Socrates, bapak pencetus ilmu politik di negara pendekar demokrasi, Yunani memiliki
konsep yang jernih tentang politik. Menurutnya politik merupakan sebuah seni
untuk menata kehidupan bersama. Kalau politik merupakan sebuah seni maka para
politisi juga merupakan para seniman yang memiliki keahlian dalam menata dan
mengatur kehidupan bersama itu agar terlihat rapih dan berjalan secara
harmonis. Sebuah kelompok masyarakat yang hidup bersama sangat membutuhkan
pelbagai perangkat yang bernama aturan untuk menata pola tingkah laku hidup
manusia yang berujung pada satu harapan yakni masyarakat bisa tentram dan aman.
Para politisi yang terjun dalam dunia politik mestinya tahu tentang
perangkat aturan yang akan dipakai sebagai cara sederhana dalam menata
kehidupan bersama itu. Apakah para politisi yang telah lolos masuk ruang dewan
terhormat memiliki kapasitas untuk memikirkan dan melahirkan aturan-aturan yang
bisa dipakai untuk menata kehidupan bersama itu? Memang kita tahu ada banyak
perangkat yang telah dihasilkan tetapi perlu juga adanya monitoring dari
pelaksanaan aturan itu dan seberapa jauh membuat evaluasi terhadap aturan yang
berlaku, apakah aturan itu memenuhi rasa aman dan adil, ataukah kehadiran
aturan itu masih jauh dari harapan dan perlu adanya pembenahan sesuai tuntutan
zaman?
Dengan perkembangan
teknologi yang berpengaruh pada pola kehidupan masyarakat saat ini maka
perangkat aturan yang bisa digunakan untuk mengelola kehidupan bersama akan
mengalami pergeseran. Contoh sederhana masalah kebebasan berpendapat. Kalau sebelum
adanya media-media sosial, kebebasan berpendapat untuk mengkritik orang lain
terkesan masih terbatas dan bersifat lokal. Tetapi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus menjamur, kebebasan berpendapat bahkan
kebebasan mencela orang lain jauh lebih terbuka dan menyerang siapa aja tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebut aja ciutan orang-orang penting di twitter
yang memberikan kritik terhadap lawan politiknya bisa dibaca oleh siapa saja
dan lebih terbuka. Dengan kehadiran media sosial ini, masyarakat umum bisa menilai karakter dan
kepribadian orang lewat bahasa yang digunakan saat menyampaikan ide atau
gagasan yang digunakan lewat media sosial.
0 komentar:
Post a Comment