Saturday, May 29, 2010

Di Kupang, Nusatenggara Timur, tiap pagi saya membaca koran harian POS KUPANG. Sesekali membaca TIMOR EXPRESS alias TIMEX. POS KUPANG milik Kelompok Kompas Gramedia, sedangkan TIMEX milik Grup Jawa Pos. Meski berada di bawah manajemen konglomerat media, penampilan kedua koran utama di NTT ini tidak menarik. Mirip koran-koran lawas tahun 1980-an, bahkan 1970-an, ketika teknologi komputer belum dikenal....

Sunday, April 11, 2010

MEMAKNAI 500 TAHUN TUAN MA

Oleh: Valery Kopong* LARANTUKA sepertinya geger oleh perayaan peringatan 500 tahun Tuan Ma. Perayaan ini membawa sebuah titik terang perubahan dan pembaharuan iman. Iman mestinya ditumbuhkan dan dipelihara dari waktu ke waktu. Momentum “perayaan 500 tahun Tuan Ma” menjadi saat teduh untuk melihat kembali peristiwa masa lampau dan memperhadapkan dengan peristiwa masa kini. Perayaan 500 tahun Tuan...

Monday, September 21, 2009

PENGALAMAN SYUKUR SI KUSTAOleh: Valery Kopong*Kehidupan orang-orang kusta adalah kehidupan yang jauh dari sentuhan masyarakat. Eksistensi mereka terdepak dari pergaulan umum karena penyakit kusta yang menyelimuti diri mereka. Mereka lalu memahami diri sebagai kaum buangan dan masyarakat menilai mereka sebagai manusia yang terkutuk. Stigma ini sepertinya melembaga dalam masyarakat dan setiap orang...

J A N J IOleh: Valery Kopong*“Di sebuah paroki di Wina, Austria, terjadi sebuah peristiwa yang membahagiakan tetapi mengundang keanehan. Satu pasangan suami-isteri meresmikan pernikahannya secara gerejani tepat pada saat mereka merayakan HUT ke 25 pernikahan mereka secara sipil. Putra tunggal mereka berusia 23 tahun. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bagi sementara orang membuat sebuah keputusan untuk...

ASA BOCAH KARDUSOleh: Lucee OctaviaSeorang anak berlari keluar kelas dengan gembiranya menuju lapangan, diikuti dengan teman-temannya yang lain. Mereka melompat kegirangan, saling tertawa, saling bersalaman, hingga ada juga yang saling berpelukan. Mereka semua larut dalam kegembiraannya setelah mendapat pengumuman bahwa mereka semua dinyatakan LULUS.Dito, salah satu dari mereka, begitu terharunya....

Sunday, August 30, 2009

“MENCURIGAI KEBENARAN”

Oleh: Valery Kopong* Ketika ledakan Bom bunuh diri membombardir sebuah kehidupan yang mapan, ada segumpal emosi mengental di langit kebencian, sebuah tanda protes atas peristiwa keji itu. Ada gumpalan daging manusia berhambur, ada jerit tangis bagi mereka yang “tertunda kematiannya” dan hanya menderita luka parah. Situasi yang parah ini tidak juga mengundang empati dari kelompok teroris, yang ada...

Monday, August 24, 2009

IDEOLOGI RASA

Oleh: Valery Kopong* BEDA, nama sahabat saya dari Flores (Adonara). Kami bertemu untuk pertama kalinya di Jakarta. Suatu sore, di bawah gemerlapnya sorotan sinar lampu kota, dengan langkah pasti ia berjalan menelusuri lorong-lorong kota untuk mencari makanan khas Flores. Dalam proses pencarian panjang, ia berjumpa dengan Warteg (warung tegal), Warsun (Warung Sunda), Warung Padang. Lama ia mencari...

Thursday, May 28, 2009

JAM DINDING

Oleh: Valery Kopong*Hampir setiap hari saya selalu melihat jam, entahkah jam dinding atau jam tangan. Bangun pagi aku diingatkan oleh detakan jam dinding yang menunjukkan waktu yang tak lama lagi untuk bergegas menuju tempat kerja. Demikian juga di tempat kerja, aku tak luput dari detakan dinding oleh jarum jam. Memang, membosankan apabila suasana terus berlanjut dalam rutinitas hidup manusia. Setiap...

MARIA DAN EMPATI SOSIAL

Oleh: Valery Kopong*Ketika almahrum, Pater Sareng Oringbao, SVD menggagas sebuah pahatan patung Maria dengan mengenakan pakaian adat Sikka-Maumere-Flores, mengundang reaksi dari banyak pihak. Ada perdebatan yang muncul di permukaan silang pendapat. Ada yang mengatakan bahwa pakaian Bunda Maria adalah simbol religius yang dapat merangkul semua orang di bawah kepakan mantel sang Bunda, karena itu pakaiannya...

TITIAN HIDUP

Oleh: Valery Kopong* “Hidup yang tidak dipertanyakan adalah hidup yang tidak pantas untuk dijalani.” Barangkali benar bahwa ketika menjalani hidup terkadang dilihat sebagai sebuah rutinitas maka ada bahaya yang muncul yaitu kita terjebak dalam sebuah rutinitas yang membosankan. Orang tidak melihat pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian dari panggilan hidup tetapi lebih dari itu hanya sekedar untuk...