Kita pernah membaca atau mendengar sebuah ungkapan, "Ada udang di balik batu". Artinya,kita melakukan sebuah tindakan yang baik,namun ada maksud terselubung di dalam hati kita.
Inilah yang terjadi dalam diri orang Farisi, sebagaimana yang kita baca dalam kisah Injil pada hari ini.Yesus mengkritik pedas sikap dan tindakan baik orang Farisi, yang menunjukkan sikap kesalehan yang luar biasa, tetapi ada maksud terselubung dari dalam hatinya, entah demi pujian, demi gengsi,sikap prestisius,kehormatan,status sosial maupun mencari simpati orang lain.
Dalam situasi pandemi virus corona ini,kita mendengar dan membaca begitu banyak sikap dan tindakan karitatif dan solidaritas.Semoga hal ini tidak dilandasi oleh kesalehan kosmetik:sebuah tindakan karitatfi dan solidariatas hanya untuk sebuah hiasan yang dipertontonkan kepada banyak orang demi sebuah pujian.Setelah itu luntur ditelan oleh bumi. Semoga karya karitatif dan solidaritas mereka disemangati oleh persembahan seorang janda, yang tulus mempersembahkan apa yang dia miliki dengan ketulusan hati,tanpa ada udang di balik batu
Kita dipanggil untuk belajar dari janda miskin.Berani dengan ikhlas tanpa pamrih berkurban menyerahkan sebagian dari apa yang dimiliki untuk kepentingan sesama.Itulah panggilan mulia yang hendak kita hidupi. Jumlah kecil yang dikurbankan lebih berharga dari jumlah besar tanpa disertai kurban.
( inspirasi : Injil Markus12:38-44, 06 Juni,Suhardi )
0 komentar:
Post a Comment