Malaikat Mikhael tidak asing bagi kita kalangan Katolik. Malaikat ini berperan penting dalam
melawan iblis dan kekuatan-kekuatan lain yang menghancurkan. Kitab Suci
Perjanjian Lama mengisahkan kehancuran dua kota, Sodom dan Gomora dan juga
berperan penting dalam membantu penguburan Nabi Musa. Sodom dan Gomora, dua
kota ini menjadi saksi sejarah atas murkanya Allah terhadap manusia yang menghuni
dua kota ini. Berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang
tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku
turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh
kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak
mengetahuinya."(Kejadian 18:20-21)
Ketika kota Sodom hendak menghancurkan, Abraham meminta
kepada Allah untuk menangguhkan murka itu. Tawaran untuk menahan murka harus
memberikan jaminan jumlah orang benar di hadapan Allah. Abraham menawar Tuhan
untuk tidak membinasakan Kota Sodom, dan Tuhan sepakat untuk tidak membinasakan
kota tersebut jika di dalam kota tersebut setidaknya terdapat 50 orang benar,
kemudian 45, kemudian 40, kemudian 30, kemudian 20, atau juga 10 orang benar (Kejadian
18:23-32). Sepuluh orang benar tidak ada di kota itu maka murkalah Allah, namun
Lot diselamatkan oleh malaikat Mikhael dalam peristiwa bersejarah itu.
Selain itu, malaikat
Mikhael juga berperan penting dalam penguburan Nabi Musa. Dalam proses pendampingan
bangsa Israel dan mengembara selama 40 tahun di padang gurun, Musa tidak masuk
dan menikmati tanah terjanji, Kanaan. Musa, sebelum meninggal, Ia memandang
dari kejauhan tanah terjanji itu dari atas Gunung Nebo. Sebelum meninggal, Ia berpesan bahwa bangsa Israel
harus menunjukkan kesetiaan pada Allah. Kesetiaan menjadi penting karena hanya
dengan kesetiaan pada Allah itu maka kehidupan manusia berada pada apa yang
menjadi kehendak Allah.
Malaikat Mikhael sering disebut sebagai Penjaga Sakramen
Mahakudus Ekaristi. Ia adalah pemimpin bala tentara surga. Sebagai seorang
prajurit, ia juga berperan untuk melindungi kita dari musuh. Ia pun memiliki
kuasa untuk menghukum siapa saja yang berdosa melawan sakramen ini.***(Valery
Kopong)
0 komentar:
Post a Comment