Friday, December 17, 2010

Mandiri
Oleh Maria Matildis Banda
pk/nia
Maria Mathildis Banda
Minggu, 21 November 2010 | 14:43 WIB

INI tidak ada kaitannya dengan Paket Mandiri dari Kabupaten Sabu Raijua atas nama pasangan Ir. Marthen Luther Dira Tome-Drs. Nikodemus N.Rihi Heke, M.Si, Bupati dan Wakil Bupati terpilih Sabu Raijua periode 2010-2015. Ini adalah mandiri dalam konteks lain sama sekali.

Mandiri yang dimaksudkan di sini adalah mandirinya Gayus H Tambunan. Gayus dan istrinya Milana Anggraeni alias Rani yang diduga turut membantu pemalsuan identitas Gayus saat liburan ke Bali, sebagaimana dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Marwoto Soeto, di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Mandirinya Gayus memainkan fulus agar bisa mulus pelesiran ke Bali dengan Milana Anggraeni istrinya. Mandirinya Gayus yang diduga tercatat dengan nama Sony Laksono dalam daftar buku tamu di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali dengan tarif tiga juta rupiah per malam. Betapa mandirinya Gayus yang sanggup keluar dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat dengan cara menyuap Kepala Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Kompol Iwan Siswanto dan 8 anggota polisi bawahan Iwan sekitar tiga ratus juta lebih.

***
"Mandiri itu apa artinya ya? Paket Mandiri membawa keberuntungan jadi pasangan nomor satu Sabu Raijua, dan mandiri fulus Gayus membawa kehancuran wajah hukum bangsa dan tanah air tercinta?" Tanya Rara.

"Mandiri itu ada kaitannya dengan iman, kecerdasan, intelektual, dan kreativitas. Mandiri itu berdiri di atas kaki sendiri. Mandiri itu memiliki akhlak, punya kepribadian atau berkarakter, jujur, disiplin, memiliki visi dan misi. Mandiri juga berarti berdaya saing secara efektif dan efisien. Mandiri juga berarti transparansi..." kata Benza dengan jelas.

"Wah ternyata bukan hanya gagah-gagahan ya memakai nama Mandiri. Tanggung jawabnya besar luar biasa!" Kata Nona Mia.

"Ya, sebab mandiri juga ada kaitannya dengan kedewasaan, kematangan dan semangat kepemimpinan serta rasa tanggung jawab!"

"Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua hebat ya, bisa menemukan nama Paket Mandiri, terpilih, dan menang! Mandiri mampu menyingkirkan Terbukti, Bersatu, Sa Rai, Doheleo, dan Monehewewe...Wah, hebat nih Mandiri!"

"Mudah-mudahan dalam lima tahun ke depan, bisa membuktikan kepemimpinan yang benar-benat membawa karakter mandiri..."

***
"Jadi, sungguh tidak cocok membahas paket Mandiri dan mandirinya si Gayus. Positif ketemu negatif, bukankah hasilnya negatif?" Tanya Jaki.

"Memang, kita tidak membahas soal Paket Mandiri! Yang kita bahas saat ini adalah mandirinya Gayus menggoyang Indonesia dengan fulusnya...dengan seluruh aktor berdasi di sekelilingnya..."

"Pengertian mandiri jadi negatif bukan?"
"Siapa bilang mandirinya Gayus itu negatif?"
"Negatif menurut siapa?" Tanya Nona Mia.
"Lihat saja! Keterangan palsu, kasus PT Surya Alam Tunggal, penyuapan penyidik, penyuapan hakim, pelesiran, hotel berbintang, tiga juta per malam, rambut palsu, naik pesawat. Negatif menurut siapa? Pangeran Kodok pun mengerti bahwa Gayus tidak sendirian...Ada sekawanan orang-orang gede di sekitarnya. Mandiri banget bukan? Jadi mau katakan negatif? Menurut siapa?" Sambung Benza.

"Yang pasti ya pasti mandirinya Gayus sangat negatif! Dia berada di luar semua pengertian semua konsep mandiri yang kamu sebutkan di atas!"

"Semua aktor intelektual segede raksasa berupaya melindungi Gayus, mempositifkan kemandirian Gayus dalam tanda petik! Termasuk pengertian dan konsep mandiri pun dapat ditentukan oleh sekelompok orang gede itu!"

"Jadi bukan mandiri namanya, tetapi manipulasi!" Protes Jaki dan Rara.

"Menurut siapa? Orang-orang mandiri dalam tanda petik di seputar Gayus akan melindungi Gayus dengan berbagai cara. Gayus akan aman man man man...apa pun akibat hukum dari perbuatannya, Gayus akan aman selamanya karena fulus dan akal bulusnya..."

***
"Wah, enaknya jadi Gayus. Saya jadi pingiiiiin jadi Gayus yang mandiri!" Rara mengkhayal dengan wajah berbunga-bunga. "Kalau aku jadi Gayus, aku akan kirimkan Paket Mandiri berupa fulus yang mulus buat kamu ya, Jaki!"

"Huss jangan salah ngomong kamu! Paket Mandiri bisa marah besar!"

"Kita tidak sedang bahas Paket Mandiri Sabu Raijua bukan? Kita bahas mandirinya Gayus," sambung Nona Mia.

"Kita tidak bahas Paket Mandirinya Sabu Raijua. Tetapi kalau mau dikait-kaitkan, tidak apa-apa," kata Benza. "Kita juga harus percaya bahwa Paket Mandiri Sabu Raijua pasti berjiwa besar sesuai dengan karakter mandiri yang sebenarnya. Paket Mandiri juga berani menerima masukan, sabar, terbuka, dan sanggup membebaskan Sabu Raijua dari berbagai bentuk KKN yang terjadi pada periode lalu."

"Oh begitu ya?" Rara mengganguk-angguk.

***
"Kamu pilih yang mana? Mandirinya Sabu Raijua atau Mandirinya Gayus?" Tanya Nona Mia.
"Enak pilih Gayus ah, enaaak banget!" Rara berkejab-kejab. "Reaaaaal banget. Siapa takut"
"Aku juga! Aku pilih mandiri Gayus. Soalnya kapan lagi bisa suap tiga ratus jutaan, bisa nginap tiga juta rupiah permalam. Hmmm asyiiik..." Jaki penuh harap.

"Kami berdua pilih mandiri Sabu Raijua. Dengan harapan tidak ada seujung kukupun mandiri Gayus masuk ke sana..." Nona Mia dan Benza tetapkan pilihan.
"Bukankah sejak awal kita tidak bahas Paket Mandiri Sabu Raijua?" Tanya Jaki bicara diamini Rara.
"Hanya sekedar ucapan selamat dan salam tuk Paket Mandiri, apa salahnya?" *

No comments: