Cara mencari atau mengetahui kata kunci populer - Cara mengetahui keyword yang paling banyak dicari di google - Cara mengetahui kata kunci yang banyak di cari - Milyaran orang melakukan pencarian di mesin pencari setiap harinya, namun apakah kita tahu kata kunci apa yang paling banyak dicari di google? Pertanyaan inilah yang sering muncul dalam fikranku ketika saya ingin menentukan kata kunci apa yang tepat dan kata kunci apa yang sedang populer dalam pencarian Google. Mengapa saya mempunyai pemikiran seperti itu? karna saya berfikir bila saya memilih kata kunci yang sedang populer, secara otomatis pasti traffic blog saya akan meningkat, berbeda bila saya memilih kata kunci yang tidak banyak dicari orang, tidak menuntut kemungkinan blog saya pasti akan menurun traffic pengunjungnya. Maka mencari keyword atau kata kunci yang paling banyak dicari adalah pilihan tepat sebelum membuat sebuah artikel.
Monday, May 9, 2016
Saturday, May 7, 2016
Pemimpin Gereja kecam penangkapan terhadap warga Papua
Para demonstran yang ditangkap polisi saat melakukan aksi protes di Jayapura, Papua, 1 Mei.
Para pemimpin Kristen di Papua mengatakan penangkapan ribuan demonstran pada 2 Mei tidak akan menyelesaikan persoalan di wilayah yang bergolak itu.
Meskipun sebagian besar orang telah dibebaskan, para pemimpin Kristen mengatakan penindasan rakyat Papua akan menjadi bahan bakar sebuah gerakan yang lebih besar.
Komite Nasional untuk Papua Barat melaporkan bahwa lebih dari 1.700 orang ditangkap pada 2 Mei dalam protes yang tersebar di seluruh provinsi dan kota-kota di luar Papua untuk menandai masuknya Papua ke Indonesia pada 1 Mei 1963.
Pastor John Djonga, seorang aktivis hak asasi manusia, mengatakan penangkapan warga Papua tak akan memecahkan masalah.
“Pemerintah harus menggunakan kesempatan untuk berdialog dengan masyarakat, bukannya menangkap mereka,” kata imam itu kepada ucanews.com.
Pendeta Benny Giay dari Gereja Kemah Injil Papua, yang menghadiri protes itu di Jayapura di mana banyak orang ditangkap, mengatakan penahanan itu adalah sebuah kesalahan.
Dia mengatakan orang memprotes karena mereka ingin pemerintah untuk memperbaiki sesuatu yang tidak beres.
Monday, May 2, 2016
AYAH
Ayah…kau
adalah pahlawanku
Jika tidak
ada ayah
Hidupku
kesepian
Ayah…..jika
aku sedang kesal
Pasti kau
yang menghiburku
Jika aku
dalam masalah
Kau selalu
membantuku
Ayah…..terima kasih selalu
ada bagiku
Terima kasih selalu
menyemangatiku
Ayah…..kaulah yang terbaik
bagiku
Kau akan selalu ada di
hatiku
Sekali lagi kuucapkan
Terima kasih untuk segalanya
By: Anastasia (8.4) SMP
Maria Mediatrix
Friday, April 29, 2016
RIP: Uskup Pangkalpinang wafat
·
Mendiang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD
Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD telah meninggal dunia pada hari ini, Jumat 29 April 2016 pukul 13:00 di Mount Alvernia Hospital Singapura.
Sebelumnya, Mgr Hilarius dikabarkan jatuh dari tempat tidur di kediamanannya dan dalam kondisi kritis. Karena kondisi beliau tidak sadar hingga petang beliau diberikan Sakramen Minyak Suci.
Akibat kondisinya masih kritis, ia diterbangkan Singapura pada 21 April 2016 untuk dirawat di sana.
Ia lahir di Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 21 Februari 1943. Hingga wafatnya ia berusia 73 tahun.
Ia masuk Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) dan ditahbiskan menjadi imam pada 2 Agustus 1972.
Dua tahun menjadi imam, ia mendapat kesempatan studi Kitab Suci di Roma tahun 1974-1976. Sekembalinya dari Roma, ia bertugas menjadi pastor pembimbing di Seminari Menengah San Dominggo Hokeng, Larantuka, Flores.
Setelah 12 tahun menjadi guru dan pembimbing bagi para calon imam, ia diangkat menjadi Rektor Seminari Menengah Berkhmans Mataloko, Ngada, Flores, NTT. Dua tahun menjadi rektor, akhirnya ia diangkat menjadi uskup Pangkalpinang tahun 1987.
Thursday, April 28, 2016
BUTA
Udara
di pesisir Yogyakarta masih terasa sejuk. Pohon-pohon bamboo yang tumbuh di sekitar rumah yang terkesan
asri itu, terus bergesek, seakan menyambut kehadiran kami. Gesekan bambu itu
perlahan-lahan mengeras seirama dengan hembusan bayu yang kian kejam. Tapi di
dalam rumah itu tampak sepi, hanya orang tua menjadi penghuni terakhir rumah
ini. Maklum, anak-anaknya merantau ke ibu kota, menjaring nasib bersama derunya
mesin-mesin kota yang terus menderu. Saminem, nama ibu itu, yang walaupun
kondisi matanya buta tetapi terus bercerita tentang kehidupan yang dialaminya.
Kebutaannya bukanlah bawaan sejak lahir. Ia baru buta sejak beberapa bulan
lalu. Kondisi mata yang buta ini memperlihatkan sebuah situasi lain, ia pasrah
dengan keadaannya. Rekaman peristiwa hidup dan lingkungan sekitar yang telah
dikenalnya sejak matanya masih normal, kini tinggallah sebagai kenangan belaka.
Buta baginya adalah sebuah kondisi
yang menyiksa. “Saya tersiksa sekali dengan mataku yang buta ini. Saya tidak
bisa melihat cucu-cucuku, terutama Edmund yang baru lahir,” tuturnya. Cucu-cucuku yang lain, yang sudah saya kenal
sejak mataku masih baik, wajah mereka masih kebayang. Inilah kondisi manusiawi
yang mau tidak mau diterima sebagai bagian dari proses hidup yang kian menua.
Buta menjadikan hidup saya menyempit. Suatu ketika, di pagi hari minggu, saat
prodiakon melayani komuni di rumahnya, ia bercerita banyak tentang hidup yang
dialami sekarang. “Andaikata Yesus datang secara fisik saat ini, pasti……pasti……
“ Itulah sepenggal keluhan yang dilontarkan oleh ibu Saminem. Keluhan ini
merupakan keluhan ketakberdayaan, dan
membersitkan sebuah harapan akan situasi yang bakal merubah dirinya, yakni bisa
melihat kembali.
Tuesday, April 26, 2016
KESABARAN MEMBAWA KEBERHASILAN
Tanggal 17 Agustus semakin dekat. Hari yang sungguh
ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk
memeriahkan hari 17 Agustus. Sama
dengan masyarakat Desa
Balingga. Masyarakat Desa Balingga sangat menginginkan untuk ikut
memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia tersebut namun sayang desa terpencil
yang jarang dikenal orang itu memiliki perekonomian yang buruk. Maka tak heran bila masyarakat di
sana tak bisa ikut merayakan hari besar Indonesia tersebut. Dulunya desa
tersebut mimiliki banyak sumber daya alam yang dapat membantu perekonomian di
sana. Namun sayang, banyak masyarakat kota yang datang dan merusak sumber daya
alam di sana.
Sama
juga dengan anak-anak di SMP Bangkit Jaya. Anak-anak di sana sudah berusaha
untuk mengumpulkan uang agar dapat membuat masyarakat Desa Balingga merasakan
kemeriahan HUT kemerdekaan Indonesia tersebut. Namun sayang, uang yang mereka
kumpulkan selalu habis untuk biaya pembenahan sekolah mereka. Ya, memang sekolah
mereka sudah berdiri sejak lama, sehingga tak heran bila banyak dinding-dinding
yang rusak dan atap mereka juga sering kali bocor, sehingga anak-anak di sana
sering libur ketika musim hujan.
Monday, April 25, 2016
TIGA LELAKI
Di depan kapel tua itu, 3 orang lelaki tampak bingung dan gelisah.
Kebingungan yang menghinggap pada mereka ketika hendak memberikan persembahan
kepada Tuhan. Di tangan mereka ada recehan rupiah yang akan dijadikan
persembahan untuk Tuhan. Tapi sebelum mempersembahkan, mereka bertiga membuat
tiga lingkaran, persis di halaman kapel. Ketiga lingkaran ini dijadikan sebagai
ukuran untuk bagaimana mempersembahkan uang kepada Tuhan.
Orang pertama mulai beraksi. Ia
mulai melemparkan uang recehan ke atas dan apabila uang tersebut jatuh persis
dalam lingkaran tersebut maka uang yang berada dalam lingkaran itu dijadikan
sebagai persembahan. Kini giliran orang
kedua. Ia melakukan hal serupa. Ia mulai melemparkan beberapa recehan uang ke
atas dan apabila uang tersebut jatuh dan berada di luar lingkaran maka uang
yang berada di luar lingkaran tersebut dijadikan sebagai persembahan. Kemudian aksi orang ketiga yang dianggap lebih aneh. Ketika
melemparkan beberapa recehan uang ke atas, ia katakan: “jika uang yang
dilemparkan ke atas dan uang tersebut tetap melayang di atas maka uang itu
dijadikan sebagai persembahan, dan semua recehan uang yang jatuh ke tanah
merupakan milik saya sendiri.”
Friday, April 22, 2016
MERRY RIANA
Merry Riana membuktikan bahwa kerja keras, doa dan pantang menyerah akan mewujudkan sebuah impian. Kini, dia adalah salah seorang motivator yang laris di negara Asia, termasuk Indonesia. Perjalanannya tidak mudah untuk mencapai titik hidupnya kini. Merry yang dalam usia 26 tahun telah meraih penghasilan 1 juta dollar Singapura (sekitar Rp 7 miliar) itu melangkah mulai dari penyebar brosur biro jodoh, florist, pelayan hotel, menjadi agen dari sebuah perusahaan asuransi sampai akhirnya mendirikan bisnis motivasi dan juga menerbitkan buku-buku. Semua itu dijalani dengan pantang menyerah, termasuk bagaimana bertahan hidup hanya berbekal beberapa dollar Singapura. Kisah tentang Merry Riana adalah kisah tentang impian besar, tentang keteguhan hati, dan tentang doa sepanjang hari yang terus dilantunkan.
ABOUT THE AUTHORS
Merry Riana (lahir di Jakarta, 29 Mei 1980; umur 35 tahun) adalah pengusaha, penulis dan motivator dari Indonesia.
Merry Riana menerbitkan buku berjudul "A Gift From a Friend" pada tahun 2006 yang berisi pengalaman dan latar belakang dirinya hidup di Singapura. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menuliskan tentang prestasinya menghasilkan S$ 1.000.000
Thursday, April 21, 2016
PEREMPUAN: IBU KEHIDUPAN

Monday, April 18, 2016
PERGILAH, JADIKANLAH SEMUA BANGSA MURIDKU
Situasi
keberimanan di Eropa kurang terlalu nampak ketika gereja yang megah tetapi
tidak menampakkan aura iman yang baik karena umat tidak aktif dalam kegiatan
menggereja. Tetapi kita percaya bahwa
kehadiran Gereja memberi pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan iman.
Ketika Gereja kehilangan relevansinya bagi kehidupan konkret maka Gereja akan
ditinggalkan. Banyak orang pindah agama karena kebermaknaan hidup beragama
sudah mulai hilang. Agama memberi hidup saya menjadi lebih baik, itu merupakan
pergulatan hidup orang pada masa kini.
Ada masalah yang dihadapi, tetapi
Gereja juga belum tentu memberikan solusi karena berbenturan dengan aturan.
Contoh jelas adalah masalah perkawinan yang dialami oleh umat Katolik. Gereja
di masing-masing benua memiliki persoalan perkawinan yang berbeda-beda.
Misalnya di benua Asia lebih bermasalah berkaitan dengan kawin-cerai, benua
Afrika lebih mengarah pada masalah poligami dan benua Eropa menghadapi masalah
perkawinan sejenis.
Gereja mengalami desertifikasi
rohani dan masuk dalam arus relativisme. Tradisi ditinggalkan demi mengejar
kemajuan dan kesuksesan. Paus berharap iman dinyalakan kembali. Paus Fransiskus
mengatakan bahwa terang iman mulai meredup di tengah arus materialisme. Proses
sekularisasi berpotensi menggerus iman. Gereja menjadi sekedar urusan pribadi
dan terdalam seorang pribadi. Relatisme berkembang pesat di wilayah Eropa.
Di hadapan para penyuluh Agama
Katolik, Romo FX. Sugiyana lebih jauh menekankan ada tiga panggilan sebagai
orang yang Kristiani. Ada tiga panggilan hidup manusia: dipanggil untuk
mengambil bagian dalam pesta dan menikmati rahmat-Nya, dipanggil untuk
mengambil bagian dalam tugas dan karya Tuhan, dipanggil untuk pengadilan
terakhir. Allah lebih sering berkarya dengan memakai manusia untuk melayani
sesamanya. Allah memakai orang-orang
biasa untuk menjalankan rencananya yang luar biasa. Paus Fransiskus terus
menyerukan pembaharuan Gereja dan proses pembaharuan ini tidak bisa ditunda
lagi. Dengan adanya pembaharuan berarti nyala iman yang “mungkin selama ini
redup,” harus dinyalakan kembali agar
terang kebenaran bisa menuntun perjalanan Gereja ini.***(Valery Kopong)