Basuh kaki. Sebuah cara sederhana. Tetapi menjadi tidak lazim dan
sederhana ketika Sang Guru melakoni tindakan yang mestinya dilakukan oleh
seorang bawahan. Sang Guru menitipkan pesan tunggal penuh makna, haruslah kamu
saling melayani. Memang, melayani membutuhkan sebuah pengorbanan diri. Sang
Guru harus rela menanggalkan Ke-Allahan-Nya agar disanggupkan untuk berendah
hati. Karena melayani pula, Sang Guru
harus menabrak pola umum, membasuh kaki para murid. Mengapa mesti kaki dan
bukan tangan para murid yang dibasuh? Kaki menjadi penyangga anggota tubuh dan
karenanya setiap saat harus berpijak di tanah. Kalau bersentuhan dengan tanah
berarti ada kotoran berupa debu yang melekat karena itu Sang Guru memilih kaki
para murid untuk dibasuh. Sang Guru yang bertindak sebagai pembasuh juga harus
tunduk ke bawah agar peristiwa pembasuhan kaki bisa terlaksana. Sebuah tindakan
yang benar-benar membutuhkan pengorbanan dan pelayanan menjadi lebih bermakna.
Thursday, March 24, 2016
Wednesday, March 23, 2016
TITIAN HIDUP
Oleh: Valery Kopong*
“Hidup yang tidak pernah dipertanyakan adalah hidup
yang tidak pantas untuk dijalani.”
Barangkali benar bahwa ketika menjalani hidup terkadang dilihat sebagai
sebuah rutinitas maka ada bahaya yang muncul yaitu kita terjebak dalam sebuah
rutinitas yang membosankan. Orang tidak melihat pekerjaan yang dilakukan
sebagai bagian dari panggilan hidup tetapi lebih dari itu hanya sekedar untuk
mengisi waktu. Untuk apa kita perlu mempertanyakan tentang hidup dan kehidupan
ini? Lakon hidup apa yang harus aku lakonkan di bawah terik matahari
abadi? Tetapi hidup dan kehidupan yang
beragam selalu mewarnai perjalanan ini, yang kaya tetap bertahan dengan
kemewahannya dan orang-orang miskin tidak takut lagi menghadapi kemiskinan
dirinya.
Tuesday, March 22, 2016
MENGEMBARA
Lama saya bermenung sembari
diterpa angin malam. Rasanya tak pernah ngantuk ketika menelusuri sejarah
Gregorius. Banyak pelaku sejarah yang diwawancarai memberikan kesaksian
yang biasa-biasa saja tetapi justeru
kesaksian yang biasa ini memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Berawal dari
lingkungan Bernadus, kemudian berkembang menjadi sebuah wilayah yang melintasi
Kota Bumi. Umat yang hadir tidak lain adalah masyarakat perantau yang
keluar dari rumah dan kampung halaman untuk merantau jauh.
Kisah ini coba dirunut dalam terang
Kitab Suci, mirip umat Israel yang semula hanya satu keluarga Yakub yang
menetap di Mesir untuk mencari
kelimpahan makanan. Mereka kemudian hidup menetap dan beranak cucu. Keberadaan
umat Israel di Mesir bukanlah sebuah kebetulan tetapi berada tepat pada rencana
Allah sendiri. Dari Mesir, Allah, lewat Musa, umat Israel dibimbing keluar
dengan melewati pelbagai tantangan. Laut
merah menjadi sebuah tantangan berat bagi mereka karena tidak ada jalan lain untuk
meloloskan diri dari kejaran serdadu Firaun. Melalui tongkat Musa, laut merah dibelah
dan umat Israel berjalan dengan telapak yang kering.
SAATKU BELUM TIBA
(Sumber inspirasi Yohanes, 2:1-11)
Setiap kali Yesus mengucapkan kata-kata, tersembul sebuah kekuatan
yang luar biasa. Kata-kata yang diucapkan memiliki daya atau energi tersendiri.
Apa yang dikatakan-Nya ketika Maria memintanya, Ia tidak menerima tawaran itu
secara langsung. Ia harus mengelola tawaran itu dalam terang tuntunan Allah.
Karena itu apa yang dikatakan-Nya, walaupun keluar dari mulut-Nya sendiri
tetapi Allah yang sedang berbicara di dalam-Nya.
Tentang “saat” seperti yang tertulis
dalam Injil Yohanes memang perlu dipahami secara mendalam terutama dalam
dimensi waktu yang selalu mengitari kehidupan Yesus. Yesus selalu menyebut waktu ketika
perutusan-Nya sebagai “saat”-Nya. Dalam peristiwa perkawinan di Kana, kata
“saat” ini muncul lagi sebagai pemenuhan
tawaran dari ibu-Nya untuk menyelamatkan tuan pesta yang kehabisan anggur.
Jawaban Yesus terhadap permintaan yang diberikan oleh ibu-Nya kedengaran aneh.
Tetapi apakah ini merupakan jalan dan saat yang tepat bagi-Nya untuk memperkenalkan
diri-Nya di hadapan publik?
Friday, March 18, 2016
KEBERHASILAN DONA
Pada suatu hari, ada seorang anak
yang bernama Dona. Dia tinggal sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal. Dia
tinggal di sebuah rumah kecil, kumuh dan tak layak untuk menjadi tempat
tinggalnya. Walaupun dia hidup sebatang kara, ia tidak patah semangat dalam
kehidupan sehari-harinya dan ia terus berusaha untuk mencapai cita-cita sebagai
chef yang terkenal. Di usia yang beranjak 14 tahun, ia tidak meneruskan
sekolahnya karena tidak mempunyai biaya
yang cukup. Semenjak itu, Dona mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga
dan ia diterima di sebuah rumah mewah sebagai pembantu rumah tangga. Keesokan
harinya Dona bekerja di rumah yang mewah itu dengan mencuci piring, mencuci
pakaian, mengepel lantai serta menyetrika pakaian.
Dia sudah terbiasa dengan semua
pekerjaan itu karena sejak usia 7 tahun, ia sudah diajarkan mengenai hidup
mandiri. Ia bekerja dengan penuh semangat setiap hari di rumah mewah itu. Walaupun merasa cape, ia tetap semangat dan tersenyum
dalam menjalani pekerjaannya itu. Dan sampai suatu hari, Dona mendapat upah
karena pekerjaannya itu. Meski upah yang didapat itu tidak terlalu banyak, ia
tetap bersyukur dan sisa upahnya itu
ditabung untuk persiapan masa depannya.
Thursday, March 17, 2016
SOAL MID AGAMA KATOLIK (SD)
MID SEMESTER AGAMA KATOLIK
SD KHARISMA BANGSA
1.
Setiap
orang Katolik ketika dibaptis harus mengenakan nama baptis yang diambil dari
nama….
a.
Nenek
moyang
b.
Keturunan
dari bapak
c.
Santo
atau santa
d.
Keturunan
ibu
2.
Nama baptis yang dipilih mempunyai tujuan agar
setiap orang yang mengenakan nama itu harus….
a.
Mengikuti
teladannya
b.
Hanya
sekedar mengenakan namanya saja
c.
Bertolak
belakang dengan kehidupannya
d.
Bertentangan
dengan ajaran Yesus
3.
Sikap
yang baik saat mengikuti perayaan
Ekaristi adalah…..
a.
Mengobrol
dengan teman
b.
Bermain
HP
c.
Diam
dan mengikuti perayaan Ekaristi
d.
Mengobrol
dengan orang tua
4.
SOAL AGAMA KATOLIK (SMA)
UJIAN AKHIR SEKOLAH
SMA KHARISMA BANGSA
PELAJARAN
AGAMA KATOLIK
Pilihlah
salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Setiap agama mengajarkan tentang….
A. Kasih tanpa cinta
B. Cinta tanpa kasih
C. Cinta kasih
D. Permusuhan
E. Perselisihan
2. Fanatisme agama biasanya lebih disebabkan oleh….
A. Kepanikan
B. Kecerdasan
C. Pengalaman masa lampau
D. Kegagalan sejarah
E. Kepicikan
3. Tokoh India yang menentang penjajah dengan cara damai
dan tanpa kekerasan adalah….
A. Auguste Comte
B. Muder Teresa
C. Max Weber
D. Martin Luther
E. Mahatma Gandhi
4. Perdamaian harus dimulai
dari diri sendiri, hal ini hanya mungkin bila kita:
A.
tidak mempunyai masalah apapun dan dengan siapapun
B.
berani mengakui kekurangan diri dengan jujur dan memperbaikinya
C.
berani melawan bila tidak senang terhadap orang lain
D.
bersikap diam walaupun diri sendiri atau sesama diperlakukan kurang
adil
E.
menghindari pergaulan dengan orang lain agar tidak mempunyai musuh
5.
SOAL AGAMA KATOLIK (SMP)
UJIAN AKHIR SEKOLAH
SMP KHARISMA BANGSA
PELAJARAN
AGAMA KATOLIK
Pilihlah salah satu jawaban
yang paling tepat!
1.
Alasan
Yesus sangat mencintai bangsa dan Negara-Nya adalah….
a.
Ia
datang untuk menyelamatkan bangsa-Nya
b.
Ia
selalu bekerja untuk negeri-Nya sendiri
c.
Ia
dilahirkan di Betlehem
d.
Seluruh
bangsa Yahudi mengenal-Nya
2.
Hak dan kewajiban yang sama dimiliki oleh….
a.
Warga negara asing
b.
Pemimpin dan penyelenggara negara
c.
Seluruh warga negara
d.
Seluruh pemuka agama
3.
Umat Kristiani / Katolik beriman kepada….
a.
Yesus Kristus
b.
Gereja dan para kudus
c.
Santo-Santa
d.
Bunda Maria
4.
Monday, March 14, 2016
Dukung Ahok, Warga Datangi Gerai TemanAhok untuk Verifikasi Ulang
Liputan6.com, Jakarta - Relawan TemanAhok terus mengupayakan dukungan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa maju dalam Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen. Karena itu, mereka terus mengumpulkan KTP sertaformulir dukungan untuk Ahok dan cawagub pilihannya, Heru Budi Hartono.
Salah satunya adalah dengan mendirikan gerai TemanAhok di pusat perbelanjaan untuk menjadi tempat pengumpulan KTP serta pengisian formulir. Pantauan Liputan6.com, gerai TemanAhok di Epicentrum Mall, Kuningan, Jakarta Selatan dipenuhi warga yang memverifikasi ulang.
Thursday, March 10, 2016
AHOK MEMANG BEDA
Ahok, sosok pemimpin yang selalu
tampil beda dan berani untuk menyuarakan kebenaran di balik perjuangannya
sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta. Kehadirannya di pentas kekuasaan di pusat
ibu kota negara Republik Indonesia menjadikan ia semakin tenar. Ketenaran Ahok
hari-hari ini menjadi perbincangan publik berkaitan dengan proses penjaringan
calon gubernur yang akan bertarung pada pilgub 2017 nanti. Memang waktu tempuh
menuju 2017 tidak lama lagi dan karenanya para petarung berusaha untuk muncul dari
“persembunyiannya” guna memproklamirkan diri sebagai calon gubernur yang bakal
bersaing dengan Ahok.
Para pesaing yang bakal mewarnai
pilgub DKI Jakarta menjadi sebuah taruhan yang bergengsi. Tidak tanggung-tanggung,
ada calon dari kalangan musisi seperti Ahmad Dhani, dan mantan menteri. Kandidat-kandidat
ini berusaha untuk melakukan apa saja untuk mendapatkan popularitas agar bisa
menyaingi elektabilitas Ahok yang kian melejit. Beberapa waktu lalu, ketika
kawasan prostitusi Kalijodo-Jakarta Utara mau dibongkar, ada kandidat gubernur
DKI Jakarta turun dan melihat lokasi yang hendak digusur. Walau kontroversi
tetapi Ahok tetap pada keputusan untuk menggusur Kalijodo pada 29 Februari
2016. Ratusan aparat keamanan yang tergabung dari kepolisian, TNI dan Satpol
PP, dalam waktu tidak terlalu lama
membongkar kawasan itu.