Seorang ibu, sebut saja Yeny (bukan nama sebenarnya)
menceritakan pengalaman tentang bagaimana keberadaan koperasi Madani yang
sangat membantunya. Kurang lebih dua tahun yang lalu ketika suaminya yang
sedang sakit meminta pulang kampung ke Flores. Dengan berat hati, ibu dan
anaknya-anaknya merelakan Dino suaminya (bukan
nama sebenarnya) untuk pulang kampung dengan tujuan berobat. Dino
bersama ponaan melangkah dengan sedikit sempoyongan karena sakit yang sedang dideritanya. Tetapi niat untuk pulang kampung yang sangat
kuat dan didorong oleh keinginan untuk sembuh maka dalam kondisi apa pun
dijalaninya juga.
Memang, menempuh perjalanan dari
Tangerang menuju Flores tidaklah mudah. Di satu sisi jarak yang terlalu jauh
dan di sisi lain terkendala oleh minimnya finansial. Tetapi sore itu, Yeny
mencoba meminta bantuan koperasi Madani untuk meminjam uang untuk membiayai
perjalanan dari Tangerang menuju Flores. Tanpa banyak pertimbangan, pihak
koperasi Madani segera meminjamkan sejumlah uang untuk membeli tiket. Apa yang
dilakukan oleh pihak koperasi Madani terkesan sederhana tetapi pada moment
ketakberdayaan Yeny, Madani adalah pahlawan yang bisa membebaskan batin yang
tertekan karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai. Koperasi Madani
bagai “oase” di tengah padang gurun yang memberikan kesejukan bagi Yeny yang
rindu untuk melihat jenazah suaminya untuk terakhir kali.
Kehadiran koperasi Madani menjadi
penolong untuk para anggotanya pada saat-saat
genting, di mana kita tidak memiliki selember rupiah di tangan. Karena
itu tabungan kita di koperasi Madani menjadi solusi yang bisa memecahkan
persoalan yang tengah dihadapi. Apa yang dialami oleh Yeny mungkin juga dialami
oleh banyak orang, hanya cara mendapatkan bantuan pun berbeda pula. Sebagai
anggota koperasi Madani memberikan peluang bagi kita untuk berinvestasi bagi
masa depan kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari-hari
mendatang.
Menjadi anggota koperasi terutama di
Madani berarti kita sedang membangun tindakan antisipatif yang bisa membebaskan kita sewaktu-waktu di
saat kita mengalami sebuah kesulitan. Yeny bersama keluarganya telah
membuktikan bahwa apa yang ditanamkan selama ini bersama koperasi Madani adalah
sebuah jalan panjang merintis aset-aset hidup yang bakal dituai pada saat
ketika mengalami sebuah kesulitan finansial. Air mataku dihapus oleh Madani
ketika meminjamkan uang padaku saat pulang kampung melihat jenazah suamiku
untuk terakhir kalinya. Air mata ini keluar bukan hanya kepergian suamiku
tetapi juga ketidakpunyaan uang di saat aku butuh. Air mataku telah dihapus
oleh pelayanan koperasi Madani.***(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment