Pada suatu hari, ada seorang anak
yang bernama Dona. Dia tinggal sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal. Dia
tinggal di sebuah rumah kecil, kumuh dan tak layak untuk menjadi tempat
tinggalnya. Walaupun dia hidup sebatang kara, ia tidak patah semangat dalam
kehidupan sehari-harinya dan ia terus berusaha untuk mencapai cita-cita sebagai
chef yang terkenal. Di usia yang beranjak 14 tahun, ia tidak meneruskan
sekolahnya karena tidak mempunyai biaya
yang cukup. Semenjak itu, Dona mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga
dan ia diterima di sebuah rumah mewah sebagai pembantu rumah tangga. Keesokan
harinya Dona bekerja di rumah yang mewah itu dengan mencuci piring, mencuci
pakaian, mengepel lantai serta menyetrika pakaian.
Dia sudah terbiasa dengan semua
pekerjaan itu karena sejak usia 7 tahun, ia sudah diajarkan mengenai hidup
mandiri. Ia bekerja dengan penuh semangat setiap hari di rumah mewah itu. Walaupun merasa cape, ia tetap semangat dan tersenyum
dalam menjalani pekerjaannya itu. Dan sampai suatu hari, Dona mendapat upah
karena pekerjaannya itu. Meski upah yang didapat itu tidak terlalu banyak, ia
tetap bersyukur dan sisa upahnya itu
ditabung untuk persiapan masa depannya.
Dalam kegiatan mengikuti kursus tata
boga, ia dengan tekun dan sungguh-sungguh belajar. Ia membagi waktu, antara
tuntutan pekerjaan sebagai pekerja rumah dengan kursus tata boga yang
dijalaninya. Beberapa hari kemudian, Dona mencoba membuat kue bolu di rumah
sahabatnya yang bernama Santi. Dan hasilnya sangat memuaskan. Ia berhasil membuat
kue bolu dengan rasanya yang begitu lezat.
Tak lama kemudian ia berhenti dari
pekerjaannya itu. Ia ingin fokus pada les / kursus tata boganya. Suatu ketika
Dona membuat kue nastar. Namun hasilnya gagal dan hal ini membuatnya kecewa. Ia
tidak larut dalam kekecewaan ini. Ia terus berusaha dan berusaha.
Sampai
pada suatu hari, ia tidak melanjutkan kursus tata boga itu karena uang yang
dimilikinya tidak cukup. Beberapa hari kemudian Santi, sahabatnya itu
menawarkan pekerjaan sebagai Chef di salah satu restoran yang terkenal dan
dengan percaya diri ia menerima tawaran Santi. Keesokan harinya Dona mulai
melaksanakan test di restoran tersebut. Setelah selesai pemiliki restoran itu
menilai masakan Dona. Dan Dona pun berhasil membuat masakannya dengan rasa yang
enak dan rapih. Dona pun kemudian diterima sebagai chef di restoran tersebut.
Dona merasa senang dan terharu atas keberhasilannya selama ini. Dona mulai
bekerja pada hari Senin. Dona pun mempersiapkan diri secara baik untuk memasak.
Doa selalu berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan membantu dan membimbingnya.
Keesokan harinya adalah hari Senin. Tibalah Ia menjalankan tugasnya sebagai
chef. Pelanggan-pelanggan di restoran itu sangat menikmati makanan Dona karena
makanannya itu enak dan lezat. Dona menjalankan tugasnya dengan lancar.
Sesudah setahun lamanya, ia sudah
mengumpulkan uang yang banyak dan berhasil membeli rumah mewah. Orang-orang
bangga padanya karena mandiri dan terus berusaha. Ia telah menjadi orang kaya
yang sukses dan rendah hati serta tidak sombong. Dona pada akhirnya membangun
sebuah restoran pribadi.***(Agnes
Kusmara Hadi-Kelas 8.4)
0 komentar:
Post a Comment