Thursday, January 31, 2013

PAROKI SANTO AGUSTINUS – KARAWACI


Santo Agustinus adalah nama paroki. Nama pelindung paroki yang berada di kawasan Perumnas Karawaci ini bukanlah sebuah kesengajaan kalau kemudian menempatkan St. Agustinus ini sebagai pelindung Paroki. Meskipun pemakaian nama pelindung ini juga disamakan dengan tanggal peresmian Paroki St. Agustinus pada tanggal 28 Agustus 1988 dan menjadi hari Ulang Tahun Paroki setiap tanggal 28 Agustus tersebut, namun pemilihan Santo Agustinus diharapkan selalu menjadi inspirasi bagi umat, bahwa melalui pertobatannya yang sangat besar, St. Agustinus mampu memberi sumbangan yang bernilai bagi gereja.
            Sebagai kumpulan umat beriman yang berdosa, yang jauh dari kesempurnaan, umat diharapkan mampu menimba pertobatan St. Agustinus dan memulai sikap hidup yang terinspirasikan oleh injil dengan sebuah pertanyaan refleksi, “Injilkah yang menjiwai hidup mereka?” Hal ini juga selalu dan selalu diingatkan kepada umat dalam setiap perayaan Ulang Tahun Paroki, bahwa inti dari penghayatan umat beriman adalah melalui pertobatan. Melalui pertobatan inilah kita telah diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa menyelami kehendak Tuhan bagi kita. Melalui pertobatan juga sebagai sebuah pembelajaran akan kerendahan hati.

Letak Paroki St. Agustinus Karawaci

Mencapai Paroki St.Agustinus Karawaci Tangerang yang satu kompleks dengan Perhimpunan Sekolah STRADA, tidaklah sulit. Lingkungan perumahan “PERUMNAS” dengan jalan-jalan yang cukup lebar dan dilalui oleh kendaraan umum, membuat Paroki St.Agustinus Karawaci mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. Rute-rute kendaraan umum (Angkot) di wilayah Kotamadya Tangerang, seperti rute: R 11, R 14, R 17, R 02, R 08 Lippo, mulai dari arah: Cimone, Cikokol, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang Kota, Perumahan Lippo Karawaci melewati dan atau bersinggungan di terminal Cibodas yang dekat dengan keberadaan Paroki St.Agustinus, Jl. Prambanan Raya.
            Keberadaan umat menyebar sampai dengan radius 20 km dari pusat Gereja, dengan wilayah terjauh adalah wilayah Pasar Kemis dan Cikupa Tangerang. Karakteristik umat Paroki St.Agustinus, secara sosial ekonomi lebih pada range social menengah ke bawah, dengan mayoritas umat yang bekerja sebagai karyawan pabrik, pegawai negeri, guru, maupun karyawan lepas lainnya. Secara kultural, umat pada dasarnya merupakan masyarakat urban dengan mayoritas pendatang dari suku Jawa yang bekerja sebagai karyawan di pabrik-pabrik di wilayah Tangerang. Di samping itu juga ada pendatang dari Sumatera Utara, Flores, maupun daerah-daerah lain di Indonesia dan warga keturunan. Umat tersebut tersebar pada perumahan-perumahan: PERUMNAS I, II,III,IV, Perumahan Harapan Kita,  Perumahan Liga Mas Regency, Perumahan Cimone Mas Permai, Perumahan Aster, Perumahan Palem Semi, sebagian perumahan LIPPO Karawaci, Perumahan Taman Cibodas, Perumahan Keroncong Permai, Perumahan Taman Walet sampai dengan perumahan-perumahan kontrakan di sekitar Pasar Kemis, Cikupa. Menurut data statistik, jumlah umat ada 11.000 orang dan jumlah umat ini tersebar di 16 wilayah dan 84 lingkungan.

Sekilas Latar Belakang Paroki St. Agustinus – Karawaci

            Dalam sejarah cikal bakal berdirinya paroki ini, bermula dari umat di lingkungan Emanuel di Perumnas I – Karawaci Tangerang, yang pada tahun 1980, masih tergabung dalam Paroki Santa Maria yang Berhati Tak Bernoda di Jl. Daan Mogot Tangerang. Jarak lingkungan Emanuel dengan pusat paroki cukup jauh dan kendaraan umum masih minim, maka lingkungan ini kemudian dijadikan sebagai stasi dari Paroki Santa Maria- Tangerang. Pada waktu itu misa di lingkungan ini dilakukan hanya sebulan sekali, dengan menggunakan ruang rapat milik kantor pemasaran Perumnas di Jl. Cendrawasih Perumnas I Tangerang.
            Karena umat semakin bertambah banyak, maka dirasakan perlu untuk memiliki tempat yang lebih baik untuk beribadat. Untuk mempermudah pembangunan tempat ibadah yang sederhana maka dibentuk Panitia Pembangunan Gereja (PPG) dengan struktur kepengurusan:

Pelindung :  Romo FX. Tan Soe Ie, SJ (Pastor Kepala Paroki St.Maria)
Penasihat  :  J. Sarimin (Ketua Lingkungan Emanuel saat itu)
Ketua        : D. Sardjono
Sekretaris  :  M. Hutabarat
Bendahara :  R. Slamet Susyanto
      Atas usaha tim PPG tersebut, diperoleh tanah seluas 1000 m2 yang terletak di Jl. Cisabi, dengan Surat Keputusan dari Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tangerang berupa surat ijin lokasi dan penggunaan tanah untuk pembangunan gereja di Kawasan Perum Perumnas Tangerang dengan No: 370/PM.014.6/SIP/II/1981 tertanggal 25 Februari 1981. Dalam proses pendirian gedung tersebut maka diadakan kerja sama dengan perkumpulan STRADA dan dalam pembangunan diikutsertakan seluruh kekuatan umat di lingkungan Emanuel, pada tahun ajaran 1981 / 1982 dapat didirikan gedung serba guna tahap I sebagai tempat ibadah dan sekolah TK.
            Dalam kunjungan kegembalaannya, Bapak Uskup Agung Jakarta ke Paroki Tangerang pada bulan September 1981, beliau juga berkenan hadir di wilayah Emanuel. Beliau sangat terkesan dengan melimpah ruahnya umat yang hadir. Pertemuan diadakan dengan duduk secara lesehan di tikar. Pada kesempatan kunjungan yang pertama ini, beliau menyarankan agar segera mencari tanah yang luasnya memadai, supaya dapat menampung umat dengan segala kegiatannya. Atas saran tersebut Tim PPG mencari tanah yang sesuai. Akhirnya pada tanggal 2 Juni 1982 dapat dibeli tanah melalui Perkumpulan STRADA, sebidang tanah seluas 8.910 m2 yang terletak di Cibodas, Kecamatan Jatiuwung.
            Ternyata perkembangan umat semakin pesat, oleh Perkumpulan STRADA kemudian didirikan Gedung Serbaguna Tahap II, sekaligus sebagai gedung gereja, mengingat fasilitas tanah dan peruntukkannya adalah untuk gereja. Dengan gedung baru ini maka frekuensi misa dapat ditingkatkan menjadi 2 kali dalam satu bulan. Perkembangan pendidikanpun terus melaju pesat. Tahun 1984, Perkumpulan STRADA membeli tanah di Bencongan, tetapi karena lokasinya jauh dari jalan besar, timbul masalah dalam membangunnya. Karenanya dibangun lagi gedung darurat tahap III dengan memanfaatkan jalur hijau halaman sekolah.     
            Pada awal tahun 1985, terbetik berita bahwa tanah-tanah yang dibeli melalui perkumpulan STRADA yang berada di wilayah Emanuel akan terkena Proyek Perumnas II Tangerang. Sebagai gantinya diperoleh tanah yang berlokasi di Jl. Prambanan Perumnas II seluas 9.410 m2 dan sisanya seluas 2.290 m2 terletak di Jl. Danau Tondano. Pada bulan Mei 1988, diperoleh kabar dari keuskupan Agung Jakarta bahwa umat  di wilayah Emanuel dan sekitarnya akan dipisahkan dari Paroki Tangerang, mengingat di wilayah ini sudah ada umat, tanah dan Romo dari Ordo Salib Suci (OSC) yang telah bersedia untuk berkarya di sini.
            Sebagai persiapan pembukaan paroki baru, Keuskupan Agung Jakarta telah mempersiapkan sebuah rumah tipe M 70 di Jl. Prambanan 1 A yang dipergunakan sebagai pastoran sementara, sedangkan 2 rumah tipe M 54 di Jl. Empu Panuluh akan dipergunakan sebagai susteran. Sedangkan untuk ibadatnya sendiri, untuk sementara dibangun menempel dengan gedung darurat milik SD STRADA yang telah dibangun lebih dahulu. Pada tanggal 28 Agustus 1988, Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo Soekoto, SJ berkenan meresmikan Paroki St.Agustinus.

Pendirian Paroki St.Agustinus – Karawaci

Pada tanggal 28 Agustus 1988, Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo Soekoto, SJ meresmikan berdirinya Paroki Karawaci dengan nama pelindung Paroki St.Agustinus. Diresmikannya paroki ini secara formal tertuang dalam Surat Keputusan Keuskupan Agung Jakarta nomor 1344 / 3.25.4.39/ 88, tanggal 28 Agustus 1988 tentang pendirian Paroki Agustinus / PGDP Paroki St.Agustinus Karawaci, maka tugas tim PPG wilayah Emanuel dianggap selesai. Namun untuk mewujudkan gedung gereja yang sesungguhnya, oleh Dewan Paroki St.Agustinus dibentuklah Panitia Pembangunan Gereja  (PPG) Paroki St.Agustinus yang diketuai oleh Bapak FA Sri Hartono. Perjuangan PPG memperoleh ijin mendirikan bangunan tidak semulus yang kita harapkan, banyak kendala yang dihadapi. Bahkan sampai sekarang, ijin untuk mendirikan Gereja tersebut juga belum diperoleh, sehingga seiring dengan lajunya perkembangan umat di Paroki St.Agustinus, segera dipersiapkan tempat beribadah yang baru, dalam bentuk gedung serbaguna.
            Seiring dengan pergantian Dewan Paroki yang baru, Romo Christ Tukiyat, OSC, pastor kepala paroki saat itu, pada tanggal 14 Desember 1991 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Aula Dewan Paroki, dan telah selesai pengerjaannya 10 bulan kemudian. Pada tanggal 30 Agustus 1992, Aula serbaguna (Gedung Gereja) diresmikan penggunaannya oleh Romo A. Istiarto, OSC sebagai wakil provinsial OSC. Sampai dengan saat ini tugas untuk mewujudkan Ijin Mendirikan Gereja masih belum tercapai, semoga dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, gereja yang telah didambakan umat sejak 1988 (atau hampir 18 tahun lebih) dapat segera terealisir. Kendala utama belum terbitnya ijin mendirikan Gereja adalah karena belum adanya persetujuan dari warga sekitar, meskipun dalam batas tertentu keterlibatan paroki maupun umat katolik di sekitar Gereja telah cukup memberikan perhatian dan kerja sama dengan warga sekitar.   
Namun hal ini menjadi tantangan tersendiri, sehingga kelak hidup berdampingan dengan saling menghormati, saling bekerjasama bisa menjadi landasan di dalam persahabatan yang sejati. Meski dalam artis fisik, Paroki St. Agustinus belum memiliki gedung gereja namun sebagai kumpulan umat beriman, paroki St.Agustinus tetap diharapkan sebagai sumber pegangan iman bagi umat di wilayahnya. Bahkan dari paroki ini juga telah lahir paroki baru dengan stasinya yang sebelumnya menjadi stasi (St. Ascensio – Serpong) Paroki St.Agustinus Karawaci, yaitu: Paroki St. Monica – Bumi Serpong Damai, Stasi St. Helena – Perumahan Lippo Karawaci, serta Stasi St. Odilia – Perumahan Citra Raya.

Gereja Karawaci Sebagai Gereja Pengembangan

            Kalau menilik sejarah cikal bakal Gereja St. Agustinus Karawaci, maka berdirinya Gereja Karawaci adalah lebih disebabkan pada perkembangan umat karena proses industrialisasi yang terjadi di Tangerang yang dimulai tahun 1980-an, serta tumbuhnya perumahan-perumahan baru di wilayah Tangerang. Hal ini juga diperkuat dengan dibangunnya jalan tol Jakarta – Merak pada tahun 1985-an, yang secara tidak langsung sangat berpengaruh pada percepatan pertumbuhan wilayah Tangerang Barat dan sekitarnya. Gereja St. Agustinus yang semula hanya sebagai sebuah stasi dari Paroki St. Maria Tangerang, khususnya untuk wilayah Perumnas I dan Perumahan Cimone Permai, akhirnya melayani hampir seluruh wilayah Tangerang bagian barat, mulai dari wilayah Serpong sampai dengan Balaraja, mulai dari Cimone sampai dengan Pasar Kemis. Wilayah ini sebelumnya mempunyai radius pelayanan hampir 30 km dari pusat Gereja Karawaci. Sampai pada akhirnya dari paroki ini bersemi paroki baru beserta stasinya yang mengambil alih sebagian wilayah pelayanan Paroki St. Agustinus Karawaci, seperti: Paroki Sta. Monica yang mempunyai wilayah pelayanan di daerah Serpong dan sekitarnya, Stasi Sta. Helena dengan wilayah pelayanan perumahan Lippo Karawaci, Binong sampai dengan Legok, serta stasi Sta.Odilia Citra Raya dengan wilayah perumahan Citra Raya, Balaraja sampai dengan wilayah Tangerang Barat lainnya. Wilayah pelayanan paroki St. Agustinus Karawaci, sebelumnya adalah pecahan dari Paroki St.Maria yang Berhati Tak Bernoda. Setelah pemecahan kembali menjadi 3 wilayah pengembangan paroki baru, maka wilayah pelayanan Paroki St.Agustinus sekarang meliputi:
Sebelah Timur Gereja: Mulai dari Perumnas I, Perumahan Cimone, Jl.Teuku Umar (d.h. Karawaci) s.d. Perumahan Palem Semi dan sebagian perumahan Lippo Karawaci. (Saat ini wilayah BSD sudah menjadi Paroki Sta. Monica BSD).Sebelah Barat Gereja: Mulai dari Perumnas II, III, IV sampai dengan Perumahan Taman Cibodas, Keroncong Permai, Pasar Kemis dan Cikupa. Sebelah Selatan Gereja: Mulai Perumnas II, Perumahan Harapan Kita sampai dengan Jalan Tol Jakarta Merak. (Perumahan Lippo Karawaci s.d. Legok telah menjadi Stasi Sta. Helena Lippo Karawaci). Sebelah Utara Gereja: Mulai dari Perumahan Aster, Perumahan Cimone Mas Permai, Perumahan Ligamas Regency, daerah Jl. Sinta sampai dengan Jl.Gatot Subroto (d.h.Jl. Raya Serang). Luas cakupan wilayah pelayanan Paroki St. Agustinus Karawaci hampir mencapai jarak kurang lebih 20 km2. Luas cakupan wilayah tersebut hanya dilayani oleh 3 gembala dari Ordo Salib Suci (OSC) sejak awal paroki ini didirikan sampai dengan saat ini. Belum ada pergantian penanggungjawab reksa pastoral paroki ordo maupun konggregasi lain di paroki ini. Secara bergantian dalam suatu periode tertentu, penugasan imam-imam secara bergantian tetapi dari ordo yang sama yaitu Ordo Salib Suci (OSC).


0 komentar: