Wednesday, May 2, 2018

Paulus: Pribadi Yang Tangguh (Kaum Buruh Menimbah Inspirasi)

Tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh Internasional. Pada peringatan hari buruh ini banyak cara dilakukan oleh kaum buruh untuk menyuarakan tuntutan mereka, terutama hak-hak yang akan dipenuhi oleh pihak pengusaha. Kesempatan hari buruh ini menjadi moment bagi mereka untuk menyuarakan tuntutan itu. Apakah semua tuntutan yang dilakukan pada hari buruh ini harus dilakukan dengan demonstrasi? Ada pelbagai cara dilakukan oleh kaum buruh untuk mengisi hari kaum buruh ini.
Beberapa tahun terakhir ini kaum buruh yang beragama Katolik mengisi hari buruh secara berbeda-beda. Untuk di wilayah Tangerang, sudah dimulai dengan kegiatan bazaar dan perlombaan tarian yang berpusat di Paroki Santo Gregorius yang tahun ini menjadi tuan rumah kegiatan May Day 2018.  Puncak acara pada 1 Mei diadakan misa syukur yang dipimpin langsung oleh Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo. Perayaan EKaristi dimulai pada pukul. 09.00 pagi di Paroki Santo Gregorius Agung, diiringi koor dari SMA Strada Santo Thomas Kota Tangerang. Hadir dalam misa, kurang lebih 10 imam dan ribuan umat.  

Dalam kata pembukaannya, Bapak Uskup mengatakan bahwa hari ini kita menyambut hari pekerja internasional. Kita memaknai bahwa dengan pekerjaan bisa memuliakan manusia, entah itu pekerjaan kecil, sederhana.  Pekerjaan-pekerjaan ini dapat memuliakan martabat manusia. Dalam kesempatan itu, lanjut Mgr. Suharyo mengajak umat untuk memohon bantuan Bunda Maria untuk menyertai umat dalam seluruh kegiatan karena bertepatan dengan pembukaan bulan Maria.
Dalam khotbah Bapak Uskup, Ia mengajak untuk  melihat pelbagai cara yang dilakukan oleh kaum buruh untuk memaknai hari buruh internasional. Hari pekerja internasional disambut dengan pelbagai cara. Ada yang menggunakan kesempatan ini untuk pentas seni, ada yang menggunakan kesempatan untuk lomba memasak, dan ada pula yang berkumpul di monas. Sedangkan kita yang hadir di sini, menyambut hari buruh dengan mengikuti perayaan Ekaristi. Mengapa kita sambut hari buruh dengan perayaan Ekaristi? Kita menyambut hari pekerja internasional dengan Ekaristi karena kita ingin menimbah inspirasi dan kekuatan dari Tuhan. Bekerja tanpa inspirasi, kita kehilangan kekuatan. Kita mengambil teladan hidup Santu Yusuf sebagai pelindung para pekerja.

Namun dalam khotbah itu, Mgr. Suharyo memilih teladan hidup Santo Paulus menjadi titik refleksi bersama para pekerja. Kita mengenal bahwa Paulus adalah seorang tokoh penting dalam pewartaan tentang Kristus. Setiap hari Paulus mewartakan Kristus dari satu tempat ke tempat lain, dari mana Ia memperoleh pemasukan dana agar bisa mendukung pewartaan itu? Pekerjaan sehari-hari Paulus yakni sebagai tukang tenda. Hasil dari pekerjaannya sebagai tukan tenda, ia gunakan untuk mendukung seluruh kegiatan pewartaan tentang Kristus.  

Dengan bekerja sebagai tukang tenda, dari mana Paulus menimbah inspirasi dan kekuatan? Bagaimana Paulus menjadi pribadi yang begitu kuat? Jawabannya sederhana, yakni Paulus sudah mengalami penderitaan. Penderitaannya itu dia ceritakan pada umat di Korintus. Dia cukup banyak mendapat ancaman. Penderitaannya lengkap dan menjadi Paulus sebagai pribadi pemberani. Paulus merupakan pribadi yang kontroversial dan memiliki pengalaman yang menarik. Namun disadari bahwa tanpa peran aktif Barnabas, maka Paulus tidak dikenal. Barnabas berusaha untuk memperkenalkan Paulus ke kalangan murid Yesus. nama asli Barnabas adalah Yusuf. Sedangkan nama Barnabas berarti “anak penghibur.”

Untuk menjadikan pengalaman hidup yang kuat dan penuh inspiratif maka harus membangun persaudaraan yang kuat. Karena tanpa persaudaraan, kita tidak menjadi kuat. Pengalaman lain yang bisa menguatkan kita adalah pengalaman perjumpaan kita dengan Tuhan lewat peristiwa-peristiwa biasa dalam hidup sehari-hari. Paulus sudah berjumpa dengan pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga ia mampu menjadi orang yang kuat. Kita juga belajar dari Paulus untuk menjadi pribadi yang kuat. Setelah perayaan perayaan Ekaristi masih diadakan acara ramah tamah di depan gereja. Hadir pula pada saat peringatan May Day adalah pejabat dari Korem.***(Valery Kopong)






No comments: