Hari ini kita memperingati Santa Perawan Maria yang berdukacita.Dalam perjalanan hidupnya dikisahkan bahwa Santa Perawan Maria mengalami tujuh kali penderitaan yang luar biasa, penderitaan dari masa pengungsian sampai Yesus dimakamkan.Puncak penderitaan Santa Perawan Maria itu dirasakan ketika ia melihat langsung kisah sengsara Yesus sampai kematian Puteranya tergantung di kayu salib dan ia turut memakamkan Yesus di tempat pemakaman.Semuanya ditanggung oleh Santa Perawan Maria sebagai bentuk ketaatannya pada rencana dan kehendak Allah.
Apa yang dapat kita refleksikan dari peringatan wajib Santa Perawan Maria yang berdukacita ? Yang pertama,kita bisa belajar bagaimana Santa Perawan Maria menjalani dan menghadapi penderitaan yang dialaminya. Dia merasakan itu semua dengan tenang, sabar dan menyerahkan sepenuhnya pada Allah.Kita pasti pernah menghadapi penderitaan dan pergumulan hidup. Bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi penderitaan itu? Hal kedua yang dapat kita pelajari adalah bagaimana dia mendampingi Puteranya yang menghadapi derita akibat penolakan dan kebencian dari orang lain.Karena cintanya yang sangat luar biasa pada Puteranya,Yesus, dia berkenan mendampiNya dari derita satu ke derita berikutnya.Kita hendaknya juga setia mendampingi keluarga atau sesama kita yang sedang menderita.
Bunda Maria adalah Ibu Yesus dan ibu kita, doakanlah dan ajarilah kami anak-anakmu.
(Inspirasi : Yoh. 19:25-27, 15 September, Suhardi)
0 komentar:
Post a Comment