Tuesday, January 12, 2021

Mengajar Dengan Penuh Wibawa

 

Ketika musim corona menerpa dunia, sepertinya tak ada yang berkutik.  Hampir seluruh tatanan kehidupan diporak-porandakan oleh virus yang mematikan ini. Soal dunia kerja, banyak orang yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena  seluruh produksi perusahaan mengalami ketersendatan dan bahkan mengalami kebangkrutan. Kita semua kerja dari rumah, belajar dari rumah bagi siswa dan mahasiswa. Kita semua juga berdoa dan mengikuti misa dari rumah secara live streaming. Kehidupan rohani, dalam kondisi apa pun perlu dihidupkan agar iman kita tidak kendor  di saat  terpaan persoalan hidup semakin rumit.

Ketika mengalami pengalaman perjumpaan Tuhan secara live streaming, ada nuansa baru yang dialami oleh setiap orang. Dengan mengikuti perayaan Ekaristi secara live streaming melalui youtube, hampir setiap keluarga berkompromi untuk menentukan, paroki mana yang harus dikunjungi,  dan tentunya mereka (keluarga) bisa menilai, khotbah pastor mana yang lebih menarik perhatian dan penuh daya refleksi yang kuat.  Cara memilih para imam Katolik dengan kualitas khotbah yang menarik, sepertinya menjadi pilihan dan tentunya menjadi sebuah kegembiraan tersendiri ketika disapa oleh Sabda dan tafsir makna kitab suci. Di  era modern ini dengan dunia internet yang menghubungkan keluarga dengan paroki-paroki pilihan di dunia maya, menjadi sebuah pilihan yang menarik. Keluarga-keluarga yang selama ini (sebelum corona) mengikuti misa secara offline dan berhadapan dengan khotbah pastor parokinya yang kurang menyentuh, kini boleh mengalami suka cita karena sentuhan Sabda Allah melalui khotbah yang menarik dari imam di paroki lain pada dunia maya.

Injil hari ini,  Markus 1:21b-28, memperlihatkan Yesus yang mengajar dengan kuasa dan menarik perhatian dari para ahli Taurat. Ketika para ahli Taurat mengajar secara monoton dan terkesan kurang menarik maka kehadiran Yesus memberikan tawaran baru untuk bagaimana mendalami kitab Taurat dan mengejawantahkan pesan penting yang terkandung dalam kitab Taurat itu. Kewibawaan Yesus ditampilkan dihadapan para ahli Taurat ketika Ia sedang mengajar dan bertindak dengan kuasa-Nya untuk mengusir roh jahat. Tindakan Yesus sebagai bentuk pembebasan bagi mereka yang terbelenggu akibat roh jahat, memberikan cara baru bahwa Sabda itu memiliki kekuatan dan daya hidup baru. Yesus adalah Sang Sabda yang telah menjadi manusia. Ia mengajar dengan kuasa yang melampaui ratio manusia dan tindakan-Nya juga melebihi cara berpikir manusia. Cara Yesus memproklamirkan tentang kerajaan Allah, tidak hanya dengan mengajar tetapi juga memperkuat apa yang dikatakan-Nya dengan tindakan yang berpihak pada mereka yang menjadi korban dan mereka yang tersingkirkan.***(Valery Kopong)

No comments: