Friday, September 5, 2008

Didi Supriyanto: Setahu Saya Sophan Ditabrak

KOMPAS.COM/SUGIHARTO
Seorang kerabat termenung melihat foto kenangan Alm Sophan Sophiaan di rumah duka Jl.Garuda V, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5). Alm Sophan Sophiaan meninggal diusia 64 tahun karena kecelakaan dalam tour jalur merah Putih di Ngawi Jawa Timur menuju Yogyakarta dalam rangka menyambut hari Kebangkitan Nasional

Kamis, 4 September 2008 | 17:27 WIB

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KAMIS - Sahabat almarhum Sophan Sophiaan, Didi Supriyanto mengaku mendapat kabar bahwa Sophan meninggal dunia karena ditabrak oleh seorang pengendara sepeda motor gede (moge) yang berada di belakangnya. Bukan jatuh, seperti yang diberitakan selama ini.

Didi merupakan teman sesama pecinta Harley Davidson dan juga teman satu partai Sophan di Partai Demokrasi Pembaruan. Kabar meninggalnya Sophan, didapat Didi dari salah satu temannya yang juga ikut dalam touring Jalur Merah Putih (JMP).

"Info dan berita yang saya terima di hari H (hari kecelakaan), almarhum ditabrak oleh orang yang berada di belakangnya. Tapi karena saat itu semua panik, nggak saya follow up. Sehari kemudian, saya berangkat umroh. Sepulang umroh, kok jadinya karena jatuh saya nggak tahu juga. Karena yang saya tahu, di hari kecelakaan itu ditabrak, bukan jatuh," kata Sekretaris Pelaksana Harian PDP, di Jakarta, Kamis (4/9).

Si penyampai informasi menyebutkan siapa orang yang diduga menabrak Sophan. "Tapi tidak usah disebutkan. Saat saya tanya, juga orangnya nggak ngaku," ujarnya.

Menurut pengalaman yang diketahui Didi selama melakukan touring bersama Sophan, aktor kawakan itu tahu bagaimana menyelamatkan diri jika terjatuh. Sesuai teori yang diajarkan, jika pengendara moge terjatuh, maka ia akan melepas motornya dan menyelamatkan diri ke arah yang berlawanan dengan arah jatuhnya motor. Sehingga, tak memungkinkan tubuhnya akan tertindih motor yang cukup berat.

Kisah Didi, Sophan pernah mengalami dua kali kecelakaan. Pertama, di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan dan kedua, saat melakukan touring di Amerika Serikat. Saat kejadian, Didi berada di dekat Sophan. "Sehingga, saya tahu pasti bagaimana almarhum menyelamatkan diri sesuai teori yang diajarkan. Dan selama dua kali kecelakaan itu, almarhum sama sekali tidak mengalami luka," kata Didi.

Terlepas dari takdir Tuhan, Didi mengatakan tak masuk akal jika Sophan mengalami akibat yang fatal sampai meninggal dunia kalau hanya jatuh dari motornya. Sebab, menurut dia, kecepatan motor saat touring sangat rendah, di bawah 40 km/jam. (ING)

4 comments:

Anonymous said...

"setahu saya Sophan ditabrak"
ya, setahu saya juga begitu tapi saat kejadian tersebut berlangsung saya tidak berada di TKP dan tidak bisa memberikan hasil olah TKP (informasi/klarisifikasi)mengenai kejadian ini sebenarnya. Sebagai komentator saya hanya akan mengomentari isi dari artikel ini. Pertama-tama, Didi Supriyanto berusaha untuk menyakinkan pihak-pihak terkait bahwa saudara Sophan Sophiaan meninggal dunia karena di tabrak moge atau dapat disebut sebagai sebuah kecelakaan tunggal dan bukan karena dampak akibat terjatuh dari mogenya. Memang secara teori orang yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan dibawah 40km/jam setidak-tidakna tidak akan sampai meninggal dunia tapi mengingat kondisi fisik dan usia sang korban hal tersebut mungkin-mungkin saja terjadi. Menurut saya, hal yang membuat berita ini menjadi menarik adalah kesaksian/keterangan dari Polisi dan pihak penyelenggara PMJ seakan-akan menutup-tutupi isi dari kejadian yang sebenarnya. Hal tersebut sangat dirasakan oleh istri almarhum yang terlihat sangat sedih dan kecewa saat ditanyakan kondisi dan perasaanya mengenai berita ini di media massa. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pelajaran yang berharga untuk para komunitas pecinta moge. Indro warkop sendiri menggunakan komunitas pecinta mogenya untuk mensosialisasikan cara-cara atau tips berkendara yang aman di jalan raya. Ya, kalau berkendara dibawah 40km/jam saja dapat membuat seseorang meninggal alangkah bijaknya jika Anda para pengendara kendaraan bermotor tidak menancap gas terlalu dalam. Berhati-hatilah dalam berkendara...


Hadi Seno Bastian
XI IPS 3

A.J.A_08 said...

menurut saya,sophan sofian bukan menninggal karena di tabrak melainkan jatuh dari motor yang di kendarai beliau pada saat melakukan touring bersama MOGE lainnya..Memang pada saat itu saya tidak berada di tempat tersebut,akan tetapi saya yakin akan keajadian yang menimpa sophan sofian..
Apabila sophan sofian meninggal karena di tabrak moge lainnya apakah kru moge lainnya yang berada di belakang beliau tidak melihat kejadian yang menimpa beliau..setelah saya melihat beberapa berita di TV saya mendengar pengakuan dari seorang kru yang juga kerabat dari sophan sofian yang juga pada saat itu sedang mengendarai moge dan tepat di belakang beliau..
kerabat beliau mengatakan bahwa dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sophan sofian jatuh dari motor karena melalui jalanan yang rusak,saat dia terjatuh helm terlepas dan kepalanya terbentur..sophan sofian pingsan untuk sementara,keluar darah dari hidung dan mulut beliau..dan juga setelah melihat beberapa berita dari internet ada juga yang bilang kalau sophan sofian meninggal karena sakit jantung..
tetapi hampir semua orang menyangkal pendapat tersebut..
Dan meyakinkan bahwa sophan sofian meninggal karena jatuh dari moge yang dikendarainya bukan karena ditabrak atau sakit jantung..

"Sekian komentar dari saya,saya minta maaf apabila ada kata2 yang menyinggung perasaan bapak atau ada kata2 yang saya salah ketik,Terima kasih"

Alvin.Julian.Adrian/2
XI IPS 2

Anonymous said...

saya tidak tahu fakta yang sebenarnya tentang kematian Sophan. Kejadian tersebut sudah ada yang melihat nya. Ada 2 orang saksi mata yang menyebutkan bahwa ia melihat alm. Sophan di tabrak lalu di lindas dengan motor lain. Jadi menurut saya alm. Sophan di tabrak bukan terjatuh karena sebuah lubang. Itu hanya karangan belaka untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya karena takut di penjara. Istri alm. Sophan sangat kecewa akan berita yang di lontarkan di media masa karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, itu membuat saya tambah yakin kalau alm. Sophan di lindas oleh motor lain dari belakang.


Sabrina.XI IPS 1

Anonymous said...

menurut saya, di Indonesia yang berkuasa adalah uang. yang benar bisa jadi salah, yang salah bisa jadi benar. dalam kasus ini, menurut saya, polisi menutup-nutupi fakta yang ada, apalagi ada petinggi polri yang mengikuti touring tersebut. untuk mengusut kasus ini, perlu dibentuk tim khusus yang independen dan bebas dari pengaruh siapapun.
glenn XI IPS 2