Life is choice. Hidup adalah sebuah pilihan. Setiap langkah kehidupan kita selalu diperhadapkan pada sebuah pilihan. Tentu saja, kita berusaha untuk memilih sebuah pilihan yang terbaik dan menyelamatkan bagi kehidupan kita.
Beberapa tahun lalu, di Amerika Serikat, pernah memperkenalkan dua bentuk pilihan, yaitu pro life dan pro choice. Pro life adalah sebuah pilihan yang mendukung untuk mencintai dan menyelamatkan sebuah kehidupan. Pro choice adalah sebuah pilihan yang memberi dukungan pada kebebasan bagi seseorang untuk memilih, tapi pilihan ini lebih cenderung mendukung pada sebuah tindakan kematian. Tentu saja,Gereja Katolik memilih tindakan Pro Life, yaitu mencintai dan menyelamatkan kehidupan.
Bacaan Injil pada hari ini kita diperhadapkan pada dua bentuk pilihan, yaitu sebuah jalan dan pintu yang lebar serta sebuah jalan dan pintu yang sempit. Jalan dan pintu yang lebar adalah sebuah pilihan yang menuju pada kebinasaan. Jalan dan pintu yang sempit adalah sebuah pilihan yang menuju pada kehidupan dan keselamatan. Anehnya, sebagian besar memilih jalan dan pintu yang lebar. Saya yakin, Anda pasti memilih jalan dan pintu yang sempit, sehingga akan memperoleh kehidupan dan keselamatan. Tapi,untuk melalui jalan dan pintu yang sempit dibutuhkan sebuah perjuangan kehidupan yang tidak selalu enak. Terkadang kita akan menghadapi sebuah salib kehidupan, seperti kebencian, caci maki, cemoohan, penolakan dan lain-lain.
Kita hendaknya tetap setia pada pilihan kita itu untuk melalui jalan dan pintu yang sempit, sehingga kita akan memperoleh mahkota kemuliaan di surga. Ya Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mampu dan setia menempuh pilihan hidupku, yaitu pilihan hidupku untuk melalui jalan dan pintu yang sempit, sehingga mahkota kemuliaan surga yang Engkau janjikan akan aku pakai di dalam kerajaanMu di surga. Semoga demikian. Amin.
( inspirasi : Injil Matius 7: 6. 12-14 , 23 Juni, Suhardi )
0 komentar:
Post a Comment