Friday, March 18, 2016

KEBERHASILAN DONA


            Pada suatu hari, ada seorang anak yang bernama Dona. Dia tinggal sebatang kara karena  kedua orang tuanya telah meninggal. Dia tinggal di sebuah rumah kecil, kumuh dan tak layak untuk menjadi tempat tinggalnya. Walaupun dia hidup sebatang kara, ia tidak patah semangat dalam kehidupan sehari-harinya dan ia terus berusaha untuk mencapai cita-cita sebagai chef yang terkenal. Di usia yang beranjak 14 tahun, ia tidak meneruskan sekolahnya  karena tidak mempunyai biaya yang cukup. Semenjak itu, Dona mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dan ia diterima di sebuah rumah mewah sebagai pembantu rumah tangga. Keesokan harinya Dona bekerja di rumah yang mewah itu dengan mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai serta menyetrika pakaian.
            Dia sudah terbiasa dengan semua pekerjaan itu karena sejak usia 7 tahun, ia sudah diajarkan mengenai hidup mandiri. Ia bekerja dengan penuh semangat setiap hari di rumah mewah itu.  Walaupun  merasa cape, ia tetap semangat dan tersenyum dalam menjalani pekerjaannya itu. Dan sampai suatu hari, Dona mendapat upah karena pekerjaannya itu. Meski upah yang didapat itu tidak terlalu banyak, ia tetap bersyukur  dan sisa upahnya itu ditabung untuk persiapan masa  depannya.
           
Tiga bulan telah berlalu. Dona tetap masih bekerja di rumah mewah itu. Sedikit demi sedikit uang yang dia tabung telah banyak terkumpul. Meskipun ia bekerja di rumah orang, ia tidak akan pernah menyerah bekerja untuk menggapai cita-citanya yang diimpikan sewaktu kecil. Sambil bekerja sebagai pembantu di rumah mewah itu, Dona pun mengambil kursus / les yang berkaitan dengan tata boga. Ia membayar kursus tata boga itu dengan uang yang selama ini ditabungnya.
            Dalam kegiatan mengikuti kursus tata boga, ia dengan tekun dan sungguh-sungguh belajar. Ia membagi waktu, antara tuntutan pekerjaan sebagai pekerja rumah dengan kursus tata boga yang dijalaninya. Beberapa hari kemudian, Dona mencoba membuat kue bolu di rumah sahabatnya yang bernama Santi. Dan hasilnya sangat memuaskan. Ia berhasil membuat kue bolu dengan rasanya yang begitu lezat.
            Tak lama kemudian ia berhenti dari pekerjaannya itu. Ia ingin fokus pada les / kursus tata boganya. Suatu ketika Dona membuat kue nastar. Namun hasilnya gagal dan hal ini membuatnya kecewa. Ia tidak larut dalam kekecewaan ini. Ia terus berusaha dan berusaha. 
            Sampai pada suatu hari, ia tidak melanjutkan kursus tata boga itu karena uang yang dimilikinya tidak cukup. Beberapa hari kemudian Santi, sahabatnya itu menawarkan pekerjaan sebagai Chef di salah satu restoran yang terkenal dan dengan percaya diri ia menerima tawaran Santi. Keesokan harinya Dona mulai melaksanakan test di restoran tersebut. Setelah selesai pemiliki restoran itu menilai masakan Dona. Dan Dona pun berhasil membuat masakannya dengan rasa yang enak dan rapih. Dona pun kemudian diterima sebagai chef di restoran tersebut. Dona merasa senang dan terharu atas keberhasilannya selama ini. Dona mulai bekerja pada hari Senin. Dona pun mempersiapkan diri secara baik untuk memasak. Doa selalu berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan membantu dan membimbingnya. Keesokan harinya adalah hari Senin. Tibalah Ia menjalankan tugasnya sebagai chef. Pelanggan-pelanggan di restoran itu sangat menikmati makanan Dona karena makanannya itu enak dan lezat. Dona menjalankan tugasnya dengan lancar.

            Sesudah setahun lamanya, ia sudah mengumpulkan uang yang banyak dan berhasil membeli rumah mewah. Orang-orang bangga padanya karena mandiri dan terus berusaha. Ia telah menjadi orang kaya yang sukses dan rendah hati serta tidak sombong. Dona pada akhirnya membangun sebuah restoran pribadi.***(Agnes Kusmara Hadi-Kelas 8.4)         

No comments: