Pada hari Sabtu yang lalu saya bersama pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Banggai melaksanakan kunjungan dan monitoring pelaksanaan ibadat sesuai protokol kesehatan covid 19. Salah satu tempat ibadah yang kami kunjungi adalah stasi Sampaka, Paroki Kristus Raja Sulubombong. Kami menempuh perjalanan selama hampir tiga setengah jam. Sampai di stasi itu, kami disambut dengan ramah. Bahkan ketika kami pulang , kami diberi oleh-oleh hasil bumi mereka, seperti ketela, pisang, dan buah nanas. Teman teman kami merasa senang. Kami tidak punya ikatan darah, tapi mereka menyambut dengan sikap kekeluargaan dan persaudaraan yang luar biasa.
Bacaan Injil pada hari ini menceritakan bagaimana Tuhan Yesus mengajak kita untuk memperluas hubungan kekerabatan, bukan hanya berdasarkan hubungan darah , tetapi lebih luas daripada itu, yakni melakukan kehendak Bapa. Yesus bersabda, " Inilah IbuKu, inilah saudara-saudariKu. Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di surga, dialah saudaraKu, dialah saudariKu, dialah ibuKu."
Sebagaimana tindakan kebaikan dan cinta kasih Yesus di luar batas hubungan darah, maka tindakan kebaikan dan cinta kasih kita juga tidak dibatasi oleh relasi kekeluargaan semata. Tindakan kebaikan dan cinta kasih kita hendaknya berlaku untuk semua orang, tanpa mempertimbangkan asal-usulnya. Kita semua basaudara, moto orang Manado.
( inspirasi:Matius 12: 46-50, 21 Juli, Suhardi )
0 komentar:
Post a Comment