Harus Dirumuskan dalam Satu Sistem
ilustrasi
AIDS
Jumat, 17 Desember 2010 | 13:11 WIB
KUPANG, POS KUPANG.Com -- Upaya penanggulangan masalah HIV/AIDS di Kota Kupang sudah saatnya dirumuskan dalam satu sistem. Semua stakeholder harus duduk bersama dan membahas sistem yang digunakan karena dari segi kuantitas intervensi sudah cukup banyak.
Demikian dikatakan Ketua Komisi C DPRD Kota Kupang, Nikolaus Fransiskus, yang ditemui di ruang rapat Komisi C DPRD Kota Kupang, Kamis (16/12/2010). Niko didampingi Sekretaris Komisi, Johnis Imanuel Haning, dan Samuel Taklale.
Niko mengatakan, bersama Sekretaris Komisi C, mereka pernah mendatangi Yayasan Tanpa Batas dan di sana mereka mendapatkan gambaran yang sangat fantastis mengenai HIV/AIDS.
"Untuk Kota Kupang sudah sampai pada tahap yang membutuhkan perhatian yang sangat serius dari semua pihak. Orang yang terinfeksi HIV/AIDS pada usia yang produktif, bahkan ada yang sudah terinfeksi sejak usia 13 tahun," ujarnya.
Menurutnya, sudah banyak pihak yang melakukan intervensi dan dari segi kuantitas sudah cukup banyak. Hanya saja semua pihak harus duduk bersama untuk membicarakan mengenai sistem yang dilakukan agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Contohnya KPAD Kota Kupang sudah melakukan berbagai upaya termasuk sosialisasi, dari dinkes, KBKS, Pemberdayaan Perempuan dan masih banyak LSM yang peduli terhadap HIV/AIDS yang juga melakukan kegiatan untuk antisipasi.
"Meski banyak kegiatan tetapi ada kecenderungan orang yang terinfeksi jumlahnya meningkat terus. Berarti harus ada yang dibenahi. Karena itu KPAD harus memfasilitas semua stakeholder untuk rumuskan sistem kerja yang lebih baik," sarannya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, informasi, edukasi dan sosialisasi harus lebih efektif kepada kelompok sasaran potensial dengan berbagai cara dan media. Namun di satu pihak juga harus ada peran serta dari keluarga di mana keluarga bisa memberikan informasi kepada anggotanya mengenai HIV/AIDS ini.
Mengenai anggaran, Haning mengatakan bahwa KPAD Kota Kupang mendapat dana bantuan sebesar Rp 600 juta untuk tahun 2010 dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Kota Kupang. Sementara dukungan dari DPRD Kota Kupang, Niko Frans mengungkapkan, selama yang diajukan pemerintah itu rasional dan jelas, maka pasti akan menyetujuinya. (ira)
ilustrasi
AIDS
Jumat, 17 Desember 2010 | 13:11 WIB
KUPANG, POS KUPANG.Com -- Upaya penanggulangan masalah HIV/AIDS di Kota Kupang sudah saatnya dirumuskan dalam satu sistem. Semua stakeholder harus duduk bersama dan membahas sistem yang digunakan karena dari segi kuantitas intervensi sudah cukup banyak.
Demikian dikatakan Ketua Komisi C DPRD Kota Kupang, Nikolaus Fransiskus, yang ditemui di ruang rapat Komisi C DPRD Kota Kupang, Kamis (16/12/2010). Niko didampingi Sekretaris Komisi, Johnis Imanuel Haning, dan Samuel Taklale.
Niko mengatakan, bersama Sekretaris Komisi C, mereka pernah mendatangi Yayasan Tanpa Batas dan di sana mereka mendapatkan gambaran yang sangat fantastis mengenai HIV/AIDS.
"Untuk Kota Kupang sudah sampai pada tahap yang membutuhkan perhatian yang sangat serius dari semua pihak. Orang yang terinfeksi HIV/AIDS pada usia yang produktif, bahkan ada yang sudah terinfeksi sejak usia 13 tahun," ujarnya.
Menurutnya, sudah banyak pihak yang melakukan intervensi dan dari segi kuantitas sudah cukup banyak. Hanya saja semua pihak harus duduk bersama untuk membicarakan mengenai sistem yang dilakukan agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Contohnya KPAD Kota Kupang sudah melakukan berbagai upaya termasuk sosialisasi, dari dinkes, KBKS, Pemberdayaan Perempuan dan masih banyak LSM yang peduli terhadap HIV/AIDS yang juga melakukan kegiatan untuk antisipasi.
"Meski banyak kegiatan tetapi ada kecenderungan orang yang terinfeksi jumlahnya meningkat terus. Berarti harus ada yang dibenahi. Karena itu KPAD harus memfasilitas semua stakeholder untuk rumuskan sistem kerja yang lebih baik," sarannya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, informasi, edukasi dan sosialisasi harus lebih efektif kepada kelompok sasaran potensial dengan berbagai cara dan media. Namun di satu pihak juga harus ada peran serta dari keluarga di mana keluarga bisa memberikan informasi kepada anggotanya mengenai HIV/AIDS ini.
Mengenai anggaran, Haning mengatakan bahwa KPAD Kota Kupang mendapat dana bantuan sebesar Rp 600 juta untuk tahun 2010 dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Kota Kupang. Sementara dukungan dari DPRD Kota Kupang, Niko Frans mengungkapkan, selama yang diajukan pemerintah itu rasional dan jelas, maka pasti akan menyetujuinya. (ira)
0 komentar:
Post a Comment