Tuesday, June 8, 2010

ANAK DOMBA

Mengapa Yesus mengatakan diri sebagai Anak Domba Allah dan bukannya yang lain? Apabila melihat tingkah laku anak domba, kesan pertama yang muncul adalah sifat keluguan dan kepolosan serta pasrah pada siapa dan apa pun yang menganiayanya. Model kepasrahan yang ditampilkan anak domba dan jika disejajarkan dengan julukan Yesus sebagai Anak Domba Allah, barangkali ada miripnya. Kemiripan sifat di sini, dimengerti sebagai bentuk kepasrahan Yesus yang rela membiarkan diri-Nya untuk taat menderita, sengsara bahkan wafat di kayu salib. Tetapi kepasrahan Yesus memiliki arah yang jelas yaitu penyelamatan umat manusia.
Dalam Paskah Yahudi, hewan yang menjadi kurban istimewa adalah anak domba. Peristiwa pengorbanan anak domba ini mengingatkan bangsa Israel yang diselamatkan dari darah anak domba yang dioleskan pada masing-masing jenang pintu rumah bani Israel yang saat itu masih dibawah penjajahan bangsa Mesir. Paskah Yahudi adalah mengenangkan kembali peristiwa pembebasan, di mana Allah datang melawat umat pilihan-Nya. Dengan pembunuhan anak sulung bangsa Mesir ini memungkinkan mereka untuk keluar dan memulai pengembaraan hidup menuju tanah terjanji.
Dalam dunia Perjanjian Baru, kehadiran Yesus memberi arti baru dalam hidup manusia. Yesus menamakan diri sebagai Anak Domba karena Dialah yang mengorbankan diri di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Salib baginya adalah sebuah pilihan yang sangat pahit untuk dijalaninya. Yesus telah meminta kayu salib untuk membebaskan kita. Apa yang harus kita minta untuk menawarkan jalan yang benar bagi orang lain.***(Valery Kopong)

0 komentar: