Insan Teratai, sebuah sekolah yang cukup
unik dari sekolah-sekolah lain. Keunikan itu bisa dilihat dari pengelolaan
sekolah yang cukup banyak melibatkan orang tua yang berperan sebagai cleaning
servis dan tukang masak di dapur. Salah satu keunikan yang tidak kalah penting
adalah setiap kali doa bersama, ada empat perwakilan siswa-siswi yang memimpin
doa. Ada perwakilan doa dari Agama Katolik, Budha, Kristen Protestan dan Islam.
Setelah doa yang dipimpin oleh perwakilan itu, ada waktu “duduk hening” selama
kurang lebih 30 belas menit.
Kegiatan
doa yang dilakukan ini kelihatannya sederhana tetapi membentuk kepribadian
siswa-siswi terutama untuk memahami dan menerima semua perbedaan, baik itu
perbedaan suku, agama dan ras. Saya melihat pola pembentukan di sekolah Insan
Teratai sangat baik dan bisa menjadi bekal bagi setiap orang yang pernah
mengenyam pendidikan di sekolah Insan Teratai. Bekal utama yang diberikan oleh
sekolah adalah berani menerima perbedaan orang lain dan menjadikan mereka sebagai
saudara.
Untuk
menghidupkan toleransi dan kehidupan keagamaan yang baik maka perlu adanya
penanaman sikap untuk menerima perbedaan yang dimulai dari dunia Pendidikan
dengan cara menghadirkan guru-guru agama sesuai dengan agama yang dianut oleh
para siswa-siswi. Dengan menghadirkan guru-guru agama dari masing-masing agama
sesuai kebutuhan siswa-siswi maka secara tidak langsung, anak-anak didik sedang
belajar bahwa ada perbedaan agama dan belajar bagaimana menghargai perbedaan
itu.
Sampai
dengan saat ini masyarakat Indonesia
belum sepenuhnya menerima perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan
seperti suku, agama dan ras menjadi perbedaan yang membentuk sebuah negara yang
bernama Indonesia. Indonesia dalam satu keutuhan bila dilihat dari titik-titik
perbedaan itu. Perbedaan itu juga menjadi sebuah kepingan ornament yang
membentuk keutuhan Indonesia. Seperti pelangi yang selalu terlihat indah karena
dibentuk oleh pelbagai warna. Demikian negara Indonesia, terbentuk dari
perbedaan-perbedaan. Setiap orang bisa memberi warna keharmonisan di negeri ini
dengan menampilkan perbedaan-perbedaan.*** (Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment