Friday, March 14, 2014

Satu tahun Paus Fransiskus ditandai dengan peluncuran buku online gratis


Satu tahun Paus Fransiskus ditandai dengan peluncuran buku online gratis thumbnail13/03/2014


















Untuk menghormati peringatan satu tahun Paus Fransiskus, website Vatikan telah menerbitkan sebuah buku online khusus, yang berisikan homili dan pidatonya selama setahun.
Berjudul “Do we want to be holy? Yes or no?”, buku online itu dapat ditemukan di situs web resmi Vatikan dengan hanya mengklik sebuah bahasa pilihan, setelah itu sebuah jendela pop-up muncul dengan sampul buku dan judul.
Dimulai dengan sapaan Paus Fransiskus kepada umat Katolik, “saudara-saudari terkasih, jangan sedih” karena “orang Kristen tidak boleh sedih,” memoar maya itu menawarkan kutipan singkat dari kata-kata Paus Fransiskus, yang diambil dari homili, pidato dan ceramahnya selama setahun.
Di bawah setiap kutipan tersebut terdapat sebuah link ke teks, dan setiap frase disertai dengan fotonya, yang dimuat di halaman milik harian Vatikan, L’Osservatore Romano.

Melihat satu tahun kepemimpinan Paus Fransiskus

12/03/2014
Melihat satu tahun kepemimpinan Paus Fransiskus thumbnail
Pada tanggal 13 Maret ini kita merayakan ulang tahun pertama terpilihnya Jorge Mario Bergoglio sebagai Paus Fransiskus. Dan bulan depannya lagi kita akan menyaksikan acara yang akan mengungkapkan lebih banyak lagi tentang dia dan apa yang kita harapkan selama masa kepausannya.
Bulan April, Paus Fransiskus akan menguduskan Paus Yohanes Paulus II dan Paus Yohanes XXIII secara bersamaan. Kedua paus ini masing-masing menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda sebagai Uskup Roma. Paus Yohanes XXIII mencanangkan Konsili Vatikan II dan membuka pintu Gereja selebar-lebarnya. Sedangkan Yohanes Paulus II menegakkan dan meluruskan Gereja ketika orang berpikir sudah tidak bisa dikendalikan lagi.

Thursday, February 27, 2014

MADAH KEMULIAAN (GLORIA)


                Madah Kemuliaan (Gloria) merupakan salah satu madah Kristen kuno yang disusun menurut gaya mazmur dan melanjutkan tradisi Perjanjian Baru. Madah Kemuliaan (Gloria) berisi madah yang memuji dan memuliakan Allah Bapa dan Yesus Kristus Putra-Nya bersama Roh Kudus.
                Bagian pertama seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Allah Bapa di surga. Bagian kedua seruan pujian dan pemuliaan ditujukkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal. Bagian ketiga, seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Roh Kudus. Dengan demikian, struktur trinitaris dari madah kemuliaan itu menjadi tampak dan jelas. Pujian kepada Bapa dan Putera bagaimanapun juga hanya selalu berlangsung dalam Roh Kudus.
                Madah Kemuliaan ini pertama-tama adalah madah seluruh umat beriman. Maka PUMR menyatakan: “Kemuliaan dibuka oleh imam atau, lebih cocok, oleh solis atau koor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh umat dan paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh koor. Bila tidak dilagukan, madah Kemuliaan dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan” (PUMR 53). Dari ketentuan itu, madah kemuliaan tidak harus dibuka oleh imam. Seorang solis atau koor boleh memulai madah kemuliaan. Alasannya, sekali lagi karena madah kemuliaan ini milik atau bagian umat.
                Pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan Prapaskah, harus ada madah Kemuliaan, entah dinyanyikan atau diucapkan.***   



Friday, February 21, 2014

CITRA ANGGOTA DEWAN


Citra DPR masih terpuruk. Dari riset terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terungkap bahwa mayoritas orangtua (56,43 persen) tidak ingin anak-anaknya kelak menjadi anggota legislator di Senayan. Berdasarkan hasil survey, hanya 37,62 persen orangtua yang berkeinginan anaknya menjadi anggota DPR. Sebanyak 5,95 persen sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak dijawab. “Hasil ini faktual dan aktual. Yakni, menjadi anggota DPR dengan beragam fasilitas dan gaji besar bukan lagi impian para orangtua untuk anak-anak mereka,” terang peneliti LSI Rully Akbar saat memaparkan hasil survey, Minggu (18/11).(Radar Banten 19/11/2012)
                Mengapa jabatan dan profesi idaman yang menjanjikan gelimang uang dan harta tetapi justeru tidak diminati oleh publik? Keluhan ini memiliki dasar yang kuat dengan melihat fakta yang dibeberkan berkaitan dengan karakter dan perilaku anggota-anggota dewan yang cenderung manipulatif. Persoalan mempermainkan anggaran seperti yang disinyalir,  menjadi sebuah kunci melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap anggota-anggota DPR/DPRD. Mengapa bisa terjadi manipulasi proyek yang lebih banyak mengeruk keuntungan pribadi ataupun kelompok dan meniadakan aspek kesejahteraan masyarakat? Tulisan sederhana ini hanya mau menyoroti  tugas dan wewenang DPRD dan permasalahan umum yang
terjadi dan menjadi keluhan publik.


Gereja Katolik bantu korban erupsi Gunung Kelud

Gereja Katolik bantu korban erupsi Gunung Kelud

Wednesday, February 12, 2014

Biarawati dari Maaloula kembali muncul di video

Biarawati dari Maaloula kembali muncul di video

PUKEN MOE HENA


Inak senaren….
Onek sama peteno ko’on moe
Tobo rae lango losen lolon
Peten moe rae ruran puken
Hedono moon ape nuhun ti ma’an kame mekan watan kena’en

Pi reron ni uran beto liko kuma, pae bani
kedoko dela onek nai peteno. Nolhon kae, go  leik keni-keni pana gawak woka pai tuda pia Gelong Lama Luat, Luat Lama Ledan.
onek peten budi dike moenem, neik kewatek kiwane ka’an towe  nawakek ti onek nabe mu’ut. Neku ina moe mai tobo ruran puken, gute wato ma’an gae wata.   
Nuan padu rema gere…..mo ole goe lau uma sika tukan. Mo tutu temutu “kelake ado pehan-kewae sedo boleng,” pai  hipuka mo tutu tapan  opu kopong, na huban bolaka no’on suri sanga rian.

Friday, January 24, 2014

Tenda untuk Presiden SBY dibangun di pelataran gereja Katolik


Tenda untuk Presiden SBY dibangun di pelataran gereja Katolik thumbnail

23/01/2014
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah kabar penggunaan tenda seharga Rp 15 miliar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sinabung.
“Berita yang berkembang di media sosial itu tidak benar. BNPB tidak punya tenda VVIP seharga Rp 15 miliar seperti yang banyak diributkan. Presiden akan menggunakan tenda posko selama berkunjung di Sinabung,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Rabu, 22 Januari 2014, seperti dilansir tempo.co.

Friday, January 17, 2014

Ningrum bersyukur fotonya dengan Suster Patrice jadi inspirasi

16/01/2014
Ningrum bersyukur fotonya dengan Suster Patrice jadi inspirasi thumbnail
Ningrum dan Suster Maria Patrice OSF

Ningrum Septianda, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa, bersyukur bila fotonya bersama sahabatnya, Suster Maria Patrice OSF, mampu mengilhami persaudaraan umat beragama di Nusantara.
Meskipun demikian, Ningrum mengaku kaget pertemanannya dengan biarawati yang diabadikan oleh Lexy Rambadeta pada 8 Januari 2014 lalu menjadi istimewa. Padahal, pertemanan antarumat beragama merupakan hal yang wajar dan biasa di Yogyakarta.

Wednesday, January 8, 2014

LUKA SEJARAH



Salah seorang tokoh yang diangkat dan diteladani dalam bulan Kitab Suci adalah Rut.  Rut sangat menghargai mertuanya, merawat dan mendampingi Naomi walaupun suaminya sendiri seorang lelaki Betlehem telah meninggal dunia. Apa yang dilakukan ini  terkesan sederhana tetapi sulit dalam pelaksanaan. Tindakan penghargaan terhadap mertua ini juga diinspirasi oleh sepuluh perintah Allah, terutama perintah Allah ke 4, hormatilah ayah dan ibumu, menghormati orang tua. Dalam proses menghormati orang tua, cinta dan kasih menjadi landasan utama dan menjadi penggerak untuk merawat orang tua yang telah uzur usianya dan membutuhkan perhatian dari orang lain. Apa yang dilakukan oleh Rut terhadap mertuanya, menjadikan orang-orang sepuh  untuk menemukan jati diri kembali sebagai manusia, sekaligus menyadari bahwa manusia hidup bergantung pada orang lain, terutama anak-anaknya.
Menelusuri liku-liku kehidupan Rut, seakan membentangkan sebuah garis luka yang panjang, sebuah garis luka sejarah. Dalam luka yang menetap di batin, Rut tetap tegar menghadapi sebuah kenyataan hidup yang pahit. Perjalanan hidup Rut penuh dengan tetasan air mata. Tetapi air mata yang keluar dan membasahi wajahnya ketika dirundung duka, adalah air mata keberpihakkan. Rut berduka menatap sanak keluarganya yang terenggut nyawa karena derita kelaparan berkepanjangan. Dalam duka pula, ia meratapi kepergian Mahlon suaminya untuk selamanya.

Friday, December 13, 2013

ADA MAAF LAHIR DARI YANG TERLUKA



Judul                : Pengampunan Yang Menyembuhkan
Penulis            : Jean Maalouf  
Penerjemah    : Wilhelmus David  
Penerbit          : Orbit Media
Tebal              : 122 halaman
ISBN               : 978-602-17548-9-4

Ketika Paus Yohanes Paulus II ditembak, sepertinya tidak ada dendam yang tumbuh dalam dirinya. Paus Yohanes Paulus II setelah sembuh, malah mengunjungi si penembak. Dunia menjadi heran penuh tanya, mengapa Ia yang terluka harus memulai menumbuhkan rasa maaf kepada orang yang melukainya? Tindakan mendiang ini tidak merupakan tindakan simbolik tetapi mewujudnyatakan tindakan  kasih yang pernah diperlihatkan oleh Sang Guru, Yesus Kristus. Yesus tidak menaruh dendam terhadap mereka yang menganiaya, bahkan Yudas Iskariot  yang datang membawa para algoju hendak menangkapnya, Yesus masih menyapanya sebagai sahabat. “Sahabat, untuk maksud itukah engkau datang?”
Pengampunan dalam lingkup pemikiran orang-orang Kristiani merupakan landasan utama dalam menghidupi kehidupan ini. Yesus yang telah membawa hukum kasih, menjadikan setiap pengikutnya meneladani apa yang telah dilakukan. Apakah orang-orang Katolik dan orang-orang Kristiani secara umum sudah mewujudkan kasih dan memberi pengampunan kepada orang lain ketika orang lain melakukan kesalahan terhadapnya? Mengampuni orang lain, seperti yang dianjurkan oleh Yesus terkesan gampang tetapi ini menjadi tantangan berat bagi orang-orang Katolik karena tidak mudah mengampuni orang-orang yang telah melukai hati kita.

Paus Fransiskus, tokoh tahun ini versi Time


Paus Fransiskus, tokoh tahun ini versi Time thumbnail


12/12/2013
Majalah Time telah menetapkan Paus Fransiskus  sebagai Person of The Year for 2013.
Redaktur pelaksana Majalah Time Nancy Gibbs menjelaskan keputusan mengapa mereka memilih Paus Fransiskus  ketimbang Edward Snowden.
Time menyebut alasan memilih Paus karena kerendahan hati dan perjuangannya melawan kemiskinan di dunia.
“Selama sembilan bulan, ia telah menempatkan dirinya di tengah-tengah percakapan sentral waktu kita, tentang kekayaan dan kemiskinan, keadilan dan keadilan, transparansi, modernitas, globalisasi, peran perempuan, sifat perkawinan, godaan kekuasaan,” ujar Gibbs.
“Ketika ia mencium wajah seorang pria cacat atau mencuci kaki seorang wanita Muslim, gambaranya bergema jauh melampaui batas-batas Gereja Katolik.”
Tak hanya Majalah Time yang menetapkan Paus Fransiskus sebagai tokoh tahun ini. Pada awal Juli lalu, majalah Vanity Fair, Italia pun terlebih dulu memilih pemimpin umat Katolik pengganti Paus Benediktus XVI itu.

Thursday, December 12, 2013

MEMPERKENALKAN TUHAN MELALUI LEMBAGA PENDIDIKAN



“Saya mengenal Tuhan lewat lagu pelangi-pelangi,” papar Agus Handoyo ketika tampil sebagai pembicara di hadapan para kepala sekolah yang hadir. Pertemuan yang menghadirkan para kepala sekolah di sekolah swasta Katolik se-provinsi Banten, mengusung tema:  “Melalui workshop  pengembangan mutu guru, kita tingkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan agama Katolik pada sekolah swasta katolik di Provinsi Banten.” Acara yang berlangsung di hotel Regal-Anyer  pada tanggal 22-23 November 2013 ini diselenggarakan  oleh Bimas Katolik pada Kementerian Agama Provinsi Banten.
Bimas Katolik melihat bahwa keberadaan sekolah swasta Katolik yang menyebar di wilayah Banten menjadi sarana pewartaan Injil dan memperkenalkan Yesus Kristus, karena itu Bimas Katolik merasa perlu untuk mengundang para kepala sekolah di sekolah swasta Katolik se-provinsi Banten untuk hadir dalam pertemuan untuk menggali peran awal misi kekatolikan lewat dunia pendidikan.
Menurut Bapak Agus Handoyo, prinsip sebagai pengajar (sebagai guru) harus bersatu dengan Gereja sebagai guru dan ibu. Gereja dikonotasikan sebagai ibu yang melahirkan anggotanya melalui pembaptisan dan Gereja tiada henti melahirkan putera/i baru, mengembangkan keluarga Allah.  Melalui Gereja, seorang katekis berusaha untuk memperkenalkan Tuhan kepada orang lain. Mengenal Tuhan lewat banyak cara, salah satunya adalah lewat lagu, seperti yang dialami oleh Bapak Agus.   
Kalau melihat masa-masa lampau, keberadaan sekolah-sekolah Katolik, umumnya berada di sekitar lingkungan Gereja. Menurut Agus Handoyo, sekolah berperan penting untuk mendidik dan mencerdaskan umat agar sanggup untuk berbicara dan mewartakan tentang Tuhan. Di sini bisa dilihat bahwa awal misi kekatolikan terjadi kolaborasi antara dunia pendidikan dan Gereja. Dua institusi ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk membangun kekuatan dalam menyebarkan nilai-nilai Injili.

Sunday, November 24, 2013

Paus angkat Pastor Paskalis OFM sebagai Uskup Bogor

22/11/2013
Paus angkat Pastor Paskalis OFM sebagai Uskup Bogor thumbnail
Pastor Paskalis Bruno Syukur OFM

Pada Kamis (21/11), Paus Fransiskus mengangkat Pastor Paskalis Bruno Syukur OFM sebagai Uskup Bogor yang baru.
Sebagaimana dilansir Agenzia Fides, penunjukkan ini dilakukan setelah Bapa Suci menerima permohonan pengunduran diri Mgr Mikael Cosmas Angkur OFM yang menjadi Uskup Bogor sejak 1994 dan kini menginjak usia 76 tahun.
Pastor Paskalis yang lahir di Ranggu, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada 17 Mei 1962 selama ini bertugas sebagai Definitor General OFM di Roma, jabatan di bawah pemimpin umum OFM. Dari 9 anggota Definitor General, ia membawahi sejumlah provinsi OFM di Asia dan Oceania, seperti India, Pakistan, Jepang, Australia-Selandia Baru, termasuk Indonesia.

