Thursday, September 4, 2008

Setahun kepergian Anne Satya Adhika (RIP)


Oleh Kahono

Engkaulah anugerah terindah dari Allah…

Saat undangan ini ditulis, genap sudah satu tahun anak kami Anne berpulang ke pangkuan Allah Yang Maha Suci, tepatnya besok tanggal 9 September 2008. Waktu yang belum mampu membendung air mata kami yang kadang masih kerap mengalir setiap muncul rasa rindu yang tak terperi.

Bukan kami tidak ikhlas dengan kepergiannya, tetapi perjalanan dua belas tahun bersamanya telah menyiratkan ikatan kuat dan dalam, bukan waktu yang pendek untuk merangkai sebuah jalinan cinta kasih dan menjalani hidup penuh perjuangan bersamanya.

Detik-detik terakhir sebelum Anne meninggalkan kami merupakan hari yang sangat mendebarkan bagiku sebagai orangtua sekaligus sebagai seorang ayah. Tarikan nafasnya satu-satu, dan Anne anakku pun mulai melemah, sehingga harus dibantu dengan alat pemompa. Kutunggui anakku terus-menerus, aku tahu Anne ingin menyampaikan kata-kata tetapi tidak bisa untuk mengatakannya.

Kami hanya dapat membelai rambutnya, mencium keningnya, memijit pelan punggungnya sambil memberikan bimbingan doa dan dorongan untuk sabar dan mendekatkan diri kepada-Nya. Aku melantunkan doa Bapa Kami di samping Anne, aku tahu anakku sadar dan mendengarkan doa itu, meski kondisi tubuhnya tidak memungkinkannya berkomunikasi. Anne berusaha menggapai tanganku dan tangan istriku ketika itu, lalu Anne menggenggam tangan kami dengan sangat erat, sementara itu aku terus melantunkan doa.

Itulah doa paling menyentuh dan tersedih dalam hidupku. Aku masih ingat betul percakapan kami dengan Anne lima menit sebelum Anne pergi, ”Anne...Anne..ma..maafkan ba..bapak ibu ya....” ketika itu Anne pun menjawab dengan suara lirih ”aa..aaaku tuh su..su..sudah memaafkan....ibuuu, bapak ma..maafkan Anne ya....” dan kami pun hanya bisa mengangguk, karena air mata kami semakin deras keluar begitu saja.

Usaha tim medis sudah maksimal, doa telah kami lantunkan, tapi kondisi Anne semakin memburuk. Akhirnya aku tidak lagi memohon kesembuhan, tetapi memohon pada Allah agar diberikan jalan terbaik. Tanggal 27 September 2007, pukul 09.45 WIB akhirnya Anne anakku menutup mata untuk selama-lamanya. Sambil berusaha untuk tabah, perasaanku sebagai ayah berkecamuk saat itu.

Anne telah pergi...Anne telah pergi...tapi apa yang dapat kulakukan kecuali sabar, pasrah kepada keagungan dan kebaikan Allah?. Tanpa kusadari air mataku terus keluar begitu deras, aku berusaha segera mengabari sanak saudaraku, dan saat kupegang gagang telepon aku pun tidak sanggup untuk berkata-kata, namun sanak saudaraku nampaknya sudah tanggap akan isak tangisku yang terdengar lirih di telepon.

Selamat jalan Anne anakku, maafkan bapak dan ibu... Semoga Allah Yang Maha Baik senantiasa memberikan kebahagiaan tiada tara di rumah-Nya yang kudus. Sesungguhnya segalanya milik Allah, dan hanya kepada Allah-lah segalanya akan kembali.

Anne...pelajaran berharga yang Anne berikan kepadaku, kepada kami, dan kepada semuanya akan arti hidup dan kehidupan bahwa semuanya akan kembali kepada Allah Yang Maha Agung semata, dan tidak ada yang abadi. Yang sombong, yang kaya, yang gagah, yang merasa besar pasti akan terurai juga menjadi tanah, dan akhirnya kebaikan dan keutamaan Allah juga yang berperan.

Anne...... kepergianmu kami ikhlaskan, bergembira dan berbahagialah di Surga, doakan dan tunggulah kami. Kiranya kelak kami akan juga menyusulmu. Ayah, Ibu dan Sela adikmu akan selalu menyayangi dan merindukanmu… Engkau adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada ayah, ibu, dan Sela ….

Kami yang menyayangimu.
Yogyakarta, September 2008

Anne Satya Adhika

Lahir: Rabu, 7 Juni 1995
Dipanggil Allah Yang Maha Suci : Rabu Legi, 26 September 2007

Diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 9 September 2008
Pukul : 17.00 WIB
Tempat : Rumah kami Jl. Gejayan, Santren Gang Menur No. 5C Yogyakarta

Demikianlah undangan kami, atas perhatian dan kehadiran Bapak, Ibu, dan Saudara-Saudari kami ucapkan banyak terima kasih.

Salam hormat kami,
Kahono dan keluarga

Kami menyadari karena jarak dan kesibukan yang tidak memungkinkan Bapak/Ibu/Saudara untuk menghadiri undangan ini, maka sudilah kiranya menulis doa untuk anak kami di http://anne1995.wordpress.com/2008/08/23/buku-tamu/


Related Posts:

1 komentar:

Anonymous said...

stlh membca crita ini saya sgt trharu, & salut ats ketabahan org tuanya.
ini membrikan plajaran yg brgna bgi sya.
& anne sndiri jg seorng pribadi yg sbar& baik hti.
ia serahkan semuanya dlm tangan Tuhan.
sya dpt memetik pelajaran yg bmakna dr crita ini.
demikian koment dr sya
trima ksh



natalia
XI-IPS 1