Wednesday, October 14, 2020

Perasaan Malu

Ada salah satu ungkapan bahasa Jawa yang pernah saya baca, yaitu 'RAI GEDHEK' . Ungkapan ' rai gedhek' mau menyampaikan pesan bahwa seseorang itu tidak mempunyai perasaan malu, malah sering malu-maluin atas tindakan dan ucapannya. 

Bacaaan Injil pada hari ini menceritakan tentang Yesus yang menyapa dengan keras orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena hidupnya hanya berusaha mencari keuntungan pribadi walau dengan mengorbankan sesamanya.Hidupnya tidak memberi kelegaan dan kesejahteraan sesamanya, justru hidupnya hanya memberi beban kepada orang lain. Mereka bisa menari-nari di atas penderitaan orang lain. Mereka lebih mengumatakan peraturan/hukum daripada  tindakan cinta kasih dan keadilan.Mereka berusaha mencari kehormatan dan jabatan. Ketika kehormatan dan jabatannya terusik, mereka akan 'ngambek' bahkan memusuhinya dan berusaha menyingkirkannya. Bisa jadi mereka itu mempunyai 'RAI GEDHEK', golongan orang  yang tidak mempunyai perasaan malu, malah sering malu-maluin atas ucapan dan tindakannya. 


Wajah' RAI GEDHEK ' bisa jadi berlaku bagi kita.Ketika kita jarang mengikuti perayaan Ekaristi, ketika kita jarang mengaku dosa, ketika jarang berdoa pribadi, ketika kita jarang berkorban dan melayani, ketika mengalami krisis iman, cinta kasih dan identitas diri, ketika kita hanya mengejar harta dan tahta. No time for God and others.Semuanya itu hanya dianggap biasa aja,ngak ada perasaan " malu " sebagai umat beriman.
(Lukas 11:42-46, 14 Oktober, Suhardi)

0 komentar: