Tuesday, November 8, 2022

Tindakan Penyelamat

 

sumber foto:katolisitas.org

Ketika membaca kisah tentang bagaimana Yesus mewartakan Kerajaan Allah, ada dua cara unik yang selalu dipakai, yakni mewartakan dengan kata-kata dan tindakan. Untuk bisa membangkitkan rasa ingin tahu para pendengar tentang Kerajaan Allah, Yesus mencoba untuk menggiring kesadaran mereka dengan menampilkan perumpamaan-perumpamaan. Perumpamaan yang digunakan Yesus ini menjadi pintu masuk bagi para pendengar untuk memahami esensi tentang Kerajaan Allah.

 

Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus bukan sesuatu yang baru karena sebelum kehadiran Yesus, warta tentang Kerajaan Allah sudah digaungkan di kalangan orang Yahudi. Pemahaman Kerajaan Allah secara politis, menginginkan Mesias yang akan hadir dan kepenuhan Kerajaan Allah, sebagai tokoh politis yang mampu mengatur seluruh tatanan kehidupan manusia. Mesias tampil sebagai tokoh politik dengan gagah memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan penindas rakyat.

 

Pemahaman Kerajaan Allah secara Yuridis-religius,  menginginkan jika Kerajaan Allah bisa terwujud maka satu-satu cara adalah hidup sesuai dengan tuntutan hukum Taurat. Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus adalah Kerajaan Allah yang penuh suka cita. Kerajaan Allah itu tidak dipahami dari sisi wilayah kekuasaan seperti kerajaan duniawi namun Kerajaan Allah yang diwartakan itu merupakan “tindakan penyelamatan” yang dilakukan oleh Yesus sebagai Mesias. Karena itu warta tentang Kerajaan Allah yang diproklamirkan oleh Yesus, bukan sesuatu “yang akan terjadi” dan masih angan-angan, melainkan Kerajaan Allah, sudah dan sedang terjadi dalam diri Yesus.

 

Dalam diri Yesus menjadi kepenuhan Kerajaan Allah, dan tindakan penyelamatan itu dimulai oleh Yesus sendiri. Keberpihakan pada mereka yang miskin dan papa, memberikan proteksi pada mereka yang tertindas, merupakan wujud Kerajaan Allah yang dinantikan itu. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus menggunakan perumpamaan dan menegaskan kata-kata itu dengan tindakan yang menyelamatkan, seperti mukjizat yang diperlihatkan pada khalayak umum sebagai cara sederhana Yesus menghadirkan Kerajaan Allah itu.  

 

Sebagai pengikut Yesus, kita pun bisa melakukan tindakan keberpihakan pada mereka yang miskin dan papa. Dengan membantu orang lain yang sedang menderita, merupakan tindakan penyelamatan dan Kerajaan Allah hadir di situ. Sekecil apa pun tindakan kita pada orang lain maka secara tidak langsung, kita sedang menghadirkan Kerajaan Allah secara paripurna.***(Valery Kopong)

 

 

 

 

No comments: