodir dan keistimewaan Yogyakarta. Dalam tata cara pemilihan pun diberikan keistimewaan," katanya.(ADO/Ant)

BERITA

Demokrat Bersih Kukuh Gubernur DIY Dipilih

VIVAnews - Fraksi Partai Demokrat di DPR sudah berembug secara internal untuk menyikapi suksesi kursi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Fraksi terbesar di parlemen itu resmi mengusulkan agar Gubernur DIY ditentukan lewat pemilihan langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Sudah kami bicarakan di internal fraksi. Harus ada mekanisme pembatasan periodisasi yang jelas terkait masa jabatan gubernur. Sultan Yogya tidak bisa otomatis menjadi gubernur seumur hidup," kata anggota Komisi II Bidang Pemerintahan DPR dari Fraksi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, kepada VIVAnews.com.

Pada pembahasan RUU Keistimewaan Yogyakarta periode 2004-2009 lalu di DPR, Demokrat juga bersih kukuh pada sikap yang sama, bertentangan dengan sikap fraksi-fraksi lain yang menyepakati mekanisme penentuan Gubernur DIY lewat mekanisme penetapan. Dengan demikian, tidak ada yang berubah dengan sikap Demokrat.

Sikap ini berbeda dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut, Raja Yogya, Sri Sultan Hamengku Buwono X masih tetap yang terbaik dan paling tepat untuk memimpin Yogyakarta. SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, juga meyakinkan akan mengalirkan pandangannya itu kepada partai.

"Tapi masak seorang Gubernur tidak dipilih oleh rakyatnya? Lantas kalau masa jabatannya seumur hidup, bagaimana nanti kalau dia sudah tua," kata Umam. "Acuannya tetap harus suara mayoritas rakyat," ujarnya lagi.

Umam menegaskan, pandangan Demokrat sangat rasional dan logis. Oleh karenanya, ia tidak khawatir dengan pihak-pihak yang menyuarakan tuntutan referendum Yogyakarta. Menurutnya, itu hanyalah sikap dari sekelompok kecil yang emosional saja.

"Masyarakat Yogya tidak hanya mereka yang anti-pemilihan. Ada juga kok rasional seperti kalangan kampus," tutur Umam. Ia juga optimis perbedaan sikap Demokrat itu dapat dibahas dengan baik di parlemen bersama fraksi-fraksi lain. "Semua masih bisa berubah," tandas Umam.

Namun ia meminta, RUU Keistimewaan Yogyakarta tidak dijadikan lawan-lawan politik Demokrat sebagai momen untuk memukul SBY. "Semua bisa dibicarakan baik-baik kalau dilandasi rasio dan logika," ujar Umam.

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo menyatakan, bila tidak ada perubahan, maka akan ada enam fraksi di DPR yang setuju dengan penetapan Gubernur DIY, yakni PDIP, Golkar, PKS, PAN, PPP, dan PKB. Sementara satu fraksi, yaitu Demokrat, mendukung pemilihan. "Kami belum tahu suara fraksi-fraksi baru seperti Gerindra dan Hanura," kata Ganjar saat berbincang dengan VIVAnews.com.

"Jadi, pemetaannya, kira-kira 6:1," ujar politisi PDIP itu. Draft RUU Keistimewaan Yogyakarta sendiri rencananya akan diserahkan pemerintah kepada DPR pekan ini. Selanjutnya, pemerintah dan DPR akan membahas bersama draft itu dengan meminta masukan kepada elemen-elemen masyarakat, termasuk warga Yogyakarta.

Monday, November 29, 2010

05 September 2008

UPACARA ADAT 1





ORE
Definisi
Ore adalah pesta yang paling utama dalam kehidupan seorang Witihama – Adonara, yang kalau bisa diadakan setiap tahun sejak berumur satu tahun. Ore berarti makan dengan nenek atau kakek yang kita bawa namanya atau memberi makan nenek-kakek. Ore dapat bertujuan memohon kesuksesan dalam karir maupun kesuksesan dalam berumah tangga, misal; setelah menikah ingin punya momongan.

Makanan untuk ore
Karena ore berarti makan dengan leluhur, maka makanan merupakan hal yang paling perlu diperhatikan. terdapat perbedaan makanan yang dihidangkan antara perempuan dan laki-laki;

Perempuan
Untuk perempuan dulunya hanya boleh ikan, tetapi sekarang sudah bisa dengan ayam betina (baik besar/kecil), kalaupun menggunakan ikan, maka ikannya harus ikan Buraken (kakap putih) karena baunya yang sedap, dan juga karena ikan ini berasal dari laut (merupakan sebuah kebiasaan utnuk memanfaatkan segala sesuatu yang berasal dari laut).

Laki-laki
Bahan makanan untuk ore kualitasnya lebih bagus; Ayam jantan yang besar.

Secara umum, ada beberapa ketentuan soal makanan, antara lain;
♪ Tidak boleh menggunakan babi atau kambing, karena dianggap sebagai hewan besar berdarah banyak dan boros.
♪ Untuk ayam, potongan ayam ada yang boleh dibelah ada yang tidak, ada juga yang hanya dibelah empat saja, tergantung kebiasaan disukunya.
♪ Masih untuk ayam, istimewanya; pada bagian mulut ayam dimasukkan jantung ayam (baik untuk perempuan maupun laki-laki sambil menyebutkan bukalah kepala ayam itu, makannlah jantungnya,,,ini memberikan makna hati yang dalam dan tulus.
♪ Sedangkan untuk ikan, harus satu ekor saja
♪ Kesemua hidangan tidak boleh di tapo sewut (makanan rebusan baik sayur atau daging dicampur kelapa)
♪ Hidangan untuk ore ini tidak boleh dimakan orang lain kecuali kalau setelah acara adat orang yang di ore sudah tidak mau makan lagi dan orang yang makan pun harus berjenis kelamin sama dengan orang yang di ore.

Minuman untuk ore
Hidangan yang juga sangat penting dan harus ada saat ore adalah tuak. Karena ada tata cara ”behi tuak” (menuang tuak) kepada leluhur yang dilakukan di ”rie hikun” (sudut rohani) dan jgua di wakilkan kepa yang di ore. Behi tua juga menjadi pembuka dalam upaca ore ini.

Tempat
Ore dilakukan di ”rie hikun” (sudut rohani), sajen di letakkan di temapat ini dan upaca adatpun di lakukan disini.

Pakaian
Ore merupakan acara adat yang terus menerus dilakukan sampai seseorang meninggal. Pada setiap pelaksanaannya orang yang di ore wajib mengenakan sarung tradisional. Laki-laki harus mengenakan Nowin dan perempuan harus mengenakan Kwatek. Sarung tradisional ini tidak boleh dilepas selama hari upacara adat ini dilakukan.

Waktu
Ore biasanya dilakukan di malam hari; karena malam hari adalah waktu yang dapat dihadiri oleh para leluhur, menurut kepercayaan; malam bagi manusia adalah siang bagi arwah para leluhur.
Ore juga dilakukan pada malam hari karena, biasanya sebelum ore, orang yang di ore harus melakukan ”tutu lilin” (membakar lilin di kuburan kakek-nenek)

Tata cara
1. Sebelum makan dengan leluhur akan dilakukan "oho" (rambut di basuh) dan juga pembasuhan di bagian perut
2.Lalu sebagai pembukaan, biasanya di ucapkan ” ge molo, menu molo, biar amalake inawae rae sawak watak piring tou untuk rak gelekat lewotana, nek menu rok nak” (makanlah lebih dulu, minumlah lebih dulu, biar laki-laki perempuan bekerja keras mencari rejeki untuk membangun kampung halaman)
2. Lalu di suapkan untuk kakek/neneknya terlebih dahulu, misal; ”nok, somi kedan nae kik”
3. Behi tuak untuk bahu lolo
4. Makan
5. Behi tuak
6. Makan sampai habis
7. Behi tuak
8. Penutup, biasanya di ucapkan ”nak, ge rok di kae ne, jadi tolong jaga kame dari brakra briha” (nah,,,perjamuan sudah dilakukan, maka tolong jaga kami dari sakit dan mara bahaya)

♪ Kalau yang di ore perempuan, dipimpin oleh ibunya. Sedangkan untuk laki-laki, di pimpin oleh bapaknya. kecuali kalau yang di ore perempuan dan orang tuanya tidak ada, maka ia boleh di ore oleh bapak tuanya.
♪ selama ore, tidak ada yang boleh bertamu, pintu rumah tidak boleh di buka. Jadi kalau ada yang datang biasanya disebutkan ”seh, aho wawe” dalam artian bakunya kalimat ini berarti ”pergi anjing babi”,,,tetapi ini tidak dimaksudkan kasar atau menghina. Kalimat ini berarti ”pergi kalian pengganggu”.

Ket;
foto 1;deranduli
foto 2:koleksi pribadi



Puken Susah Mo Lodo Pana, Peken Inam Wae Belek Weli Likat Puken, Amam Labi Raya Lali Onge Baran Tawa. Tenan Tika Mo Gawe Pita Matan Lodo, Geri Tena Bua Laya Mai Tobho Lau Tana Sinha Jawa Doan. Tun Getan Wulan Balik, Ake Peten Lewo, Ake Lupan Tana........Adonara. LEWO SORON LODO, TANA TAPIN BALIK

PENDIDIKAN

Guru Bak Seniman, Bukan Tukang

E-mail Print PDF

Jakarta, FloresNews.com - Proses pendidikan di Indonesia terasa semakin jauh dalam usaha memuliakan kehidupan. Guru semakin tertantang untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Demikian diungkapkan oleh budayawan B Herry Priyono dalam orasi budaya yang disampaikan pada Konferensi Guru Nusantara (KGN) 2010 bertema "Guru Abad 21: Transformasi untuk Menjawab Tantangan Guru", 9-10 November 2010 di Unika Atmajaya, Jakarta.

"Berangkat dari pemahaman bahwa pendidikan dalam konteks ini bisa dipertukarkan dengan bersekolah, agaknya saat ini menjadi sebuah jalan yang mesti dilalui oleh semua warga masyarakat yang menyebut dirinya modern," ungkap Herry.

Sementara itu, mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dr Sonny Keraf mengatakan bahwa dalam dunia pendidikan, tugas guru bukan semata mengajari, melainkan juga menginspirasi. "Tapi guru yang mampu memberi arahan pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan," tandas Sonny.

Lendo Novo, penggagas sekolah alam di Indonesia, punya pendapat sedikit berbeda. Dia mengatakan, guru tidak bekerja laiknya seorang tukang, tetapi bak seniman. "Guru seperti ini tidak sekadar berusaha mencetak murid-murid naik kelas dengan standar angka-angka tertentu, namun ia mampu membekali murid-muridnya dengan inspirasi yang tak penah mati," ujar Lendo.

"Bahkan, jika sang murid terpaksa tak mampu melanjutkan sekolah atau gagal memenuhi standar nilai yang ditetapkan, inspirasi itu tetap hidup dalam diri si murid," lanjutnya.

Adapun penyelenggaraan KGN 2010 merupakan sebuah konferensi pendidikan ilmiah berskala nasional yang diselenggarakan oleh Provisi Education. Dilaksanakan sejak 2006, KGN diperuntukkan bagi guru-guru Indonesia dengan harapan bisa membantu percepatan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia untuk membuka wawasan, pengetahuan, dan pengalaman mengenai konsep-konsep, metode, ataupun praktik-praktik pembelajaran yang mutakhir dan bermutu.(kps)

Saturday, November 27, 2010

Ke Depan, Sekolah Sebaiknya Hati-hati

E-mail Print PDF

Jakarta, FloresNews.com - Putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) beserta kuitansi di dalamnya sebagai dokumen publik adalah satu kemajuan luar biasa dalam pengelolaan keuangan di sekolah. Selama ini jarang ada guru yang bisa mengakses soal pengelolaan dana sekolah sebab hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.

Demikian diungkapkan oleh Koordinator Forum Musyawarah Guru DKI Jakarta (FMGJ) Retno Listyarti di Jakarta, Senin (15/11). Putusan tersebut diharapkan bisa memperbaiki budaya "ketertutupan" dalam semua pengelolaan dana di sekolah."Karena dianggap sebagai dokumen publik, sekarang kita boleh tanya dan tahu ini-itu, secara detail lewat kuitansi. Terus terang, selama ini kadang kita dibuat heran melihat banyak laporan keuangan yang lolos dari Bawasda (badan pengawasan daerah), padahal kita tahu ada yang tidak beres pada kuitansinya," ujar Retno.

Hal tersebut, lanjut dia, kerap antara kuitansi dan tempat dikeluarkannya kuitansi itu tidak sama. Menurut dia, nota pembelian bisa dicek fiktif atau tidak, benar atau tidak jumlah atau harga yang dibeli.

"Jelas, sangat bagus untuk keterbukaan semua pihak terutama para pengelola uang APBN/APBD untuk lebih berhati-hati sebab ini adalah uang masyarakat dan bisa dilihat oleh masyarakat. Semoga ini berjalan demi mutu sekolah dan ke depan uang akan digunakan dengan sebagaimana mestinya," tambah Retno.

Sementara itu, penuturan pengamat pendidikan Darmaningtyas sedikit berbeda. Menurutnya, kemenangan atas putusan itu memang penting, namun lebih penting lagi adalah pengawasan pengelolaan keuangan di lapangan atau di sekolah yang 90 persen masih bersikap "tertutup".

"Mengontrol pengelolaan di tingkat bawah, yaitu di sekolah, masih lemah karena LSM-LSM kebanyakan berada di kota-kota besar sehingga di kota-kota kecil praktis tidak ada, apalagi di bawah itu yang berkuasa adalah dinas yang mentalnya masih seperti dulu," tandas Darmaningtyas.

Fungsi kontrol di daerah selama ini terkesan longgar. Di sisi lain, kebanyakan LSM yang gigih memperjuangkan persoalan transparansi dana pendidikan di sekolah masih lebih banyak di tingkat provinsi.

"Ini bahaya, apalagi tahun depan dana BOS sudah akan langsung ditransfer ke daerah dan tidak diawasi lagi oleh pusat. Yang jelas, ini semakin susah dikontrol," kata Darmaningtyas.(kps)


Mahasiswa FKIP Undana Ribut dengan Akademi Teknik Kupang

E-mail Print PDF

Kupang, FloresNews.com - Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Akademi Teknik Kupang (ATK), Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/11), terlibat tawuran. Tawuran dipicu dendam lama antarmahasiswa dua universitas tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sejumlah kaca kampus dua fakultas pecah terkena lemparan batu.



Tidak hanya itu. Dua kendaraan roda dua yang berada di halaman kampus Undana hancur dirusak mahasiswa. Aparat kepolisian dari Polres Kota Kupang, yang tiba beberapa saat setelah tawuran, menutup gerbang kampus guna menghindari tawuran meluas. Menurut Petrus, mahasiswa FKIP Undana, mengatakan, tawuran dipicu dendam mahasiswa FKIP yang sebelumnya dianiaya oleh mahasiswa ATK pada Jumat pekan lalu.

Ketika itu, mahasiswa dari dua universitas itu menenggak minuman keras. Mahasiswa ATK kemudian menganiaya seorang mahasiswa FKIP Undana hingga mendapat perawatan di rumah sakit. "Awalnya mahasiswa FKIP yang menyerang ATK," katanya.

Tawuran itu baru reda setelah aparat kepolisian dari Polisi daerah (Polda) NTT dan Polres Kota Kupang mengeluarkan tembakan peringatan. Tawuran sudah berkembang yang melibatkan masyarakat umum. Selain itu, Pembantu Rektor Kemahasiswaan Undana Marthen Kappa juga turun ke lokasi
tawuran dan menenangkan kedua kelompok mahasiswa yang terlibat tawuran. "Saya minta kedua kelompok mahasiswa ini untuk bisa menahan diri," katanya. Menurut dia, tawuran itu harus diselesaikan secara hukum. "Karena ada fasilitas negara yang rusak, maka ada yang harus ditindak," katanya.(mi)

Mahasiswa FKIP Undana Ribut dengan Akademi Teknik Kupang

E-mail Print PDF

Kupang, FloresNews.com - Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Akademi Teknik Kupang (ATK), Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/11), terlibat tawuran. Tawuran dipicu dendam lama antarmahasiswa dua universitas tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sejumlah kaca kampus dua fakultas pecah terkena lemparan batu.



Tidak hanya itu. Dua kendaraan roda dua yang berada di halaman kampus Undana hancur dirusak mahasiswa. Aparat kepolisian dari Polres Kota Kupang, yang tiba beberapa saat setelah tawuran, menutup gerbang kampus guna menghindari tawuran meluas. Menurut Petrus, mahasiswa FKIP Undana, mengatakan, tawuran dipicu dendam mahasiswa FKIP yang sebelumnya dianiaya oleh mahasiswa ATK pada Jumat pekan lalu.

Ketika itu, mahasiswa dari dua universitas itu menenggak minuman keras. Mahasiswa ATK kemudian menganiaya seorang mahasiswa FKIP Undana hingga mendapat perawatan di rumah sakit. "Awalnya mahasiswa FKIP yang menyerang ATK," katanya.

Tawuran itu baru reda setelah aparat kepolisian dari Polisi daerah (Polda) NTT dan Polres Kota Kupang mengeluarkan tembakan peringatan. Tawuran sudah berkembang yang melibatkan masyarakat umum. Selain itu, Pembantu Rektor Kemahasiswaan Undana Marthen Kappa juga turun ke lokasi
tawuran dan menenangkan kedua kelompok mahasiswa yang terlibat tawuran. "Saya minta kedua kelompok mahasiswa ini untuk bisa menahan diri," katanya. Menurut dia, tawuran itu harus diselesaikan secara hukum. "Karena ada fasilitas negara yang rusak, maka ada yang harus ditindak," katanya.(mi)

Saturday, November 20, 2010

Menikah Tanpa Busana
Mempelai wanita menutup area intimnya dengan cat tubuh.

Pipiet Tri Noorastuti

Ellie Barton dan Phil Hendricott (oddee.com)

VIVAnews - Hampir setiap pasangan memimpikan pesta pernikahan tak terlupakan seumur hidup. Seperti pasangan asal Australia, Ellie Barton dan Phil Hendricott, yang nekat menggelar pernikahan tanpa busana di hadapan 250 kerabat dekatnya.

Seperti dikutip dari laman The Sun, mempelai wanita hanya mengenakan kerudung putih panjang di sanggulnya. Payudara dan organ intimnya hanya tertutup cat tubuh (body paint). Sementara mempelai pria hanya membawa topi untuk menutup organ intimnya.

Pernikahan yang berlangsung Februari 2009 silam itu disiarkan secara live oleh stasiun radio B105 yang menjangkau lebih 1.000 pendengar di Brisbane.

Pasangan berusia 25 tahun itu terlihat sangat antusias dan bahagia. Mereka sama sekali tak menunjukkan rasa malu saat mengucap janji nikah di hadapan 250 tamu undangan yang seluruhnya berpakaian lengkap.

Ellie dan Phil ternyata bukan satu-satunya pasangan yang memilih meninggalkan tuksedo dan gaun pernikahan bertabur kristal untuk menikah. Ada sejumlah pasangan yang juga berusaha menciptakan momen tak terlupakan dengan menggelar pernikahan tanpa busana.

Salah satu tempat paling terkenal dengan upacara pernikahan telanjang adalah Resor Hedonisme III  di Runaway Bay, St Ann. Pada perayaan Valentine 2003, sebanyak 29 pasangan tanpa busana mengucap janji di tempat tersebut. Itu menjadi salah satu pesta pernikahan telanjang terbesar.