Friday, September 19, 2008

Tantowi Yahya dan country manado

21 September 2007



BALADA PELAUT

By Ferry Pangalila

Sapa bilang pelaut mata keranjang
Kapal bastom lapas tali lapas cinta
Sapa bilang pelaut pamba tunangan
Jangan percaya mulut rica-rica

So balayar sampe so ka ujung dunia
Banya doi... baroyal abis parcuma
Dorang bilang pelaut obral cinta
Dompet so kosong baru inga rumah

ULANGAN

Mana jo ngana pe sumpah
Mana jo ngana pe cinta
So samua kita pe punya
Ngana so minta....

Kita bale ngana so laeng
Kita bale ngana so kaweng
Cikar kanan...
Vaya condios cari laeng



Orang Manado cukup banyak di Jawa Timur. Mereka menggeluti berbagai profesi dan menjadi orang sukses. Siapa saja mereka? Silakan cari sendiri. Salah satunya Bapak Eddy Pirih, pengusaha besar, pentolan olahraga tinju, punya kebun binatang pribadi, giat di Gerakan Nasional Antinarkoba.

Karena orang Manado banyak, maka lagu-lagu Manado pun sering terdengar di kafe, televisi, pergelaran musik, hingga hajatan kelas bawah sampai atas di Jawa Timur. Teman akrab saya, Albert Pieter Lasut, bekas ketua PMKRI [Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia] Cabang Surabaya, pun asli Manado. Logatnya Manado, pandai memasak makanan khas Manado, yang pedasnya minta ampun. Juga suka lagu-lagu Manado. Salah satunya, BALADA PELAUT.

Di kalangan TNI Angkatan Laut, nyanyian khas pelaut ini pun sangat populer. Pak Putut, marinir asli Jawa yang suaranya macam Broery Marantika, suka menyanyikan BALADA PELAUT. Alasannya, lirik lagu karya Ferry Pangalila tersebut cocok sekali dengan kehidupan pelaut.

Di mana-mana dicurigai mata keranjang lah, obral cinta lah, suka pacaran lah, boros lah, dan seterusnya. Lagu pop terkenal, JAMAICAN FAREWEL, yang sangat saya sukai, pun sedikit banyak menceritakan 'kegemaran' para pelaut memadu kasih di mana kapal mendarat.

Pak Putut membawakan BALADA PELAUT dengan sangat enak. "Nggak kalah dengan penyanyi beneran. Malah suaranya Pak Putut lebih dahsyat," ujar Pak Hartono, bos sebuah kafe di Sidoarjo, kepada saya. Dulu, Pak Putut ini saban malam sumbang suara di kafe. Penonton terhibur, Pak Hartono tak usah bayar. Wong Pak Putut itu uangnya sudah banyak.

Coba anda main-main ke pelabuhan, mampir ke atas kapal. Kalau ada live music, saya pastikan lagu-lagu Manado, Ambon, atau Indonesia Timur umumnya terdengar. Iramanya membuai ala musik Hawai. Cocok untuk dansa karena rata-rata cenderung bercorak country. Kata-katanya juga sederhana: menceritakan pengalaman orang-orang kampung di Manado, Flores, Maluku, Papua.

"No napa sekarang hidup sandiri di negri orang? So setenga mati cari makan sendiri," begitu petikan lirik lagu PULANG JO [karya Ricky Pangkerego]. Kesannya cengeng, tapi begitulah musik pop ala Indonesia Timur.

Belum lama ini saya mendapat bingkisan kasetnya TANTOWI YAHYA bertajuk COUNTRY MANADO. Isinya 10 lau pop Manado yang musiknya digarap oleh Ricky Pangkerego. Lagu BALADA PELAUT jelas masuk, bahkan ada versi minus-one [musik saja] di sisi B.

Tantowi memang cukup getol memperkenalkan musik country di Indonesia. Suaranya sih tidak bagus, namun orang Palembang ini sangat konsisten di jalurnya: jalur country. Tantowi punya program musik country di TVRI dan Metro TV. Dia juga berusaha menghidupkan lagu-lagu pop lama macam PATAH HATI [Rachmat Katolo] atau ARYATI [Ismail Marzuki] dalam irama country.

Sambutan masyarakat cukup bagus. Ini terlihat dari beberapa konsernya di Surabaya dan Sidoarjo yang dipadati penonton. Ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, serta anak-akan sangat menikmati alunan suara Tantowi. Tentu saja, jangan dibandingkan dengan band-band pop papan atas macam Peterpan, Ada, Dewa 19, Padi, dan seterusnya. Sebab, musik country sejatinya belum punya basis pendukung yang kuat di negara kita.

Kenapa Tantowi Yahya merilis album COUNTRY MANADO?

Presenter papan atas itu mengaku sejak lama bercita-cita membuat album country daerah. Sebab, lagu-lagu daerah di Indonesia memang bagus-bagus dan bisa di-country-kan. Country itu, menurut Tantowi, hanya sekadar format musik saja. Dia kompatibel dengan lagu apa saja.

"Saya terkesan ketika membawakan lagu-lagu daerah Sulawesi Utara. Karakternya sangat dekat dengan country yang menedepankan kesederhanaan dan kejujuran," papar Tantowi Yahya.

Nah, berkat bantuan musisi asal Sulawesi Utara seperti Ricky Pangkerego, Hanny Pangkerego, jadilah album countri dengan nuansa Manado yang sangat kental. Kita, khususnya orang Indonesia Timur, bisa menjadikan album ini sebagai musik pengantar tidur sambil bernostalgia dengan kampung halaman.

"Biar busu-busu, itu kampung sendiri...," salah satu lirik di album ini. Maksudnya: Biar jelek-jelek, itu kampung sendiri. Jangan karena sudah tinggal lama di Jawa, kawin dengan orang Jawa, menikmati berbagai fasilitas hidup di Jawa, lantas lupa sama kampung halaman di pelosok Indonesia Timur. Begitu kira-kira pesan utama album COUNTRY MANADO.


KONSER TANTOWI DI SIDOARJO

Beberapa waktu lalu, sebelum merilis album Manado, saya sempat menyaksikan konser Tantowi Yahya di halaman Makro, Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Saat itu Tantowi juga menjadi juru lelang pusat grosir terkenal itu.

“Saya baru kali ini diberi kesempatan tampil di Sidoarjo," ujar Tantowi Yahya di hadapan sekitar 800 penonton.

Pria murah senyum yang memulai debut sebagai presenter GITA REMAJA di TVRI pada 1990-an ini membawa serta The Old Friends. Ini kelompok band country yang biasa mengiringi Tantowi di Country Road TVRI dan Metro TV.

Kalau tidak salah ingat, ada sembilan personel yang sudah tak asing lagi di kalangan penggemar musik country Indonesia. Mereka YUNUS HIDAYAT (gitar akustik), IMAN SATRIA (piano), SAM QOMAR (violin), DOLF WEMAI (bas), MELLI WEMAI (drum), RICHARD MAKASUCI (gitar utama), VERA VERIAL (vokal), PINKY WAROUW (vokal). Mas TANTOWI YAHYA sebagai vokalis utama.

Tanpa banyak basa-basi, Tantowi Yahya bersama teman-teman lamanya membawakan beberapa lagu berirama country. Di antaranya, I’m Gonna Miss You (Kenny Rogers/Dolly Parton), Aryati (Ismail Marzuki), Kisah Kasih di Sekolah (Obbie Messakh). Di dua lagu pop Indonesia, yang di-country-kan ini, Tantowi memberi kesempatan kepada penonton untuk menyanyi bersama-sama.

“Wuenaaak tenan Sidoarjo,” ujar Tantowi di atas panggung.

Kepada saya, beberapa personel The Old Friends mengaku gembira bisa memainkan musik country di Sidoarjo. “Respons penonton di sini sangat bagus. Mereka bisa menikmati irama country, bernyanyi bersama, goyang-goyang kepala, enjoy deh,” ujar Dolf Wemai, pemain bas, yang pada 1990-an pernah merilis album pop.

“Ini berarti musik country sudah menyebar dan bisa dinikmati masyarakat dari berbagai golongan,” Dolf menambahkan.

1 comment:

Anonymous said...

Musik Country ..

Musik Country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan tepatnya di Pegunungan Appalachia. Musik Country biasanya identik dengan Cowboy. Namun, siapa sangka, bahwa presenter kondang Tantowi Yahya mempunyai gagasan untuk membuat orang-orang lebih mengenal tentang musik country dengan membuat sebuah album. Saya punya album tersebut. Karena, berhubung dengan mama saya adalah orang manado, sehingga ketertarikannya akan musik manado sangat tinggi. Saya pun sudah mendengar lagu-lagu yang didendangkan oleh mas Tantowi. Saya sependapat jika lagu ini dapat mengundang rasa ngantuk atau membuat kita dapat bernostalgia akan kampung halaman sendiri. Mungkin saya terlalu muda untuk melakukan nostalgia, tetapi mama saya menjadi bercerita akan masa muda nya saat mendengar lagu-lagu country manado tersebut. Saya cukup mengenal musik country, tetapi musik country yang didendangkan oleh artis-artis di benua Amerika. Contohnya adalah "I Remember You" yang di rilis oleh pemenang American Idol season 4, Carrie Underwood. Oleh karena itu, jangan memandang rendah akan musik country. Menurut saya, kalau anda adalah salah penggemar dan penikmat musik, musik country juga dapat menjadi salah satu genre favorit anda dalam mendengarkan lagu. Untuk Pak Valeri, komentar saya adalah ulasan tentang conutry manado ini sudah cukup menarik, dengan mengakaitkan beberapa public figure di Indonesia yang cukup dikenal banyak orang. fin

Nama : Marco Sthesen
Absen : 15
Kelas : XB (Sepuluh B)