Tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh
Internasional. Pada peringatan hari buruh ini banyak cara dilakukan oleh kaum
buruh untuk menyuarakan tuntutan mereka, terutama hak-hak yang akan dipenuhi
oleh pihak pengusaha. Kesempatan hari buruh ini menjadi moment bagi mereka
untuk menyuarakan tuntutan itu. Apakah semua tuntutan yang dilakukan pada hari
buruh ini harus dilakukan dengan demonstrasi? Ada pelbagai cara dilakukan oleh
kaum buruh untuk mengisi hari kaum buruh ini.

Dalam khotbah Bapak Uskup, Ia mengajak untuk melihat pelbagai cara yang dilakukan oleh kaum
buruh untuk memaknai hari buruh internasional. Hari pekerja internasional disambut
dengan pelbagai cara. Ada yang menggunakan kesempatan ini untuk pentas seni,
ada yang menggunakan kesempatan untuk lomba memasak, dan ada pula yang
berkumpul di monas. Sedangkan kita yang hadir di sini, menyambut hari buruh
dengan mengikuti perayaan Ekaristi. Mengapa kita sambut hari buruh dengan
perayaan Ekaristi? Kita menyambut hari pekerja internasional dengan Ekaristi
karena kita ingin menimbah inspirasi dan kekuatan dari Tuhan. Bekerja tanpa
inspirasi, kita kehilangan kekuatan. Kita mengambil teladan hidup Santu Yusuf
sebagai pelindung para pekerja.

Dengan bekerja sebagai tukang tenda, dari mana Paulus
menimbah inspirasi dan kekuatan? Bagaimana Paulus menjadi pribadi yang begitu
kuat? Jawabannya sederhana, yakni Paulus sudah mengalami penderitaan. Penderitaannya
itu dia ceritakan pada umat di Korintus. Dia cukup banyak mendapat ancaman. Penderitaannya
lengkap dan menjadi Paulus sebagai pribadi pemberani. Paulus merupakan pribadi
yang kontroversial dan memiliki pengalaman yang menarik. Namun disadari bahwa
tanpa peran aktif Barnabas, maka Paulus tidak dikenal. Barnabas berusaha untuk
memperkenalkan Paulus ke kalangan murid Yesus. nama asli Barnabas adalah Yusuf.
Sedangkan nama Barnabas berarti “anak penghibur.”
Untuk menjadikan pengalaman hidup yang kuat dan penuh
inspiratif maka harus membangun persaudaraan yang kuat. Karena tanpa
persaudaraan, kita tidak menjadi kuat. Pengalaman lain yang bisa menguatkan
kita adalah pengalaman perjumpaan kita dengan Tuhan lewat peristiwa-peristiwa
biasa dalam hidup sehari-hari. Paulus sudah berjumpa dengan
pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga ia mampu menjadi orang yang kuat. Kita juga
belajar dari Paulus untuk menjadi pribadi yang kuat. Setelah perayaan perayaan
Ekaristi masih diadakan acara ramah tamah di depan gereja. Hadir pula pada saat
peringatan May Day adalah pejabat dari Korem.***(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment