(PEMAHAMAN DAN PENCEGAHAN)
Narkoba
merupakan hal baru dalam kehidupan kita. Kita tidak terlalu tahu persis tentang
hal ini tetapi sangat berbahaya yang mengancam kehidupan anak-anak kita. Romo FX. Sugiyana, Pr dihadapan para Penyuluh
Agama Katolik, dia memulai menceritakan
tentang pengalamannya ketika berkunjung ke Vatikan. Ada tulisan: this is our
dream, menunjukkan bahwa ada skenario dari kelompok tertentu yang sebelum
meledakan bom di Brussel. Kita tidak terlalu tahu banyak tentang masalah
narkoba, tetapi masalah-masalah ini menjadi komitmen kita dan melawannya dengan
menghadirkan karya-karya keselamatan Allah. Seluruh warta kita akan menjadi
lebih nyata kalau kita tempatkan konteks bangsa yang sedang menghadapi banyak
persoalan. Mungkin kita akan diskusi tentang apa itu narkoba tetapi kita
berusaha untuk terpanggil melakukan
sesuatu karena hal ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Karena narkoba ini
menjerat kehidupan banyak kalangan masyarakat tanpa melihat jenjang sosialnya.
Rm. FX. Sugiyana, Pr, Yogya, 13-4-2016 |
Mungkin juga dalam melakukan
tindakan-tindakan radikal, kelompok-kelompok ini mungkin mengkonsumsi narkoba
untuk menghilangkan rasa takut sebelum melakukan tindakan bunuh diri. Tetapi tetap
menjadi sebuah pemisahan yang tegas antara dua hal yang berbeda ini. Banyak orang
yang terkesan alim dan hidup baik, tetapi pada akhirnya bisa terkena masalah
narkoba. Para artis misalnya, yang terkesan baik di atas panggung tetapi
ternyata bisa terkena narkoba. Yang menjadi filter yang bisa melindungi dirinya
adalah dirinya sendiri dan lingkungan di mana dia hidup. Maka wajar kalau
Indonesia sudah mencanangkan bahwa negara ini sudah darurat narkoba.
“Jangan ada kata coba-coba karena akan ada kecanduan.” Kata-kata
ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan ini berawal dari upaya coba-coba
tetapi pada akhirnya ketagihan dan hidupnya menjadi rusak. Indonesia menjadi negara
dengan penduduk yang banyak, juga menjadi target di mana para bandar narkoba
bisa menargetkan narkoba dengan sasaran warga Indonesia terutama generasi muda.
Lingkugan yang bersih akan membantu para
penghuninya untuk berpikir bersih. Masalah dalam keluarga yang harmonis, bisa
juga terkena narkoba karena dipengaruhi
oleh lingkungan di mana ia hidup dan bergaul.
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan
berbagai persoalan, yaitu mengacaukan kehidupan, merusak kepribadian dan
tanggung jawab sosial serta masa depan para penggunanya. Para pengguna rusak
badan dan mentalnya serta hubungan-hubungan sosialnya dengan keluarga dan
masyarakat. Dampak dari narkoba juga dikaitkan dengan pengeluaran uang untuk
membeli narkoba dan pengeluaran juga dialami ketika adanya upaya pemulihan
dirinya.
Ketika
manusia melakukan hal yang merusak dirinya sendiri, Gereja hadir bukan untuk
membinasakan tetapi hadir untuk mereka. Mereka jatuh dalam hidup yang salah dan
Gereja harus hadir bersama mereka. Yesus punya sikap yang berbeda, mencari yang
tersesat, memulihkan yang sakit. Inilah sikap yang perlu dihidupkan oleh
Gereja. Sikap dasar Gereja ini ketika orang ini masuk dalam persoalan yang kena
dampaknya. Ketika melakukan pendampingan, melihat antara mereka-mereka yang
berkasus, kita lihat ada perbedaan kalau dilihat dari segi fisik.
Gereja ikut merasa dan mengalami dengan apa yang dialami
oleh para pengguna narkoba. Ada beberapa kegiatan dilakukan untuk mengatasi dan
bahkan lebih baik membendung aksi
penggunaan narkoba. Narkoba memusnakan harapan masa depannya. Tetapi Gereja
harus hadir dan menghidupkan harapan yang pupus itu. Yang diharapkan dari
Gereja adalah langkah-langkah nyata yang preventif. Tips untuk menghindari
narkoba: pilih pergaulan yang aman, selalu bertindak positif, buatlah keluarga
sebagai tempat yang menyenangkan.***(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment