Thursday, June 18, 2020

Doa Yang Dikehendaki Allah

Hari Senin yang lalu saya duduk di ruang pelaksana umum Kantor Kemenag Kabupaten  Banggai, sambil saling cerita satu sama lain. Ada salah satu Ibu yang menceritakan tentang pengalaman anaknya yang menghadapi ujian semester secara online. Dia bilang,"Anak saya ujian online dan mampu mem
beri jawaban dari dosennya. Cuma,dosennya tidak suka akan jawabannya,karena terlalu panjang jawabannya." Mungkin, sang dosen itu inginnya jawaban yang simpel, ,jelas dan mengena, bukan uraian jawaban yang panjang dan bertele tele.

Demikianlah dalam hal berdoa, doa yang simpel, jelas dan mengena di hati lebih disukai daripada doa yang panjang dan bertele tele. Doa merupakan ungkapan hati.Kita mengungkapkan  perasaan kita, entah berupa syukur, pujian maupun permohonan. Keindahan doa bukan dilihat dari rangkaian kata-kata yang panjang dan bertele tele,yang hanya keluar dari mulut dan minta pujian,tetapi keindahan doa dapat dilihat dari ungkapan yang keluar dari hati yang diungkapkan secara jelas, simpel dan mengena di hati sesuai realitas kehidupan kita sehari-hari.

 Hari ini kita mendengarkan Bacaan Injil yang menceritakan tentang kritik Yesus terhadap doa yang panjang dan bertele-tele. Maka Yesus mengajarkan DOA BAPA KAMI. Doa Bapa Kami menjadi model bagaimana kita berdoa kepada Allah Bapa. Kita mengutamakan sikap batin kita yang tertuju penuh akan kehendak dan kemuliaan Allah serta kecukupan rejeki dan keselamatan hidup kita.
( Inspirasi :Injil Matius 6: 7-15, 18 Juni, Suhardi )

0 komentar: