Wednesday, February 12, 2014

PUKEN MOE HENA


Inak senaren….
Onek sama peteno ko’on moe
Tobo rae lango losen lolon
Peten moe rae ruran puken
Hedono moon ape nuhun ti ma’an kame mekan watan kena’en

Pi reron ni uran beto liko kuma, pae bani
kedoko dela onek nai peteno. Nolhon kae, go  leik keni-keni pana gawak woka pai tuda pia Gelong Lama Luat, Luat Lama Ledan.
onek peten budi dike moenem, neik kewatek kiwane ka’an towe  nawakek ti onek nabe mu’ut. Neku ina moe mai tobo ruran puken, gute wato ma’an gae wata.   
Nuan padu rema gere…..mo ole goe lau uma sika tukan. Mo tutu temutu “kelake ado pehan-kewae sedo boleng,” pai  hipuka mo tutu tapan  opu kopong, na huban bolaka no’on suri sanga rian.

Friday, January 24, 2014

Tenda untuk Presiden SBY dibangun di pelataran gereja Katolik


Tenda untuk Presiden SBY dibangun di pelataran gereja Katolik thumbnail

23/01/2014
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah kabar penggunaan tenda seharga Rp 15 miliar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sinabung.
“Berita yang berkembang di media sosial itu tidak benar. BNPB tidak punya tenda VVIP seharga Rp 15 miliar seperti yang banyak diributkan. Presiden akan menggunakan tenda posko selama berkunjung di Sinabung,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Rabu, 22 Januari 2014, seperti dilansir tempo.co.

Friday, January 17, 2014

Ningrum bersyukur fotonya dengan Suster Patrice jadi inspirasi

16/01/2014
Ningrum bersyukur fotonya dengan Suster Patrice jadi inspirasi thumbnail
Ningrum dan Suster Maria Patrice OSF

Ningrum Septianda, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa, bersyukur bila fotonya bersama sahabatnya, Suster Maria Patrice OSF, mampu mengilhami persaudaraan umat beragama di Nusantara.
Meskipun demikian, Ningrum mengaku kaget pertemanannya dengan biarawati yang diabadikan oleh Lexy Rambadeta pada 8 Januari 2014 lalu menjadi istimewa. Padahal, pertemanan antarumat beragama merupakan hal yang wajar dan biasa di Yogyakarta.

Wednesday, January 8, 2014

LUKA SEJARAH



Salah seorang tokoh yang diangkat dan diteladani dalam bulan Kitab Suci adalah Rut.  Rut sangat menghargai mertuanya, merawat dan mendampingi Naomi walaupun suaminya sendiri seorang lelaki Betlehem telah meninggal dunia. Apa yang dilakukan ini  terkesan sederhana tetapi sulit dalam pelaksanaan. Tindakan penghargaan terhadap mertua ini juga diinspirasi oleh sepuluh perintah Allah, terutama perintah Allah ke 4, hormatilah ayah dan ibumu, menghormati orang tua. Dalam proses menghormati orang tua, cinta dan kasih menjadi landasan utama dan menjadi penggerak untuk merawat orang tua yang telah uzur usianya dan membutuhkan perhatian dari orang lain. Apa yang dilakukan oleh Rut terhadap mertuanya, menjadikan orang-orang sepuh  untuk menemukan jati diri kembali sebagai manusia, sekaligus menyadari bahwa manusia hidup bergantung pada orang lain, terutama anak-anaknya.
Menelusuri liku-liku kehidupan Rut, seakan membentangkan sebuah garis luka yang panjang, sebuah garis luka sejarah. Dalam luka yang menetap di batin, Rut tetap tegar menghadapi sebuah kenyataan hidup yang pahit. Perjalanan hidup Rut penuh dengan tetasan air mata. Tetapi air mata yang keluar dan membasahi wajahnya ketika dirundung duka, adalah air mata keberpihakkan. Rut berduka menatap sanak keluarganya yang terenggut nyawa karena derita kelaparan berkepanjangan. Dalam duka pula, ia meratapi kepergian Mahlon suaminya untuk selamanya.

Friday, December 13, 2013

ADA MAAF LAHIR DARI YANG TERLUKA



Judul                : Pengampunan Yang Menyembuhkan
Penulis            : Jean Maalouf  
Penerjemah    : Wilhelmus David  
Penerbit          : Orbit Media
Tebal              : 122 halaman
ISBN               : 978-602-17548-9-4

Ketika Paus Yohanes Paulus II ditembak, sepertinya tidak ada dendam yang tumbuh dalam dirinya. Paus Yohanes Paulus II setelah sembuh, malah mengunjungi si penembak. Dunia menjadi heran penuh tanya, mengapa Ia yang terluka harus memulai menumbuhkan rasa maaf kepada orang yang melukainya? Tindakan mendiang ini tidak merupakan tindakan simbolik tetapi mewujudnyatakan tindakan  kasih yang pernah diperlihatkan oleh Sang Guru, Yesus Kristus. Yesus tidak menaruh dendam terhadap mereka yang menganiaya, bahkan Yudas Iskariot  yang datang membawa para algoju hendak menangkapnya, Yesus masih menyapanya sebagai sahabat. “Sahabat, untuk maksud itukah engkau datang?”
Pengampunan dalam lingkup pemikiran orang-orang Kristiani merupakan landasan utama dalam menghidupi kehidupan ini. Yesus yang telah membawa hukum kasih, menjadikan setiap pengikutnya meneladani apa yang telah dilakukan. Apakah orang-orang Katolik dan orang-orang Kristiani secara umum sudah mewujudkan kasih dan memberi pengampunan kepada orang lain ketika orang lain melakukan kesalahan terhadapnya? Mengampuni orang lain, seperti yang dianjurkan oleh Yesus terkesan gampang tetapi ini menjadi tantangan berat bagi orang-orang Katolik karena tidak mudah mengampuni orang-orang yang telah melukai hati kita.

Paus Fransiskus, tokoh tahun ini versi Time


Paus Fransiskus, tokoh tahun ini versi Time thumbnail


12/12/2013
Majalah Time telah menetapkan Paus Fransiskus  sebagai Person of The Year for 2013.
Redaktur pelaksana Majalah Time Nancy Gibbs menjelaskan keputusan mengapa mereka memilih Paus Fransiskus  ketimbang Edward Snowden.
Time menyebut alasan memilih Paus karena kerendahan hati dan perjuangannya melawan kemiskinan di dunia.
“Selama sembilan bulan, ia telah menempatkan dirinya di tengah-tengah percakapan sentral waktu kita, tentang kekayaan dan kemiskinan, keadilan dan keadilan, transparansi, modernitas, globalisasi, peran perempuan, sifat perkawinan, godaan kekuasaan,” ujar Gibbs.
“Ketika ia mencium wajah seorang pria cacat atau mencuci kaki seorang wanita Muslim, gambaranya bergema jauh melampaui batas-batas Gereja Katolik.”
Tak hanya Majalah Time yang menetapkan Paus Fransiskus sebagai tokoh tahun ini. Pada awal Juli lalu, majalah Vanity Fair, Italia pun terlebih dulu memilih pemimpin umat Katolik pengganti Paus Benediktus XVI itu.

Thursday, December 12, 2013

MEMPERKENALKAN TUHAN MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN



“Saya mengenal Tuhan lewat lagu pelangi-pelangi,” papar Agus Handoyo ketika tampil sebagai pembicara di hadapan para kepala sekolah yang hadir. Pertemuan yang menghadirkan para kepala sekolah di sekolah swasta Katolik se-provinsi Banten, mengusung tema:  “Melalui workshop  pengembangan mutu guru, kita tingkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama Katolik pada sekolah swasta katolik di Provinsi Banten.” Acara yang berlangsung di hotel Regal-Anyer  pada tanggal 22-23 November 2013 ini diselenggarakan  oleh Bimas Katolik pada Kementerian Agama Provinsi Banten.
Bimas Katolik melihat bahwa keberadaan sekolah swasta Katolik yang menyebar di wilayah Banten menjadi sarana pewartaan Injil dan memperkenalkan Yesus Kristus, karena itu Bimas Katolik merasa perlu untuk mengundang para kepala sekolah di sekolah swasta Katolik se-provinsi Banten untuk hadir dalam pertemuan untuk menggali peran awal misi kekatolikan lewat dunia pendidikan.
Menurut Bapak Agus Handoyo, prinsip sebagai pengajar (sebagai guru) harus bersatu dengan Gereja sebagai guru dan ibu. Gereja dikonotasikan sebagai ibu yang melahirkan anggotanya melalui pembaptisan dan Gereja tiada henti melahirkan putera/i baru, mengembangkan keluarga Allah.  Melalui Gereja, seorang katekis berusaha untuk memperkenalkan Tuhan kepada orang lain. Mengenal Tuhan lewat banyak cara, salah satunya adalah lewat lagu, seperti yang dialami oleh Bapak Agus.   
Kalau melihat masa-masa lampau, keberadaan sekolah-sekolah Katolik, umumnya berada di sekitar lingkungan Gereja. Menurut Agus Handoyo, sekolah berperan penting untuk mendidik dan mencerdaskan umat agar sanggup untuk berbicara dan mewartakan tentang Tuhan. Di sini bisa dilihat bahwa awal misi kekatolikan terjadi kolaborasi antara dunia pendidikan dan Gereja. Dua institusi ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk membangun kekuatan dalam menyebarkan nilai-nilai Injili.