sumber foto:katolisitas.org |
Ketika
membaca kisah tentang bagaimana Yesus mewartakan Kerajaan Allah, ada dua cara
unik yang selalu dipakai, yakni mewartakan dengan kata-kata dan tindakan. Untuk
bisa membangkitkan rasa ingin tahu para pendengar tentang Kerajaan Allah, Yesus
mencoba untuk menggiring kesadaran mereka dengan menampilkan perumpamaan-perumpamaan.
Perumpamaan yang digunakan Yesus ini menjadi pintu masuk bagi para pendengar
untuk memahami esensi tentang Kerajaan Allah.
Kerajaan
Allah yang diwartakan oleh Yesus bukan sesuatu yang baru karena sebelum
kehadiran Yesus, warta tentang Kerajaan Allah sudah digaungkan di kalangan
orang Yahudi. Pemahaman Kerajaan Allah secara politis, menginginkan Mesias yang
akan hadir dan kepenuhan Kerajaan Allah, sebagai tokoh politis yang mampu
mengatur seluruh tatanan kehidupan manusia. Mesias tampil sebagai tokoh politik
dengan gagah memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan penindas
rakyat.
Pemahaman
Kerajaan Allah secara Yuridis-religius, menginginkan jika Kerajaan Allah bisa terwujud
maka satu-satu cara adalah hidup sesuai dengan tuntutan hukum Taurat. Kerajaan Allah
yang diwartakan Yesus adalah Kerajaan Allah yang penuh suka cita. Kerajaan Allah
itu tidak dipahami dari sisi wilayah kekuasaan seperti kerajaan duniawi namun
Kerajaan Allah yang diwartakan itu merupakan “tindakan penyelamatan” yang
dilakukan oleh Yesus sebagai Mesias. Karena itu warta tentang Kerajaan Allah yang
diproklamirkan oleh Yesus, bukan sesuatu “yang akan terjadi” dan masih angan-angan,
melainkan Kerajaan Allah, sudah dan sedang terjadi dalam diri Yesus.
Dalam
diri Yesus menjadi kepenuhan Kerajaan Allah, dan tindakan penyelamatan itu
dimulai oleh Yesus sendiri. Keberpihakan pada mereka yang miskin dan papa,
memberikan proteksi pada mereka yang tertindas, merupakan wujud Kerajaan Allah
yang dinantikan itu. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menggunakan
perumpamaan dan menegaskan kata-kata itu dengan tindakan yang menyelamatkan,
seperti mukjizat yang diperlihatkan pada khalayak umum sebagai cara sederhana
Yesus menghadirkan Kerajaan Allah itu.
Sebagai
pengikut Yesus, kita pun bisa melakukan tindakan keberpihakan pada mereka yang
miskin dan papa. Dengan membantu orang lain yang sedang menderita, merupakan
tindakan penyelamatan dan Kerajaan Allah hadir di situ. Sekecil apa pun tindakan
kita pada orang lain maka secara tidak langsung, kita sedang menghadirkan
Kerajaan Allah secara paripurna.***(Valery Kopong)
0 komentar:
Post a Comment