Saya pernah mendengar ungkapan bahwa orang jahat lebih pinter daripada orang baik.Orang jahat sering merencanakan dan melaksanakan kejahatannya dengan stategi yang jitu dan perhitungan yang matang serta melakukannya dengan segala tipu daya.Orang baik biasanya melakukan perbuatan baiknya secara spontan.Walaupun demikian, pada suatu saat nanti orang jahat akan menyesali perbuatannya dan mengalami ratap tangis dan kertak gigi.Orang baik akan merasakan sukacita dan bahagia.
Pada suatu saatnya nanti, kita diminta pertanggungjawaban atas kehidupan kita, seperti seorang bendahara, yang diminta pertanggungjawaban oleh tuannya.Sejauh kita selalu berpegang teguh pada iman, harap dan kasih kita pada Yesus, maka kita akan mampu mempertanggungjawabkan hidup kita, sehingga kita akan merasakan sukacita dan bahagia yang sejati. Memang, tidak ada manusia yang sempurna selama hidupnya di dunia. Pasti, kita pernah jatuh dalam kelemahan dan dosa.Tetapi itu semua bukanlah menjadi tujuan dalam kehidupan kita dan kita berusaha untuk menyesalinya serta punya niat untuk memperbaharui atas kelemahan dan dosa yang telah kita perbuat yang tidak pantas di hadapan sesama dan Tuhan. Dalam hidup di dunia kita hendaknya berjuang untuk menjadi anak-anak Allah yang cerdik, bukan cerdik dalam kejahatan, tetapi cerdik dalam sikap dan tindakan yang baik,sehingga kelak kita mampu mempertanggungjawabkan hidup kita.
(Inspirasi: Lukas 16:1-8, 06 Nopember, Suhardi )
0 komentar:
Post a Comment