Wednesday, April 13, 2016

BAHAYA NARKOBA


(PEMAHAMAN DAN PENCEGAHAN)


                Narkoba merupakan hal baru dalam kehidupan kita. Kita tidak terlalu tahu persis tentang hal ini tetapi sangat berbahaya yang mengancam kehidupan anak-anak kita.  Romo FX. Sugiyana, Pr dihadapan para Penyuluh Agama Katolik,  dia memulai menceritakan tentang pengalamannya ketika berkunjung ke Vatikan. Ada tulisan: this is our dream, menunjukkan bahwa ada skenario dari kelompok tertentu yang sebelum meledakan bom di Brussel. Kita tidak terlalu tahu banyak tentang masalah narkoba, tetapi masalah-masalah ini menjadi komitmen kita dan melawannya dengan menghadirkan karya-karya keselamatan Allah. Seluruh warta kita akan menjadi lebih nyata kalau kita tempatkan konteks bangsa yang sedang menghadapi banyak persoalan. Mungkin kita akan diskusi tentang apa itu narkoba tetapi kita berusaha untuk terpanggil  melakukan sesuatu karena hal ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Karena narkoba ini menjerat kehidupan banyak kalangan masyarakat tanpa melihat jenjang sosialnya.
Rm. FX. Sugiyana, Pr, Yogya, 13-4-2016
            Mungkin juga dalam melakukan tindakan-tindakan radikal, kelompok-kelompok ini mungkin mengkonsumsi narkoba untuk menghilangkan rasa takut sebelum melakukan tindakan bunuh diri. Tetapi tetap menjadi sebuah pemisahan yang tegas antara dua hal yang berbeda ini. Banyak orang yang terkesan alim dan hidup baik, tetapi pada akhirnya bisa terkena masalah narkoba. Para artis misalnya, yang terkesan baik di atas panggung tetapi ternyata bisa terkena narkoba. Yang menjadi filter yang bisa melindungi dirinya adalah dirinya sendiri dan lingkungan di mana dia hidup. Maka wajar kalau Indonesia sudah mencanangkan bahwa negara ini sudah darurat narkoba.
            “Jangan ada kata  coba-coba karena akan ada kecanduan.” Kata-kata ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan ini berawal dari upaya coba-coba tetapi pada akhirnya ketagihan dan hidupnya menjadi rusak. Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang banyak, juga menjadi target di mana para bandar narkoba bisa menargetkan narkoba dengan sasaran warga Indonesia terutama generasi muda. Lingkugan yang bersih akan membantu  para penghuninya untuk berpikir bersih. Masalah dalam keluarga yang harmonis, bisa juga terkena narkoba karena  dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia hidup dan bergaul.
           
Kalau melihat kasus yang sedang terjadi, hampir semua kalangan terkena jeratan narkoba. Ada yang PNS, ada polisi, swasta, petani, buruh, mahasiswa, pengangguran dan juga pelajar. Hampir semua golongan merasakan hal ini dan menjadi masalah besar sampai saat ini. Ketika persoalan narkoba merasuki diri seseorang maka seluruh harta kekayaan dijual demi narkoba. Ada orang tua merasa sedih saat berhadapan dengan anaknya yang terkena narkoba tetapi anak yang kecanduan itu tidak memiliki rasa kasihan kepada ayahnya. Tetapi ketika ada kesadaran itu muncul dalam dirinya setelah ada pemulihan yang dilakukan oleh yayasan, pada saat itu ia merasa kehilangan bapaknya.
            Penyalahgunaan narkoba menyebabkan berbagai persoalan, yaitu mengacaukan kehidupan, merusak kepribadian dan tanggung jawab sosial serta masa depan para penggunanya. Para pengguna rusak badan dan mentalnya serta hubungan-hubungan sosialnya dengan keluarga dan masyarakat. Dampak dari narkoba juga dikaitkan dengan pengeluaran uang untuk membeli narkoba dan pengeluaran juga dialami ketika adanya upaya pemulihan dirinya.
            Ketika manusia melakukan hal yang merusak dirinya sendiri, Gereja hadir bukan untuk membinasakan tetapi hadir untuk mereka. Mereka jatuh dalam hidup yang salah dan Gereja harus hadir bersama mereka. Yesus punya sikap yang berbeda, mencari yang tersesat, memulihkan yang sakit. Inilah sikap yang perlu dihidupkan oleh Gereja. Sikap dasar Gereja ini ketika orang ini masuk dalam persoalan yang kena dampaknya. Ketika melakukan pendampingan, melihat antara mereka-mereka yang berkasus, kita lihat ada perbedaan kalau dilihat dari segi fisik.

            Gereja  ikut merasa dan mengalami dengan apa yang dialami oleh para pengguna narkoba. Ada beberapa kegiatan dilakukan untuk mengatasi dan bahkan lebih baik membendung  aksi penggunaan narkoba. Narkoba memusnakan harapan masa depannya. Tetapi Gereja harus hadir dan menghidupkan harapan yang pupus itu. Yang diharapkan dari Gereja adalah langkah-langkah nyata yang preventif. Tips untuk menghindari narkoba: pilih pergaulan yang aman, selalu bertindak positif, buatlah keluarga sebagai tempat yang menyenangkan.***(Valery Kopong)

No comments: