Tuesday, June 28, 2016

MEMBANGUN NIAT

Sabtu, 26 September 2015 seluruh siswa/i SMP Maria Mediatrix  mengadakan rekoleksi.  Pagi ini mereka datang dengan hanya berbekal nasihat orang tua dan semangat yang ada di dalam diri mereka. Rekoleksi yang diadakan bisa menambah iman dan menimbah kekuatan kembali setelah  lelah mengikuti rutinitas sebagai seorang pelajar. Lewat rekoleksi, para peserta mendapat pencerahan hati dan budi. Pelaksanaan rekoleksi diawali dengan renungan dan ibadat pagi singkat. Ibadat ini dipimpin oleh Bapak Agustinus Sariman. Dalam renungan singkat, beliau  berpesan bahwa setiap siswa/i bisa memetik buah-buah kebaikan dari hasil rekoleksi ini dan diharapkan bisa merubah perangai menjadi lebih baik.
Setelah renungan singkat yang mengawali rekoleksi ini, dilanjutkan dengan sesi I dengan tema: “Aku Secitra Dengan Allah.” Pada sesi I ini dibawakan oleh Bapak Wilibrordus Subanpulo yang mengemukakan bahwa kita telah memberi warna dalam hidup ini dengan memperlihatkan warna kulit yang berbeda, hidung, mata dan bentuk tubuh lainnya. Kita merupakan gambaran Allah dan ciptaan Allah yang paling kudus karena setiap kita manusia dikaruniai hati nurani, akal budi dan kehendak bebas dalam merawat dan menumbuh-kembangkan dunia dan lingkungan masyarakat di sekitar kita. Sesi ini selesai dan dilanjutkan  dengan coffee break.
Pada sesi II ini dipimpin oleh Bapak Innocentius Tharob dengan mengusung tema: “Aku dan lingkungan Sekitarku.” Dalam sesi ini Bapak Innocentius Tharob menekankan bahwa untuk memiliki rasa solidaritas dan rasa kerja sama yang sangat erat  dan hal ini menggambarkan  relasi aku dengan  “aku-ku” (baca:sesame)   yang lain. Dalam hal ini Pak Inno menekankan agar kita membangun rasa memiliki dan  rasa peduli yang tinggi terhadap sesama. Solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk meraih kesuksesan bersama dengan menjauhkan keegoisan dan perpecahan akibat pendapat yang berbeda.

Pada sesi III dipimpin oleh Bapak Imronius Ginting. Tema yang ditawarkan pada sesi III ini adalah “Membangun Niat.”  Pada sesi ini Bapak Ginting menekankan pentingnya membangun niat pribadi. Masing-masing peserta juga diminta untuk menuliskan niat masing-masing. Niat yang telah ditulis tidak hanya berhenti pada tulisan itu tetapi diharapkan agar niat yang telah ditulis harus benar-benar diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Niat yang ditulis itu, menurut Bapak Ginting menjadi bekal berharga untuk dibawa pulang dan diwujudnyatakan dalam kehidupan pribadi.*** (Phenta)          

No comments: