Membaca teks Injil Matius 14:13-21
tentang mukjizat yang dilakukan oleh Yesus yang memberi makan pada lima ribu
orang, menjadi sesuatu yang menarik. Dikatakan menarik karena hanya bermodalkan
lima potong roti dan dua ekor ikan, Yesus berhasil memberi makan kepada lima
ribu orang. Ini mukjizat sehingga peristiwa ini tidak bisa dicerna dengan akal
sehat manusia. Teks kitab suci ini juga tidak mengulas secara detail tentang
proses perbanyakan roti dan ikan itu. Hal ini terus menjadi pertanyaan bagi
setiap orang telah membaca teks kitab suci terutama yang mengulas bagaimana
Yesus memberi makan pada lima ribu orang. Apakah setelah Yesus memanjatkan doa maka
lima roti dan dua ekor ikan berubah menjadi tumpukan roti dan ikan? Ataukah
setiap orang yang satu roti dari lima roti yang tersedia, jumlahnya tetap lima?
Inilah pertanyaan-pertanyaan nakal yang muncul setelah membaca teks kitab suci
itu.
Monday, November 13, 2017
Friday, November 10, 2017
Pergeseran Gaya Hidup
Beberapa hari ini sebuah isu yang
beredar tentang daya beli masyarakat
semakin menurun. Informasi ini didasari oleh beberapa lapak / warung yang
selama ini menjadi tempat berjualan, ternyata sudah ditutup. Memang, harus
dilihat secara jeli, apakah warung / lapak para pedagang ditutup karena sepinya
peminat masyarakat dalam membeli barang-barang kebutuhan hidup? Ataukah sedang
terjadi peralihan pasar, dari pasar konvensional ke pasar online. Isu yang merebak itu akhirnya sudah
dijawab oleh Presiden Jokowi dan juga oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menurut Presiden Jokowi bahwa sedang
terjadi peralihan cara transaksi jual-beli. Sebelum menjamurnya media sosial,
masyarakat biasanya mengadakan transaksi jual-beli dengan mempertemukan
pedagang dan pembeli. Tetapi pada era digital seperti saat ini peluang
masyarakat dalam mengadakan transaksi online semakin meningkat. Peningkatan transaksi online ini bisa dilihat
dari jasa pengiriman barang seperti JNE yang mengalami kenaikan 130%. Cara
menjual dan membeli secara online membawa pesan bagi kita bahwa sedang terjadi
pergeseran gaya hidup terutama dalam transaksi jual-beli.
Thursday, November 9, 2017
Madani Menghapus Air Mataku
Seorang ibu, sebut saja Yeny (bukan nama sebenarnya)
menceritakan pengalaman tentang bagaimana keberadaan koperasi Madani yang
sangat membantunya. Kurang lebih dua tahun yang lalu ketika suaminya yang
sedang sakit meminta pulang kampung ke Flores. Dengan berat hati, ibu dan
anaknya-anaknya merelakan Dino suaminya (bukan
nama sebenarnya) untuk pulang kampung dengan tujuan berobat. Dino
bersama ponaan melangkah dengan sedikit sempoyongan karena sakit yang sedang dideritanya. Tetapi niat untuk pulang kampung yang sangat
kuat dan didorong oleh keinginan untuk sembuh maka dalam kondisi apa pun
dijalaninya juga.
Tuesday, October 24, 2017
Kisah Sukses
Mau
usaha tetapi tidak punya modal? Inilah pertanyaan sederhana yang menjadi
landasan dasar memulai titik penulisan ini. Memang modal adalah segala-galanya
yang harus dimiliki karena hanya dengan modal maka seseorang bisa melakukan
sesuatu. Modal yang dimaksudkan bisa berupa uang dan juga spirit berwirausaha. Begitu
pentingkah uang sebagai modal awal membangun usaha? Berapa modal uang yang
harus dimiliki dalam memulai sebuah usaha? Banyak cerita sukses yang
disharingkan oleh beberapa teman yang saya jumpai. Cerita sukses mereka umumnya
bermula dari pengembangan modal yang kecil dan dalam ketekunan, mereka merintis
jalan bisnis yang penuh dengan tantangan itu.
Ada
yang memulai usaha dengan menjual pulsa elektrik dengan modal awal hanya tiga ratus
ribu rupiah. Dengan memulai usaha ini, para pelaku usaha mencoba melirik pangsa
pasar yang luar biasa. Hampir setiap saat orang butuh pulsa dan hal ini
merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang untuk memakai pulsa itu. Bisa
dibayangkan dalam satu keluarga, berapa orang yang memiliki handphone dan berapa pulsa yang harus dikonsumsi setiap
saat? Melihat penggunaan handphone dan penggunaan pulsa setiap waktu inilah
memungkinkan seseorang untuk memulai bisnis.
Monday, October 23, 2017
Fenomenologi-Ontologi Martin Heidegger
Fenomenologi Ontologi di dalam
Pemikiran Martin Heidegger
Reza A.A Wattimena
Pada bab sebelumnya kita sudah berdiskusi sejenak mengenai
fenomenologi yang dirumuskan Edmund Husserl. Ia merumuskan suatu cara untuk
memahami realitas, terutama dengan menekankan fenomena keterarahan kesadaran
pada obyek yang selalu berada di dalam konteks dunia kehidupan tertentu. Pada
kesempatan ini saya ingin memperkenalkan anda pada pemikiran Martin Heidegger
yang notabene adalah murid dari Husserl. Heidegger mengembangkan filsafat
Husserl ke level ontologi, yakni refleksi mengenai realitas keseluruhan sebagai
“Ada”. Sebagai acuan teks saya melihat pada tulisan Dorothea Frede yang
berjudul The Questions of Being: Heidegger’s Project.[1]
Ingatkah anda metode elenchus khas Sokrates yang sudah
diterangkan sebelumnya? Jika tidak coba lihat kembali ke bab-bab sebelumnya.
Heidegger adalah seorang yang sangat ahli di dalam metode Sokratik. Di dalam
kuliah-kuliahnya, ia seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam kepada
para pendengar kuliahnya, supaya mereka menjadi bingung, dan mempertanyakan
semua asumsi-asumsi pemikiran yang mereka miliki, serta dapat memulai diskusi
dengan pemikiran terbuka.
Proyek utama filsafat Heidegger adalah mempertanyakan makna
“ada”. Konsep itu sendiri memang sudah menjadi bagian dari refleksi filsafat
selama berabad-abad. Heideggerlah yang kemudian menggunakan kembali konsep
tersebut di dalam filsafatnya. Namun apa sesungguhnya arti kata Ada? Apa arti
penting dari konsep itu? Di dalam filsafat Heidegger, kata itu sendiri memiliki
beragam makna. Salah satu komentator otoritatif atas filsafat Heidegger yang
bernama Hubert Dreyfus pernah berpendapat, bahwa Ada adalah latar belakang dari
semua tindakan keseharian manusia yang dapat dipahami dengan akal budi. Thomas
Sheehan, ahli Heidegger lainnya, berpendapat bahwa konsep Ada merupakan konsep
yang mencakup keseluruhan realitas. Ada adalah konsep yang ada di dalam setiap
bentuk pengetahuan manusia tanpa terkecuali.
Tuesday, September 19, 2017
ASAM URAT
Asam Urat
sekarang ini telah menjadi sebuah penyakit yang sering kali di alami
oleh orang-orang yang berusia 30 tahun keatas. Namun jangan dikira
penyakit ini merupakan penyakit yang ringan lho, karena jika lagi
meradang sungguh tidak dapat terbayangkan rasa sakit yang akan dirasakan
para penderitanya. Nah, pada jumpa ini Pusat Informasi akan mencoba
menjelaskan 4 hal seputar obat asam urat, penyebab, gejala serta
pantangan penderita asam urat yang diharapkan dapat memberikan banyak
manfaat kepada para penderita maupun anda yang ingin mencegahnya.
Friday, August 25, 2017
Friday, August 18, 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)