Sejak kita dibabtis, diteguhkan dalam sakramen krisma dan dikuatkan dalam sakramen ekaristi, kita telah menjadi milik Kristus. Kita telah menjadi pengikut Yesus dan kita telah percaya dan beriman pada Tuhan Yesus. Menjadi milik Kristus berarti kita siap sedia untuk hidup sesuai dengan ajaran dan pewartaan Yesus, yaitu sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Kita siap untuk memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah ini di tengan-tengah dunia.Di sinilah akan sering terjadi pertentangan nilai antara nilai-nilai Kerajaan Allah dengan tawaran-tawaran dan tantangan-tantangan duniawai.Sebagai pengikut Yesus, kita mempunyai konsekwensi untuk setia memegang teguh nilai-nilai Kerajaan Allah. Misalnya, budaya korupsi sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa.
Sebagai orang yang beriman dan percaya pada Yesus, kita hendaknya berani tampil beda untuk berani melawan budaya korupsi itu. Tentu saja ada konsekswensinya, kita bisa saja dimusuhi keluarga, saudara dan teman.Tetapi demi identitas diri kita sebagai pengikut Yesus, kita harus berani berkata " NO" terhadap korupsi. Ajaran dan pewartaan Yesus serta Pribadi Yesus telah menyala dalam hati kita. Dan nyala itu hendaknya selalu terpancar dan menyinari orang -orang yang ada disekitar kita.Api cinta kasih Yesus hendaknya berkobar-kobar dalam kehidupan kita, agar kita tidak mengalami krisis identitas diri, iman dan cinta kasih. (Inspirasi:Lukas 12:49-53, 22 Oktober, Suhardi)
0 komentar:
Post a Comment