Monday, June 20, 2016

SALAHKAH AKU KARENA BERBEDA DENGANMU?

Hidup dan berada sebagai kelompok minoritas selalu tidak menyenangkan. Ruang  gerak kebebasan sepertinya dipangkas  karena didominasi oleh kelompok mayoritas. Diskriminasi pasti tetap ada dan bahkan penghilangan hak-hak yang dimiliki secara sepihak, adalah cara vulgar yang harus dihadapi oleh  kelompok minoritas ini.
                Buku sederhana ini mau menggambarkan  kisah bagaimana sepak terjang seseorang yang menjadi bagian dari kelompok minoritas. Minoritas dalam konteks Indonesia bisa dilihat dari beberapa sisi, seperti agama yang dianut,  suku dan  ras dari kelompok tertentu.  Tak  dapat dipungkiri  bahwa stigma tentang minoritas  yang ada di Indonesia tak pernah hilang dari ingatan publik.  Berbekal  memori dan sejumlah literatur, Wu Da Ying mencoba untuk  mengkonstruksi  perlakuan yang tidak wajar terhadap  kelompok  tertentu.     
                Belajar dari keindonesiaan berarti belajar  tentang keberagaman.  Keberagaman yang ada di Indonesia bukanlah  sebuah upaya permintaan  dari negeri ini tetapi keberagaman dilihat sebagai sesuatu yang terberi dari Allah. Adakah yang salah dari keberagaman Indonesia?***(Valery Kopong)




Friday, June 17, 2016

GUNUNG NEBO





UNTUK SAHABAT

Oh Tuhan…
Dengarkanlah suara hatiku
Yang semakin keras ini
Lihatlah wahai angin dan hujan
Kebungkaman mulut ini
Yang tak mampu mengucapkan
Kata selamat tinggal
Dengarkanlah wahai sahabat
Betapa sakitnya perpisahan  ini
Hati ini kesepian dan duduk termenung
Menantikan kau kembali padaku
Dan ingatlah wahai sahabat
Tak akan tega kukhianatimu
Tak peduli bila kau sudah melupakanku
Sampai kapan pun
Kau tetap sahabatku

Oleh: Odilia N.I.Restu H   (7.2)

SMP Maria Mediatrix-Kota  Bumi-Tangerang

Wednesday, June 15, 2016

HUKUMAN KEBIRI

Mengikuti  arah diskusi ILC di TVOne, membuka wawasan publik tentang pentingnya hukuman terhadap pelaku yang memperkosa  dan membunuh secara sadis korbannya. Memang memiriskan hati ketika berhadapan dengan peristiwa ini. Apakah kita hanya sebatas memberikan rasa prihatin kepada  peristiwa ini atau memberikan solusi sebagai upaya untuk mengatasi pelbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan secara sadis sedang mengintai dunia sekitar kita. Atas peristiwa ini maka dicanangkan sebagai situasi darurat.
Peristiwa ini sepertinya mendesak langkah nyata pemerintah dalam upaya menangani masalah ini. Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengeluarkan perppu tentang hukuman kebiri bagi pelaku pemerkosaan. Memang perppu yang dikeluarkan itu memberikan sebuah tanggapan terhadap situasi yang tengah dihadapi bangsa ini namun banyak kalangan menilai bahwa hukuman kebiri bukanlah solusi dan tidak menjamin bahwa bisa melenyapkan kejadian serupa. Hukuman kebiri dan hukuman mati, barangkali tidak terlalu jauh berbeda. Bahwa inti dari penerapan hukuman itu adalah untuk memberikan efek jerah dan tidak terjadi lagi pelaku kejahatan seksual.

Monday, June 13, 2016

Aturan Penutupan Warung Selama Ramadhan Dianggap Menabrak Nilai Kemanusiaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Riant Nugroho menilai bahwa penerapan dari peraturan daerah (perda) yang digunakan pemerintah Kota Serang, Banten untuk menutup paksa warung makan yang berjualan selama bulan Ramadhan sangat tidak tepat. Menurut Riant, perda tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila


Jokowi Bersilaturahmi dengan Biarawati Katolik


Thursday, June 9, 2016

MAJALAH PEMIKAT SD TARSISIUS VIRETA-TANGERANG


PASTOR MARKUS SOLO, SVD, PENASIHAT PAUS UNTUK URUSAN DIALOG ANTAR AGAMA.


TARAWIH DI PASTORAN

                                                 OLEH: ADE SITI BAROKAHMy Tarawih Prayer in Catholic Vicarage
(Scroll down for English version)

Cerita berlanjut. Masih ingat kan bagaimana saya disayangi seorang suster tua di Polandia yang membuatkan saya coklat panas dan biskuit, saat saya berteduh di katedral? Nah ketika tiba di Berlin, saya bertemu dengan Romo (pastor) asal Flores, Indonesia, yang sudah 16 tahun memimpin jemaat di Jerman sini.
Saya panggil beliau Romo Paskalis, pastor kepala di paroki ini. Beliau bukan orang baru buat saya. Kami pernah bertemu di Amerika ketika saya mendapat beasiswa dari pemerintah Amerika dan beliau juga sedang belajar di seminari di kota kecil dimana saya ditempatkan. Waktu itu saya dan mbak Yanti Linehan sempat menghadiri acara di seminari tersebut.
Beliau sekarang kembali ke Jerman. Tapi saya sama sekali tidak tahu kalau beliau di Berlin. Setahu saya beliau di Dresden atau entah dimana. Adalah 'adikku' FraterFransiskus yang menyambungkan kembali dengan Romo Paskalis. Betapa kagetnya saya ketika turun bus dari Polandia beliau sudah menunggu saya di stasiun bus 
Niatnya, hari itu saya akan menginap di bandara karena pesawat saya ke Amsterdam sangat pagi. Daripada menginap di hostel mahal dan pagi kerepotan ke bandara lebih baik menunggu pesawat di bandara kan seperti biasa? ðŸ˜‚ Tapi Romo tidak sependapat. Menurutnya terlalu riskan untuk saya bermalam di sana.
Lalu dengan sangat baik hati beliau meminta saya bermalam di pastoran. Melihat keraguan saya, beliau bilang, "Jangan khawatir, ada banyak kamar untuk para tamu (guest house) dan jangan dibayangkan hanya ada pastor di situ".

Tuesday, June 7, 2016

Testimoni calon pastor dari keluarga Muslim, Fr Gucek Svd

"Dukungan kalian menguatkan langkahku menembus hujan utk menemukan pelangi itu"

JAKARTA (FLORES nusaIMAN) - Frater Agustino Horowura SVD (Goe), yang akrab dipanggil Frater Gucek oleh keluarganya, akhirnya mencapai tahap Pentahbisan sebagai seorang Diakon, calon Pastor/Imam Gereja Katolik.

Frater Gucek bersama 12 rekannya telah menyatakan ikrar/janji suci dan bakti untuk Tuhan dan kemanusiaan pada 2 Juni 2016 di Kapela Agung Seminari Tinggi Ledalero, Maumere.

Kalau hendak melihat Pelangi harus bisa melewati hujan. Proficiat buat Diakon Gucek, bapa dan ema sekeluarga mendoakanmu, tulis Konstantia Arankoja di laman facebooknya.

Monday, June 6, 2016

ACARA PERPISAHAN DENGAN ROMO ANDY


Tanggal 4 dan 5 Juni 2016 adalah hari istimewa bagi umat Paroki Santo Gregorius Agung-Kota Bumi karena pada tanggal ini, Romo Andy mempersembahkan perayaan Ekaristi sekaligus pamit dengan umat yang ada bersama dia kurang lebih 4 tahun. puncak rangkaian acara ini diselanggarakan acara ramah tamah ala kadarnya, bertempat di kantin gereja. Acara ini dilaksanakan pada minggu,  5 Juni 2016 pkl.19.30.
       Begitu banyak umat yang hadir saat pagelaran acara sederhana itu. Cukup banyak mata acara yang disumbangkan oleh umat dan juga dari kelompok paguyuban. Ada kelompok Flobamorata, kelompok Jawa, kelompok Maluku dan kelompok kategorial lainnya. Terima kasih Romo Andy dan selamat bertugas di tempat yang baru,  menjadi rektor Seminari Wacana Bhakti.***(Val)

Friday, June 3, 2016

MUTIARA PENGLIHATAN

INTAN, sinetron fenomenal yang pernah ditayangkan oleh RCTI menghadirkan sebuah kebohongan publik yang terpendam rapi oleh Rosa, isteri Rado, yang telah diubah paksa namanya menjadi Aditya. Rado, dalam sebuah peristiwa kecelakaan, mengalami kebutaan total pada matanya. Kebutaannya bertahan untuk beberapa lama. Dalam peristiwa lain yaitu kebakaran di salah satu kafe, ia (Rado) yang ada dalam peristiwa itu diselamatkan oleh Rosa dan matanya yang buta digantikan dengan mata Aditya, tunangan Rosa yang lebih dahulu meninggal.
Moment pengalihan mata di atas, menunjukkan sebuah perhatian intensif dan keterlibatan penuh dalam memaknai keberadaan mata bagi seseorang. Rado, seperti yang tercuplik dalam sinetron, mengalami “kegelapan sesaat” dalam peristiwa kecelakaan yang membutakan matanya. Kebutaan matanya menjadi praisyarat bahwa ruang gerak penglihatannya terkondisi oleh “tembok kebutaannya.” Dunia bagi Rado setelah buta, berada dalam situasi gelap. Ia hanya membayangkan dunia sekitarnya berdasarkan rekaman masa lalu saat kedua matanya melihat secara normal.
Rado dapat menuai keberuntungan baru dibalik kisah kecelakaan berikutnya. Ia diselamatkan dan kedua matanya digantikan dengan mata orang lain. Peristiwa penggantian mata ini hanya diketahui oleh Rosa sendiri karena Rado sendiri kehilangan daya ingat karena benturan yang menyebabkan kepalanya terluka dan gegar. Saat amnesia ini menjadi kesempatan emas bagi Rosa untuk membungkus rapi segala kebohongan atas perenggutan diri Rado dari keluarga dan Intan, tunangannya. Hampir semua orang yang mengenal pribadi Rado, selalu memanggil Aditya sebagai Rado. Tetapi yang menjadi alasan mendasar bagi Rosa untuk membenarkan diri yaitu Rado yang dikenal adalah Rado yang buta. Sekarang ia sudah dapat melihat, ia bukan lagi Rado melainkan Aditya.

Friday, May 13, 2016

LELAKI ‘MENOPAUSE’


Langit kota Tangerang masih sedikit kabut, walau jam yang terpampang pada dinding tembok Lapas Pemuda Tangerang  itu menunjukkan pukul  08.30. Jarum jam berdetak dalam keheningan, seakan bersolider dengan para penghuni  Lapas  yang sering berontak dalam keheningan batin.   Hari itu, hari Rabu di bulan Januari 2016, kami berjumpa lagi setelah ia bebas dari kurungan penjara.  Ketika bertemu denganku,  ingatannya akan masa lalu seakan muncul kembali. Dahulu kami mengunjungi dia sebagai salah satu anggota Lapas Pemuda Tangerang. Tetapi kali ini lain. Ia bersama team pengunjung dari kelompok Legio Maria,  Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda-Tangerang, mengunjungi para narapidana.  
Lama kami bercerita terutama tentang saat-saat di mana ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Tiga tahun ia dijatuhi hukuman penjara karena diduga menggelapkan uang saat bekerja sebagai operator di sebuah warnet. Nanang (bukan nama sebenarnya) harus menjalani masa-masa sulit dalam penjara.  Awalnya ia sendiri merasa sulit menerima diri dan berusaha lari dari kenyataan. Tetapi apa daya, segala keputusan tentang dirinya berakhir di pengadilan. Ia kalah di hadapan hukum dan harus menjalani masa hukuman itu.

Thursday, May 12, 2016

BELAJAR BERENDAH HATI



Sepanjang  sejarah kehidupan manusia, setiap orang mengakui betapa besarnya peranan keluarga untuk melahirkan, membesarkan dan mendidik seorang anak manusia. Di tangan orang tua, seorang anak bisa dididik seturut karakter dasar yang dimiliki oleh anggota keluarga itu. Karena itu perilaku yang ditampilkan oleh seorang anak, sesungguhnya sebagian besar memperlihatkan ciri bawaan dari keluarga yang telah membentuknya. Jika dalam mendidik anak-anaknya, orang tua mendidik dengan hati dan berperilaku santun maka akan melahirkan anak yang juga berperilaku santun dan selalu berempati terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Tetapi apabila sebaliknya, dalam mendidik, pola yang diterapkan adalah kekerasan dan orang tua yang sangat otoriter maka akan melahirkan anak-anak dengan perangai yang keras.
Pola didik dan bagaimana menanamkan nilai-nilai kebaikan harus ditempuh dengan cara yang lebih bersahabat. Pola didik seperti ini sangat diharapkan oleh Gereja karena akan melahirkan generasi yang baik. Gereja sampai saat ini melihat keluarga sebagai basis utama untuk tumbuh-kembangnya Gereja. Kalau keluarga-keluarga Katolik berkembang secara baik maka secara langsung akan menyokong kehidupan  Gereja universal. Karena itu keluarga dilihat sebagai “tempat persemaian” (seminarium) untuk tumbuh-kembangnya “bibit-bibit unggul” yang bisa menjalani roda kehidupan Gereja pada setiap generasi. Tetapi dalam proses mendidik anak-anak dalam keluarga, kita terbentur  pada pertanyaan ini. Apakah keluarga-keluarga Katolik semuanya berhasil mendidik anak-anaknya?  Banyak keluarga Katolik, yang kedua orang tua mereka mapan secara ekonomis dan berhasil dalam karir tetapi gagal dalam membina anak-anaknya. Tetapi kebanyakan anak-anak yang gagal dan bisa mengolah diri secara baik bisa kembali ke jalan yang benar bahkan bisa menanggapi panggilan Allah untuk menjadi pengikut Tuhan.   

Monday, May 9, 2016

Cara Mencari Kata Kunci Yang Paling Banyak Dicari DiGoogle


7 KaliDIBAGIKAN
Cara mencari atau mengetahui kata kunci populer - Cara mengetahui keyword yang paling banyak dicari di google - Cara mengetahui kata kunci yang banyak di cari - Milyaran orang melakukan pencarian di mesin pencari setiap harinya, namun apakah kita tahu kata kunci apa yang paling banyak dicari di google? Pertanyaan inilah yang sering muncul dalam fikranku ketika saya ingin menentukan kata kunci apa yang tepat dan kata kunci apa yang sedang populer dalam pencarian Google. Mengapa saya mempunyai pemikiran seperti itu? karna saya berfikir bila saya memilih kata kunci yang sedang populer, secara otomatis pasti traffic blog saya akan meningkat, berbeda bila saya memilih kata kunci yang tidak banyak dicari orang, tidak menuntut kemungkinan blog saya pasti akan menurun traffic pengunjungnya. Maka mencari keyword atau kata kunci yang paling banyak dicari adalah pilihan tepat sebelum membuat sebuah artikel.

Saturday, May 7, 2016

Pemimpin Gereja kecam penangkapan terhadap warga Papua


Pemimpin Gereja kecam penangkapan terhadap warga Papua thumbnail


04/05/2016
Para demonstran yang ditangkap polisi saat melakukan aksi protes di Jayapura, Papua, 1 Mei.

Para pemimpin Kristen di Papua mengatakan penangkapan ribuan demonstran pada 2 Mei tidak akan menyelesaikan persoalan di wilayah yang bergolak itu.
Meskipun sebagian besar orang telah dibebaskan, para pemimpin Kristen mengatakan penindasan rakyat Papua akan menjadi bahan bakar sebuah gerakan yang lebih besar.
Komite Nasional untuk Papua Barat melaporkan bahwa lebih dari 1.700 orang ditangkap pada 2 Mei dalam protes yang tersebar di seluruh provinsi dan kota-kota di luar Papua untuk menandai masuknya Papua ke Indonesia pada 1 Mei 1963.
Pastor John Djonga, seorang aktivis hak asasi manusia, mengatakan penangkapan  warga Papua tak akan memecahkan masalah.
“Pemerintah harus menggunakan kesempatan untuk berdialog dengan masyarakat, bukannya menangkap mereka,” kata imam itu kepada ucanews.com.
Pendeta Benny Giay dari Gereja Kemah Injil Papua, yang menghadiri protes itu di Jayapura di mana banyak orang ditangkap, mengatakan penahanan itu adalah sebuah kesalahan.
Dia mengatakan orang memprotes karena mereka ingin pemerintah untuk memperbaiki sesuatu yang tidak beres.

Monday, May 2, 2016

AYAH


Ayah…kau adalah pahlawanku
Jika tidak ada ayah
Hidupku kesepian
Ayah…..jika aku sedang kesal
Pasti kau yang menghiburku
Jika aku dalam masalah
Kau selalu membantuku

Ayah…..terima kasih selalu ada bagiku
Terima kasih selalu menyemangatiku
Ayah…..kaulah yang terbaik bagiku
Kau akan selalu ada di hatiku
Sekali lagi kuucapkan
Terima kasih untuk segalanya


By: Anastasia (8.4) SMP Maria Mediatrix

Friday, April 29, 2016

RIP: Uskup Pangkalpinang wafat

·        
29/04/2016
RIP: Uskup Pangkalpinang wafat thumbnail
Mendiang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD

Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD telah meninggal dunia pada hari ini, Jumat 29 April 2016  pukul 13:00 di Mount Alvernia Hospital Singapura.
Sebelumnya, Mgr Hilarius  dikabarkan jatuh dari tempat tidur di kediamanannya dan dalam kondisi kritis. Karena kondisi beliau tidak sadar hingga petang beliau diberikan Sakramen Minyak Suci.
Akibat kondisinya masih kritis, ia diterbangkan Singapura pada 21 April 2016 untuk dirawat di sana.
Ia lahir di Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 21 Februari 1943. Hingga wafatnya ia berusia 73 tahun.
Ia masuk Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) dan ditahbiskan menjadi imam pada 2 Agustus 1972.
Dua tahun menjadi imam, ia mendapat kesempatan studi Kitab Suci di Roma tahun 1974-1976. Sekembalinya dari Roma, ia bertugas menjadi pastor pembimbing di Seminari Menengah San Dominggo Hokeng, Larantuka, Flores.
Setelah 12 tahun menjadi guru dan pembimbing bagi para calon imam, ia diangkat menjadi Rektor Seminari Menengah Berkhmans Mataloko, Ngada, Flores, NTT. Dua tahun menjadi rektor, akhirnya ia diangkat menjadi uskup Pangkalpinang tahun 1987.

Thursday, April 28, 2016

BUTA

Udara di pesisir Yogyakarta masih terasa sejuk. Pohon-pohon bamboo  yang tumbuh di sekitar rumah yang terkesan asri itu, terus bergesek, seakan menyambut kehadiran kami. Gesekan bambu itu perlahan-lahan mengeras seirama dengan hembusan bayu yang kian kejam. Tapi di dalam rumah itu tampak sepi, hanya orang tua menjadi penghuni terakhir rumah ini. Maklum, anak-anaknya merantau ke ibu kota, menjaring nasib bersama derunya mesin-mesin kota yang terus menderu. Saminem, nama ibu itu, yang walaupun kondisi matanya buta tetapi terus bercerita tentang kehidupan yang dialaminya. Kebutaannya bukanlah bawaan sejak lahir. Ia baru buta sejak beberapa bulan lalu. Kondisi mata yang buta ini memperlihatkan sebuah situasi lain, ia pasrah dengan keadaannya. Rekaman peristiwa hidup dan lingkungan sekitar yang telah dikenalnya sejak matanya masih normal, kini tinggallah sebagai kenangan belaka.
            Buta baginya adalah sebuah kondisi yang menyiksa. “Saya tersiksa sekali dengan mataku yang buta ini. Saya tidak bisa melihat cucu-cucuku, terutama Edmund yang baru lahir,” tuturnya.   Cucu-cucuku yang lain, yang sudah saya kenal sejak mataku masih baik, wajah mereka masih kebayang. Inilah kondisi manusiawi yang mau tidak mau diterima sebagai bagian dari proses hidup yang kian menua. Buta menjadikan hidup saya menyempit. Suatu ketika, di pagi hari minggu, saat prodiakon melayani komuni di rumahnya, ia bercerita banyak tentang hidup yang dialami sekarang. “Andaikata Yesus datang secara fisik saat ini, pasti……pasti…… “ Itulah sepenggal keluhan yang dilontarkan oleh ibu Saminem. Keluhan ini merupakan keluhan  ketakberdayaan, dan membersitkan sebuah harapan akan situasi yang bakal merubah dirinya, yakni bisa melihat kembali.
           

Tuesday, April 26, 2016

KESABARAN MEMBAWA KEBERHASILAN

Tanggal 17 Agustus semakin dekat. Hari yang sungguh ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk memeriahkan hari 17 Agustus. Sama  dengan  masyarakat  Desa  Balingga. Masyarakat Desa Balingga sangat menginginkan untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia tersebut namun sayang desa terpencil yang jarang dikenal orang itu memiliki perekonomian  yang buruk. Maka tak heran bila masyarakat di sana tak bisa ikut merayakan hari besar Indonesia tersebut. Dulunya desa tersebut mimiliki banyak sumber daya alam yang dapat membantu perekonomian di sana. Namun sayang, banyak masyarakat kota yang datang dan merusak sumber daya alam di sana.
            Sama juga dengan anak-anak di SMP Bangkit Jaya. Anak-anak di sana sudah berusaha untuk mengumpulkan uang agar dapat membuat masyarakat Desa Balingga merasakan kemeriahan HUT kemerdekaan Indonesia tersebut. Namun sayang, uang yang mereka kumpulkan selalu habis untuk biaya pembenahan sekolah mereka. Ya, memang sekolah mereka sudah berdiri sejak lama, sehingga tak heran bila banyak dinding-dinding yang rusak dan atap mereka juga sering kali bocor, sehingga anak-anak di sana sering libur ketika musim hujan.
           

Monday, April 25, 2016

TIGA LELAKI

Di depan kapel tua itu, 3 orang lelaki tampak bingung dan gelisah. Kebingungan yang menghinggap pada mereka ketika hendak memberikan persembahan kepada Tuhan. Di tangan mereka ada recehan rupiah yang akan dijadikan persembahan untuk Tuhan. Tapi sebelum mempersembahkan, mereka bertiga membuat tiga lingkaran, persis di halaman kapel. Ketiga lingkaran ini dijadikan sebagai ukuran untuk bagaimana mempersembahkan uang kepada Tuhan.
            Orang pertama mulai beraksi. Ia mulai melemparkan uang recehan ke atas dan apabila uang tersebut jatuh persis dalam lingkaran tersebut maka uang yang berada dalam lingkaran itu dijadikan sebagai  persembahan. Kini giliran orang kedua. Ia melakukan hal serupa. Ia mulai melemparkan beberapa recehan uang ke atas dan apabila uang tersebut jatuh dan berada di luar lingkaran maka uang yang berada di luar lingkaran tersebut dijadikan sebagai persembahan.  Kemudian aksi orang  ketiga yang dianggap lebih aneh. Ketika melemparkan beberapa recehan uang ke atas, ia katakan: “jika uang yang dilemparkan ke atas dan uang tersebut tetap melayang di atas maka uang itu dijadikan sebagai persembahan, dan semua recehan uang yang jatuh ke tanah merupakan milik saya sendiri.”
           

Friday, April 22, 2016

MERRY RIANA



ABOUT THE AUTHORS

Merry Riana (lahir di Jakarta, 29 Mei 1980; umur 35 tahun) adalah pengusaha, penulis dan motivator dari Indonesia.
Merry Riana menerbitkan buku berjudul "A Gift From a Friend" pada tahun 2006 yang berisi pengalaman dan latar belakang dirinya hidup di Singapura. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menuliskan tentang prestasinya menghasilkan S$ 1.000.000 

Thursday, April 21, 2016

PEREMPUAN: IBU KEHIDUPAN

Setiap tanggal 21 April, kita memperingati  hari Kartini. Semua instansi dengan caranya masing-masing memperingati  Kartini dan perjuangannya  dalam membela kaum wanita agar sejajar kedudukannya dengan laki-laki.  Bisa dilihat  sisi perjuangan seorang Kartini  yang lebih mengedepankan kesetaraan dan menyamakan kedudukan dengan laki-laki. Sebuah perjuangan  yang tak kenal lelah. Pertama-tama yang didobrak adalah masalah adat-istiadat yang kaku dan pandangan tentang perempuan sebagai  masyarakat kelas dua. Memang diakui bahwa umumnya daerah-daerah yang menerapkan sistem patrilineal dalam perkawinan maka persoalan utama yag dihadapi adalah masalah dominasi laki-laki yang berlebihan.

Monday, April 18, 2016

PERGILAH, JADIKANLAH SEMUA BANGSA MURIDKU

Situasi keberimanan di Eropa kurang terlalu nampak ketika gereja yang megah tetapi tidak menampakkan aura iman yang baik karena umat tidak aktif dalam kegiatan menggereja.  Tetapi kita percaya bahwa kehadiran Gereja memberi pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan iman. Ketika Gereja kehilangan relevansinya bagi kehidupan konkret maka Gereja akan ditinggalkan. Banyak orang pindah agama karena kebermaknaan hidup beragama sudah mulai hilang. Agama memberi hidup saya menjadi lebih baik, itu merupakan pergulatan hidup orang pada masa kini.
            Ada masalah yang dihadapi, tetapi Gereja juga belum tentu memberikan solusi karena berbenturan dengan aturan. Contoh jelas adalah masalah perkawinan yang dialami oleh umat Katolik. Gereja di masing-masing benua memiliki persoalan perkawinan yang berbeda-beda. Misalnya di benua Asia lebih bermasalah berkaitan dengan kawin-cerai, benua Afrika lebih mengarah pada masalah poligami dan benua Eropa menghadapi masalah perkawinan sejenis.
            Gereja mengalami desertifikasi rohani dan masuk dalam arus relativisme. Tradisi ditinggalkan demi mengejar kemajuan dan kesuksesan. Paus berharap iman dinyalakan kembali. Paus Fransiskus mengatakan bahwa terang iman mulai meredup di tengah arus materialisme. Proses sekularisasi berpotensi menggerus iman. Gereja menjadi sekedar urusan pribadi dan terdalam seorang pribadi. Relatisme berkembang pesat di wilayah Eropa.
            Di hadapan para penyuluh Agama Katolik, Romo FX. Sugiyana lebih jauh menekankan ada tiga panggilan sebagai orang yang Kristiani. Ada tiga panggilan hidup manusia: dipanggil untuk mengambil bagian dalam pesta dan menikmati rahmat-Nya, dipanggil untuk mengambil bagian dalam tugas dan karya Tuhan, dipanggil untuk pengadilan terakhir. Allah lebih sering berkarya dengan memakai manusia untuk melayani sesamanya.  Allah memakai orang-orang biasa untuk menjalankan rencananya yang luar biasa. Paus Fransiskus terus menyerukan pembaharuan Gereja dan proses pembaharuan ini tidak bisa ditunda lagi. Dengan adanya pembaharuan berarti nyala iman yang “mungkin selama ini redup,”  harus dinyalakan kembali agar terang kebenaran bisa menuntun perjalanan Gereja ini.***(Valery Kopong)


Wednesday, April 13, 2016

BAHAYA NARKOBA


(PEMAHAMAN DAN PENCEGAHAN)


                Narkoba merupakan hal baru dalam kehidupan kita. Kita tidak terlalu tahu persis tentang hal ini tetapi sangat berbahaya yang mengancam kehidupan anak-anak kita.  Romo FX. Sugiyana, Pr dihadapan para Penyuluh Agama Katolik,  dia memulai menceritakan tentang pengalamannya ketika berkunjung ke Vatikan. Ada tulisan: this is our dream, menunjukkan bahwa ada skenario dari kelompok tertentu yang sebelum meledakan bom di Brussel. Kita tidak terlalu tahu banyak tentang masalah narkoba, tetapi masalah-masalah ini menjadi komitmen kita dan melawannya dengan menghadirkan karya-karya keselamatan Allah. Seluruh warta kita akan menjadi lebih nyata kalau kita tempatkan konteks bangsa yang sedang menghadapi banyak persoalan. Mungkin kita akan diskusi tentang apa itu narkoba tetapi kita berusaha untuk terpanggil  melakukan sesuatu karena hal ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Karena narkoba ini menjerat kehidupan banyak kalangan masyarakat tanpa melihat jenjang sosialnya.
Rm. FX. Sugiyana, Pr, Yogya, 13-4-2016
            Mungkin juga dalam melakukan tindakan-tindakan radikal, kelompok-kelompok ini mungkin mengkonsumsi narkoba untuk menghilangkan rasa takut sebelum melakukan tindakan bunuh diri. Tetapi tetap menjadi sebuah pemisahan yang tegas antara dua hal yang berbeda ini. Banyak orang yang terkesan alim dan hidup baik, tetapi pada akhirnya bisa terkena masalah narkoba. Para artis misalnya, yang terkesan baik di atas panggung tetapi ternyata bisa terkena narkoba. Yang menjadi filter yang bisa melindungi dirinya adalah dirinya sendiri dan lingkungan di mana dia hidup. Maka wajar kalau Indonesia sudah mencanangkan bahwa negara ini sudah darurat narkoba.
            “Jangan ada kata  coba-coba karena akan ada kecanduan.” Kata-kata ini menunjukkan bahwa orang yang melakukan ini berawal dari upaya coba-coba tetapi pada akhirnya ketagihan dan hidupnya menjadi rusak. Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang banyak, juga menjadi target di mana para bandar narkoba bisa menargetkan narkoba dengan sasaran warga Indonesia terutama generasi muda. Lingkugan yang bersih akan membantu  para penghuninya untuk berpikir bersih. Masalah dalam keluarga yang harmonis, bisa juga terkena narkoba karena  dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia hidup dan bergaul.
           

Monday, April 11, 2016

CINTA MEMBARA DI UJUNG SENJA KEHIDUPAN


Sore yang mendung dengan rinai hujan membasahi jalanan menuju rumah tua itu. Hampir setengah jam aku melangkah menyusuri lorong-lorong kota untuk mencari rumah berpenghuji  pasangan sepuh. Oma, sapaan orang-orang sekitar terhadap ibu Maryani, wanita berdarah Tinghoa itu yang hidup berkeluarga dengan Opa Hendrik yang sudah mencapai emas pernikahan. Obrolan kami di teras rumah semakin menunjukkan keakraban yang luar biasa. Sesekali mereka bercanda mengenang masa-masa lalu yang penuh romantis. Ketika muda, Maryani dan Hendrik selalu meluangkan waktu untuk berlibur bersama ke tempat-tempat ternama di hampir seluruh dunia. Apa yang mereka lakukan tidak lain adalah upaya untuk mempertahankan cinta suci perkawinan yang telah mereka ikrarkan di altar suci.

Friday, April 8, 2016

BERANI MENERIMA MASA LALU


Seorang perempuan cacat tanpa tangan, hidup di sebuah panti asuhan Yogyakarta. Setelah dewasa, ia dipersunting oleh seorang laki-laki yang adalah anak dari seorang pejabat. Pernikahan mereka direstui oleh kedua orang tua laki-laki. Pesta pernikahan terlaksana begitu meriah. Para undangan yang datang, umumnya merasa terharu sekaligus bangga atas keputusan mempelai laki-laki.  Para undangan terharu melihat kondisi mempelai wanita yang tidak memiliki kedua tangannya.
Wanita ini hidup di panti asuhan karena sejak dilahirkan oleh ibunya di rumah sakit dan ternyata kondisi tubuhnya yang cacat, terutama kedua tangan, membuat kedua orang tua meninggalkan bayi itu. Bayi itu kemudian dititipkan pada salah satu panti asuhan di Yogyakarta. Ia dididik dan mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Setelah lulus dari perguruan tinggi, perempuan ini tidak mau mencari pekerjaan lain tetapi memutuskan untuk kembali bekerja pada panti asuhan yang telah membesarkannya.

Thursday, April 7, 2016

YESUS SELALU BEDA


Beberapa waktu lalu, seorang siswi yang barusan lulusan UN berupaya untuk mengambil ijazahnya. Pelbagai cara dilakukan oleh orang tuanya untuk mencari uang agar bisa menebus tunggakan uang sekolah agar ijazahnya bisa diambil. Karena tidak ada jalan untuk mencari uang, terpaksa ayahnya memberanikan diri untuk menawar ginjalnya kepada orang-orang yang membutuhkannya. Aksi yang dilakukan oleh ayah ini memang dikenal nekat karena ginjal sebagai organ penting, rela ia jual demi anaknya tercinta, demi masa depan anaknya.
            Melihat aksi yang dilancarkan ini menggugah menteri Pendidikan dan kebudayaan untuk turun tangan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ginjal tidak terjaul dan siswi yang bersangkutan bisa menarik nafas lega karena persoalan keuangan ditangani oleh bapak Menteri. Apa tujuan dilakukannya penawaran ginjal terhadap masyarakat yang ingin membelinya? Apakah ini merupakan tindakan untuk mencari perhatian dan belas kasih dari mereka yang peduli akan pendidikan dan orang-orang yang susah?