Wednesday, November 13, 2013

Bayi lahir di tengah kehancuran akibat topan Haiyan


12/11/2013
Bayi lahir di tengah kehancuran akibat topan Haiyan thumbnail

Seorang bayi perempuan lahir di bandara di kota Tacloban, Filipina yang telah hancur akibat topan dahsyat, pada Senin, memberikan secercah harapan di tengah kehancuran yang meluas.
Suara terdengar ketika Emily Ortega, 21, melahirkan seorang bayi sehat di sebuah klinik darurat di bandara yang hancur itu. Bayi tersebut diberi nama Bea Sagales Joy.
Ortega berada di pusat evakuasi ketika hembusan Topan Haiyan yang mencapai 315 kilometer per jam dan disertai hujan deras, memicu terjadinya banjir di beberapa wilayah yang dilintasi oleh badai tersebut. Ortega harus berenang  untuk mencapai sebuah  posko untuk menyelamatkan hidupnya, demikian Associated Press.
Bayi itu diberi nama Bea setelah  neneknya Beatrice, yang masih hilang hingga Senin.
Suami Ortega berada di ibukota Manila, yang berjarak sekitar 360 kilometer sebelah barat laut Tacloban. Dia tidak tahu apa yang telah terjadi dengan keluarganya.
Semua sarana di bandara Tacloban hancur karena air laut menyapu kota itu, menghancurkan kaca menara telkom, meratakan terminal dan menjungkirbalikkan kendaraan-kendaraan di sekitarnya.
Pengelola bandara Efren Nagrama, 47, mengatakan kepada Reuters bahwa  ketinggian air mencapai 7 meter.
Sementara itu, kisah menyedihkan  mulai bermunculan. Mayat-mayat terlihat tergantung di atas cabang-cabang pohon, bangunan, dan juga tergeletak di trotoar,  demikian lapor  Associated Press.
Sumber: ‘Miracle baby’ born amid Tacloban typhoon wreckage


Paus Fransiskus kirim bantuan US$150 ribu untuk korban badai di Filipina

12/11/2013
Paus Fransiskus kirim bantuan US$150 ribu untuk korban badai di Filipina thumbnail
















Paus Fransiskus telah mengirimkan apa yang disebut Vatikan sebagai bantuan awal kepada para korban badai di Filipina sebesar US$150 ribu.
Uang itu akan disalurkan oleh lembaga amal milik Paus Cor Unum kepada Gereja lokal di area yang mengalami kerusakan paling parah yaitu Leyte dan Kepulauan Samar.
Vatikan menyebut dana bantuan itu sebagai ekspresi konkret dari rasa simpati dan dukungan spiritual dari Paus kepada warga Filipina.
Pada Minggu (10/11), Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk memberikan bantuan konkret kepada para korban badai di Filipina.
Dia kemudian memimpin doa bagi para korban bencana bersama umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus.
Korban tewas akibat topan dahsyat yang menyapu seluruh kota-kota di Filipina bisa melebihi 10.000 orang, pihak berwenang melaporkan pada Minggu bahwa bencana itu adalah yang terburuk di negara itu. (metrotvnews.com)

MADAH KEMULIAAN (GLORIA)




                Madah Kemuliaan (Gloria) merupakan salah satu madah Kristen kuno yang disusun menurut gaya mazmur dan melanjutkan tradisi Perjanjian Baru. Madah Kemuliaan (Gloria) berisi madah yang memuji dan memuliakan Allah Bapa dan Yesus Kristus Putra-Nya bersama Roh Kudus.
                Bagian pertama seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Allah Bapa di surga. Bagian kedua seruan pujian dan pemuliaan ditujukkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal. Bagian ketiga, seruan pujian dan pemuliaan ditujukan kepada Roh Kudus. Dengan demikian, struktur trinitaris dari madah kemuliaan itu menjadi tampak dan jelas. Pujian kepada Bapa dan Putera bagaimanapun juga hanya selalu berlangsung dalam Roh Kudus.
               

TUHAN KASIHANILAH KAMI (KYRIE)




                Istilah Kyrie diambilkan dari kata-kata Yunani: Kyrie eleison, yang diterjemahkan: Tuhan, kasihanilah. Seruan Tuhan (Kyrie) di sini pertama-tama adalah seruan yang menyampaikan penghormatan kepada Yesus Kristus yang kita sebut Tuhan. Kata-kata kasihanilah (eleison) merupakan seruan untuk memohon belas kasih ilahi. Seruan itu pula yang disampaikan oleh dua orang buta (bdk. Mat. 9:27 dan Mat. 20:30) atau Bartimeus (Mrk 10:47), atau perempuan Kanaan itu (Mat. 15:22).
                Dari bentuknya, kyrie ini merupakan suatu litani. Bentuk litani selalu terdiri atas suatu pernyataan atau permohonan yang dibawakan oleh petugas dan dijawab oleh umat beriman dengan seruan yang selalu sama. Sebenarnya seruan Kyrie eleison ini sudah dikenal dalam lingkungan kafir, saat mereka menghormati dewa atau raja / kaisar mereka.
               

Tuesday, November 5, 2013

JABATAN RAHMAT




Judul Buku         : Ketua Lingkungan Di Era Sibuk
Penulis                : Marcus Leonhard Supama
Penerbit              : Kanisius, Yogyakarta 2012
Tebal Buku         : 176 halaman

Ketika masa jabatan Ketua Lingkungan di ujung waktu, ada kecemasan menghinggap di hati para anggota lingkungan itu. Mengapa kecemasan massal muncul secara serentak? Kecemasan bercampur rasa takut sebenarnya menyembunyikan sebuah penolakan  untuk tidak dipilih menjadi Ketua Lingkungan.   Tetapi dibalik kecemasan itu, muncul harapan yang sama, moga-moga ketua lingkungan yang lama dikukuhkan lagi. Memang, realita ini tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi ketua lingkungan adalah sebuah jabatan yang membebani, apalagi  tidak diimbangi dengan honorarium.  
                Membaca buku “Ketua Lingkungan di Era Sibuk,” penulis mengajak untuk  membangun esensi panggilan setiap orang Katolik. Dibaptis untuk masuk ke dalam Gereja Katolik secara implisit menyiratkan sebuah panggilan luhur  untuk menjadi pewarta dan saksi Kristus. Menjadi Ketua Lingkungan juga merupakan ejawantah dari rahmat baptisan yang telah kita terima. Dalam pengantar buku ini, Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta menekankan “Supaya umat di lingkungan berakar dalam iman, semakin bertumbuh dalam persaudaraan dan semakian berbuah dalam pelayanan kasih dibutuhkan banyak orang yang memiliki niat, kehendak atau kemauan untuk melayani.”
               

Friday, November 1, 2013

MENYIAPKAN GENERASI BARU

Foto penulis bersama Uskup Frans Kopong Kung

Couples For Christ, merupakan sebuah komunitas dalam Gereja Katolik yang menampung  para pasangan suami isteri yang memiliki kepedulian tinggi terhadap persoalan hidup perkawinan (hidup berkeluarga)  dan persoalan yang dihadapi oleh Gereja saat ini. Sudah cukup lama komunitas  ini berdiri dan banyak kegiatan telah dilakukan sebagai bentuk kepedulian  terhadap mereka yang membutuhkan bantuan. Beberapa waktu yang lalu, para pemimpin Couples For Christ (CFC) seluruh Indonesia mengadakan pertemuan untuk syering pengalaman hidup dan membahas program-program tahunan yang akan dilaksanakan nanti.  Pertemuan yang diadakan pada tanggal 14 September 2013 ini, juga menghadirkan Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Uskup Keuskupan Larantuka-Flores Timur dan sekaligus pembina Couples For Christ.
            Di hadapan ratusan peserta dari pelbagai daerah, Mgr. Frans Kopong mengatakan bahwa Couples For Christ merupakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengandalkan kekuatan Roh Kudus. “Komunitas CFC  merupakan komunitas pelayanan yang selalu bersatu dan searah dengan perjalanan Gereja.” Model persatuan CFC dengan Gereja memiliki tekanan dasar teologi yang mendalam, terutama