Wednesday, January 13, 2021

Menyembuhkan Yang Sakit

 

Setiap manusia, tentu mengalami dua sisi hidup yang saling bertentangan, namun selalu ada untuk dijumpai selama kita masih hidup di dunia ini. Ada saat untuk tertawa karena mengalami kegembiraan tetapi juga ada saat di mana kita harus menangis ketika kita berhadapan dengan  pengalaman yang tidak mengenakan dan bahkan menjadi beban hidup. Dua sisi hidup yang selalu beriringan dengan kehidupan manusia, perlu disikapi dengan baik. Ketika kita dianugerahi Tuhan dengan kesehatan yang baik maka perlu kita syukuri sebagai bagian pemberian istimewa dari Tuhan. Sebaliknya, ketika kita mengalami pengalaman sakit, pada saat yang sama, kita pun menyadari bahwa Tuhan menginginkan kita untuk berhenti sejenak, memulihkan kondisi yang kurang sehat itu. Kesehatan menjadi “harta berharga” karena dengan bermodal sehat, setiap kita boleh melakukan aktivitas secara normatif.

Hari ini dalam Injil Markus 1: 29-39, mengisahkan tentang Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus yang mengalami sakit demam. Yesus hanya memegang tangannya, seketika itu juga, demamnya hilang. Peristiwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus didorong oleh rasa belas kasih. Yesus menempatkan misi penyelamatan orang-orang sakit dan tersingkir sebagai prioritas utama. Tindakan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit juga menjadi cara untuk menghadirkan “Kerajaan Allah” yang sedang dilakukan-Nya.

Peristiwa penyembuhan pada mertua Simon Petrus, secara sederhana bisa dilihat bahwa sebelum Ia melakukan penyembuhan pada orang lain, Ia harus memulihkan yang sakit dalam kalangan internal, yang masih berhubungan dengan kerabat para rasul, terutama Simon Petrus. Perwujudan Kerajaan Allah harus bermula dari lingkungan internal melalui peristiwa penyembuhan orang sakit dan bisa bergerak keluar untuk meyakinkan publik bahwa kerajaan Allah sudah dan sedang terlaksana dalam diri Yesus.


Warta tentang kerajaan Allah, menawarkan suka cita bagi siapa saja yang membuka diri akan kehadiran Kerajaan Allah. Kerinduan terbesar akan kedatangan kerajaan Allah
 yang menyelamatkan, muncul dalam diri mereka yang sakit. Mereka yang pulih dari sakit menjadi “corong utama” untuk memperkenalkan bahwa Mesias sudah datang dan kerajaan Allah sedang berpihak pada mereka. Kerajaan Allah hadir untuk memulihkan yang sakit, menegakkan yang lumpuh dan membangkitkan orang yang sudah meninggal. Kerajaan Allah berpihak pada mereka yang selalu membuka diri.***(Valery Kopong)

 

 

No comments: